Iris lavendernya menatap tak percaya, dengan kehadiran sosok lelaki yang beberapa kurun waktu lalu ia temui.
Banyak sekali hal yang ingin ditanyakan oleh gadis berambut perak itu.
'Bagaimana bisa kau kembali?'
'Apa yang kau lakukan di sini?'
'Kenapa kau menyelamatkanku?'
Pertanyaan itu terngiang-ngiang di benaknya, namun... tak satupun kata yang terucapkan. Tetap diam dan menatap, adalah hal yang bisa dilakukan oleh Miya.
Senyuman tipis dan anggukan yang Alucard berikan, seakan memberitahu segala jawaban atas pertanyaan tak tersampaikan yang ada di pikiran Miya.
Tanpa sadar, gadis itu juga menganggukan kepalanya. Ketika Alucard melompat dan kemudian mulai menyerang para iblis terkutuk yang akan menghancurkan tanah suci milik para Elf.
Miya lagi-lagi hanya bisa memandang punggung yang membelakanginya. Entah apa yang ada di pikiran gadis Elf tersebut. Namun, sebuah patah kata tiba-tiba terlontar dari bibirnya.
"Terima kasih, Alucard."
.
.
.
.Sementara di sisi lain, sebuah ayunan kapak dan senjata tajam lainnya, sudah beberapa kali Ruby tangkis dengan sabit besarnya dan tangannya yang bergetar.
YOU ARE READING
The Little Redhood and The Vagrant Poet
Adventure"Saat purnama bersinar, hutan akan menghasilkan jeritan nanar." Di kedalaman hutan, terdapatlah seorang gadis bertudung merah yang hidup berdampingan dengan mimpi buruknya. Semakin dekat ia dengan mimpi buruknya, semakin dekat ia dengan satu-satuny...
Chapter 6 : Elf dan Orc
Start from the beginning