Tidak ada niat untuk protes baginya, jadi Yangyang hanya bisa terus meneguk tiap tetes anggur di dalam gelasnya yang terus menerus diisi ulang oleh sang pemilik hingga akhirnya isi pikirannya kosong, belah bibirnya mulai merapalkan hal hal random yang bahkan bukan maksudnya untuk di ucapkan.

Jaemin diam ditempatnya duduk, melihat semua tingkah laku Yangyang yang sedang berada di tengah sadar tidak sadar. Jaemin juga bahkan diam saat anak manis itu mulai membicarakan hal yang aneh tentang dirinya. Bukan sesuatu yang buruk, melainkan sebuah ungkapan dari segala yang dirasakannya terhadap Jaemin, rasa marah, kesal, dan jenuh adalah isi hatinya yang ditujukan pada pemuda yang lebih tinggi.

Mendengar itu semua Jaemin terkekeh geli, jika saja Yangyang tau sisi dirinya yang lain, mungkin isi hati yang sekarang dilontarkan olehnya adalah betapa benci nya dia dengan semua yang ada pada diri Jaemin. Karena terkadang Jaemin juga membenci dirinya sendiri, membenci segala tingkah laku yang tumbuh bersamanya semenjak ia mulai memasuki masa pubertas, jujur saja jauh di dalam hatinya, jika waktu bisa kembali di putar, ia ingin hidup dengan cara yang lebih baik, ia juga ingin hidup ditengah jalan yang mulus, bukan seperti saat ini, saat dimana ia kehilangan semuanya sebab dirinya sendiri.

Jaemin segera menghentikan segala pikiran pikiran di otaknya lalu kembali fokus pada Yangyang karena anak itu sudah mulai kehilangan kesadaran, kepalanya dibiarkan menempel pada meja kaca yang dingin, gelasnya yang semula berada di genggaman sudah jatuh di atas meja membuat sebagian isinya tumpah membasahi meja. Tanpa membereskan kekacauan yang terjadi di meja makannya, Jaemin lebih memilih membawa Yangyang menuju kamarnya, menggendong tubuh ringan itu dengan cara yang romantis ala pengantin dengan Yangyang yang ikut melingkari leher Jaemin dengan kedua tangannya, wajahnya menelusup ke perpotongan leher Jaemin membuat pria itu merasa kegelian karena nafas hangatnya menyapu kulit leher itu.

Tubuh Yangyang sudah terbaring nyaman diatas kasur king size kamar Jaemin dengan sang pemilik yang ikut duduk di samping kasur, masih memperhatikan dirinya yang tidak berhenti melantur.

"Jaem, jujur lo tau kan kalau gue ga kuat minum minum, hah?!" Ucap Yangyang dengan pelafalan yang sebenarnya kurang jelas namun untung saja Jaemin bisa menangkap maksudnya dengan baik, walau ia tetap tidak menjawab dan memilih mendiamkan saja.

"Sebenernya Jaemin mau nyulik Yangyang ya? Hehehe Jaemin mau apaaa? Yangyang mau diapain??? Mau cium? Sini cium!"

Dengan memerahnya wajah Yangyang akibat anggur yang diminum beberapa saat lalu ditambah cengiran khasnya yang memunculkan gummy smile itu membuatnya berkali lipat lebih manis dari sebelum sebelumnya yang hanya menampilkan wajah galak tiap berada di hadapannya. Beberapa hal yang membuat Jaemin cukup terkejut melihat sisi yang seperti ini adalah anak itu akan berubah menjadi bayi kecil yang manja tapi juga sedikit berbahaya dalam saat yang bersamaan akibat kalimat di akhir tadi.

Tapi walau berbahaya apa pedulinya? Karena memang ini yang dia inginkan, bonusnya Yangyang lah yang menawarkan lebih dulu. Maka tidak ada waktu lagi untuk menolak justru Jaemin membawa dirinya untuk menyatukan bibir mereka, menyesap rasa manis dari benda kenyal yang mungkin akan menjadi candu barunya selain batang nikotin dan alkohol.

Tubuh bongsornya mulai menindih Yangyang, tangannya juga bekerja membuka satu persatu kancing kemeja yang digunakan oleh orang itu. Mengelus kulit putih dan lembut nya dengan amat pelan, memberikan stimulasi yang menimbulkan lenguhan halus dari Yangyang.

Jaemin adalah orang pertama yang melepas pagutan itu untuk beralih ke leher yang lebih muda, namun baru saja bibir mereka terlepas, Yangyang sudah merengek meminta agar ciuman nya tidak berakhir. Anak itu benar benar bayi saat mabuk seperti ini.

Tanpa mengindahkan rengekan itu, Jaemin langsung melanjutkan niatnya untuk menyesap leher hingga selangka milik Yangyang hingga warna merah keunguan pun timbul akibat hisapannya, Jaemin berhasil menandai Yangyang. Tanda itu terus bertambah karena Jaemin tidak ingin menghentikan kegiatannya. Kini lidah sudah mulai bermain di atas tonjolan kecil di dada Yangyang, menjilat dan menggigitnya sesekali, memberikan rangsangan yang lebih panas bagi Yangyang.

"Fuck, Jaemin."

Yangyang semakin dibuat tidak karuan semenjak tangan nakal Jaemin juga memberikan kenikmatan pada miliknya di bawah sana, meremas bagian itu lumayan keras membuat lenguhan panjang pun ikut mengalun di bilah bibirnya.

"You'll be mine tonight, Yang."

Lalu Jaemin pun melepas semua kain di tubuhnya dan juga Yangyang hingga Jaemin bisa melihat tubuh indah lelaki itu yang terlihat ramping.

TBC

Udah lama ga sih ini book ditinggal:') maap yak kemaren kemaren sempet pusing dan bingung gimana lanjutin ini cerita wkwkwkwk tapi thanks to Ham_ciel168 yang udah kasih ide hhhehehe lupyusomach lah pokoknya, dan makasih juga buat yang udah baca sampe sejauh iniii🥺🥺🥺 terharuuuu sayang banyak banyaakkk🥺💕💕💕

Return : by Sunrishie

RETURN [Jaemyang]Where stories live. Discover now