22. Terlambat Sejak Awal

En başından başla
                                    

***

Jennie menutup mulutnya dengan kedua tangan. Ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.

"Jadi ... dia ..." Jennie tidak sanggup melanjutkan kalimatnya.

Di tatapnya Jaehyun dan Chaeyoung yang sedang saling lempar argumen. Samar-samar Jennie dapat mendengar percakapan mereka, dan ia langsung bisa menyimpulkan kalau laki-laki itu adalah bajingan brengsek yang menghamili Chaeyoung.

"Kalau tahu itu dia, aku sudah mencolok matanya saat di rumah sakit dulu."

"Jangan ikut campur urusan orang lain, Jennie." Taeyong menarik tangan Jennie agar perempuan itu tetap di tempatnya.

"Ada apa?"

Jennie terlonjak kaget ketika mendengar suara bass seseorang di telinga kirinya. Saat ia menolehkan kepala ternyata pemilik suara itu adalah Park Chanyeol, mantan pacar Chaeyoung yang sempat Jennie curigai sebagai ayah dari Yewon dan Rion.

Chanyeol yang baru datang dan tidak tahu apa-apa, harus menghentikan langkahnya untuk menemui Chaeyoung saat ia melihat perempuan itu sedang mengobrol sengit dengan seorang laki-laki. Karena Jennie adalah satu-satunya wajah familiar yang ia kenal, maka Chanyeol menghampiri perempuan itu untuk bertanya.

"Siapa laki-laki yang mengobrol dengan Chaeyoung di sana?" Chanyeol menunjuk Jaehyun dengan dagunya.

"Yaampun, ternyata kamu juga tidak tahu?"

Chanyeol berkerut alis.

"Dia ayah Yewon dan Rion."

Tangan Chanyeol seketika mengepal. Matanya menghunus tajam ke arah Jaehyun yang terlihat seperti sedang menjelaskan sesuatu. Di sisi lain, terpampang jelas di wajah Chaeyoung kalau perempuan itu tidak nyaman.

"Pergi!" suara Chaeyoung meninggi.

Seluruh isi ruangan dibuat kaget. Semua mata menatap ke arah Jaehyun dan Chaeyoung sekarang.

"Chaeyoung, please ... "

"Pergi sekarang! Aku tidak mau dengar apapun lagi." Chaeyoung memegang kepalanya dan tiba-tiba meluruh ke lantai.

"Chaeng!" Jennie melangkah ke arah Chaeyoung dan menahan tubuh perempuan itu agar tidak terjatuh ke lantai. "Kamu tuli? Chaeyong bilang pergi ya pergi!" Jennie menatap nyalang Jaehyun.

Jaehyun terlihat bimbang. Ia menatap Chaeyoung, foto Yewon, lalu orang-orang di ruangan ini yang menatapnya curiga. Dengan berat hati, Jaehyun akhirnya mulai melangkah mundur dan pergi

Park Chanyeol memperhatikan gerak-gerik Jaehyun. Mulai dari mengambil ranselnya yang tergeletak di sudut ruangan, memakai kembali topi baseballnya, lalu berjalan melewati bahu Chanyeol.

Netra Chanyeol kemudian bergerak ke arah Chaeyoung dan tidak menyangka kalau perempuan itu juga sedang menatapnya.

Mata Chaeyoung merah dan air mata mengalir deras dari pelupuk mata.

Chanyeol berbalik dan keluar ruangan—mengurungkan niatnya untuk melayat Yewon.

***

Jung Jaehyun berjalan gontai dengan kepala yang tertunduk. Pikirannya terus menerus memutar permintaan Chaeyoung yang menyuruhnya pergi dan jangan kembali. Perempuan itu benar-benar tidak ingin Jaehyun ada di dalam hidupnya lagi.

Bahkan saat Jaehyun bertanya dimana Rion, Chaeyoung sama sekali tidak sudi untuk memberitahunya.

Jaehyun mengusap wajah kasar. Langkah laki-laki itu membawanya ke lobi rumah duka. Ketika ia berbelok ke arah pintu keluar, seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya.

My Valentines ✔️Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin