Prolog

37 6 2
                                    


Seorang gadis berusia tujuh belas tahun, tengah berlari mencari jalan keluar dari sebuah hutan gelap yang belum pernah ia masuki. Dengan napas terengah-engah, sang gadis mencoba untuk terus berlari, walapun ia sudah sangat merasa lelah. Ia tidak ingin tertangkap lagi dan disekap oleh orang-orang yang memakai topeng itu. Dengan bantuan cahaya dari bulan, gadis itu terus berlari tanpa arah. Hanya satu hal yang ia inginkan, segera keluar dari hutan gelap ini – bertemu dengan nenek dan adiknya bagaimanapun caranya.

Ditengah usahanya menemukan jalan keluar, sang gadis terus merapalkan doa dalam hatinya, berharap semua yang ia segera menemukan jalan keluar. Ia benar-benar lelah dan tidak sangup lagi. Namun, jika ia berhenti berlari saat ini, lelaki itu pasti akan dengan mudah menangkapnya. Ia harus mencari tempat persembunyian yang tidak diketahui oleh pria itu. Tapi di mana?

Gadis yang masih menggunakan seragam sekolah itu, masih mencoba menghindar dari seorang pria berjubah hitam dan topeng yang menutupi wajahnya. Pria itu terus berjalan mengikuti sang gadis ke mana pun ia berlari. Beberapa kali sang gadis terjatuh, akibat tersandung oleh batu dan akar pohon yang tidak ia lihat. Wajah gadis itu terlihat semakin ketakutan, tatkala jarak pria mengikutinya semakin dekat. Berbeda dengan sang gadis, pria yang mengikutinya tampak tenang melewati pohon-pohon rindang yang ada di sana. Sesekali ia menghentikan langkahnya untuk memberi kesempatan bagi sang gadis untuk melarikan diri darinya.

Setelah dirasa sudah berlari sangat jauh, sang gadis mencoba untuk menoleh ke belakang – memastikan apakah pria itu masih mengikutinya atau tidak. Sang gadis pun akhirnya bisa bernapas lega setelah mengetahui sang pria tidak lagi berada di belakangnya. Ia pun berjalan perlahan-lahan menuju sebuah pohon besar untuk beristirahat sejenak.

Sebenarnya ia masih bingung, apa yang sudah ia perbuat hingga orang-orang itu menculiknya? Ah, sepertinya ia lupa, tanpa melakukan kesalahan pun, orang-orang sudah membencinya. Buktinya ia selalu mendapat perundungan dari teman-teman sekelasnya. Ketika ia bertanya apa salahnya, mereka selalu memberikan jawaban yang tidak masuk akal. Terkadang ia terpikir untuk mengakhiri hidupnya. Apalagi dengan kondisi keluarganya yang sangat berantakan, membuat keinginan itu selalu muncul dalam benaknya. Tetapi, ia memilih bertahan. Ia tidak ingin membuat nenek dan adiknya bersedih. Nenek dan adiknya adalah alasannya untuk tetap bertahan hidup hingga saat ini.

Gadis mulai memejamkan matanya yang semakin berat. Berlari tanpa arah membuat ia kelelahan. "Sepertinya aku aman di sini," ucap sang gadis setelah menoleh ke belakang. "Sebaiknya aku beristirahat sejenak untuk memulihkan tenagaku," pikirnya.

Sang gadis mendudukkan diri di balik pohon besar itu sambil mengatur napasnya sambil berharao, semoga pria itu benar-benar melepaskannya. Namun, tanpa ia sadari, pria itu telah berada tidak jauh darinya. Kini, sang pria berjalan ke gadis itu sambil menyerigai.

Pria itu pun mulai mengeluarkan sapu tangan dan sebuah obat tidur yang sudah ia persiapkan sejak tadi, sambil terus berjalan perlahan-lahan ke arah gadis yang masih belum menyadari keberadaannya. Dengan segera, ia membekap hidung dan mulut sang gadis. Gadis yang tengah beristirahat itu, terkejut dan hendak melakukan perlawanan, ketika merasa ada sesuatu yang menutupi jalan pernapasannya. Sayangnya, kekuatan pria itu lebih kuat dari dirinya. Beberapa detik kemudian, pergerakannya mulai melemah dan ia pun tidak sadarkan diri.

Pria itu tersenyum puas setelah merasa sang gadis tidak lagi melakukan perlawanan. Saat hendak membawa sang gadis kembali menuju gudang, pria itu sempat bergumam, "Kau harusnya berterima kasih pada kami, karena kami akan mewujudkan keinginanmu. Tapi kau malah kabur dan membuat kami kerepotan. Kalau kau menurut sejak awal, kau tidak perlu kelelahan dan aku tidak perlu repot-repot berjalan sejauh ini. Aku bahkan tidak diberi upah tambahan untuk ini!" Pria itu mengehela napas saat mengetahui jika baju yang digunakan oleh sang gadis sedikit kotor. "Lihat, bajumu jadi kotor. Kami harus mencarikan baju lain untukmu. Kau tidak boleh mati dalam keadaan seperti ini, kau tahu. Benar-benar sangat merepotkan!" seru sang pria yang kini telah menggendong sang gadis di bahunya.

-------

Beberapa jam telah berlalu, sang gadis pun telah sadar. Sepertinya mereka memberikan obat tidur dengan dosis yang cukup tinggi, hingga sang gadis baru tersadar beberapa jam kemudian. Sang gadis mengejapkan matanya beberapa kali. Ia berusaha menyesuaikan matanya dengan cahaya yang ada di sekitar. Sang gadis tiba-tiba tersadar jika ada sesuatu yang aneh pada tubunya. Benar saja, sudah ada tali yang terikat pada leher dan tangannya. Ia ingin berteriak, tapi sayangnya mulutnya tertutup oleh perban. Gadis itu pun menjadi panik dan mulai menggerakkan tubuhnya, mencoba untuk melepaskan diri. Hingga tak sadar kalau gerakannya akan membuat lehernya semakin terjerat. Sayangnya, semua yang ia lakukan tidak ada gunanya. Tali itu semakin kencang dan membuat ia kesulitan untuk bernapas.

Beberapa menit kemudian gerakan sang gadis mulai melemah. "Sepertinya sebentar lagi aku akan pergi," batinnya. "Nenek, maaf aku belum bisa menjadi cucu yang baik. Hana, maaf Kakak tidak bisa lagi melindungimu dari Ayah. Maafkan aku, karena aku harus pergi seperti ini," lanjutnya. Setelah mengatakan hal itu, sang gadis menghembuskan napasnya yang terakhir. Ia benar-benar pergi.

-------

Sebuah mobil yang dikendarai oleh seorang wanita paruh baya, terparkir tidak jauh dari tempat sang gadis digantung. Dengan wajah datar, ia tampak menikmati 'pertunjukan' dari sang gadis. Setelah tak ada pergerakan dari sang gadis, wanita paruh baya itu langsung mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. "Pastikan tidak ada yang tertinggal di sini. Aku ingin semuanya bersih. Jangan sampai polisi menemukan barang bukti sedikit pun!" Setelah berkata demikian, ia menyalakan mesin mobilnya dan beranjak dari sana.







~~~~~~~~

Halo teman-teman, selamat datang diceritaku

Jangan lupa vote dan komennya yaa

Terima kasih semuanya ^_^ 

The Mysterious Case (END)Where stories live. Discover now