No.1 : Sore itu, Childe mati

235 25 13
                                    

#Chilumi
___

Sore di Liyue begitu lekat dengan warna jingga, tidak terkecuali dengan hari itu

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Sore di Liyue begitu lekat dengan warna jingga, tidak terkecuali dengan hari itu. Childe baru saja usai 'melatih' bawahan barunya hanya untuk membuat repot si kembar dalam perjalanan-perjalanan mereka ke depan, meski tidak secara langsung.

Seraya memainkan sumpit yang baru akhir-akhir ini dia kuasai, Harbinger no. 11 itu menelusuri jalanan Liyue tanpa arah, bermaksud mencari apapun yang menarik sebelum berhenti di Wanmin untuk mengambil makan malam. Saat itulah, pertemuan yang tidak disangkanya itu membuat ia membatu sesaat.

"Ojou-chan..." gumamnya singkat, memperhatikan muka salah satu dari si kembar pirang.

Raut bingung jelas terlihat pada muka Lumine yang kala itu seorang diri membawa kantung kertas, tanpa ditemani makanan cadangan. "Ada apa? Childe."

Si orang yang ditanya pun menunjuk spesifik pada bagian yang sekilas itu menarik perhatiannya. Bibir Hotaru nampak lebih merah dari yang biasa. Bukan terlihat aneh di mata pihak lelaki, apalagi sampai membuat Lumine terlihat menor ataupun lepas karakter. Justru, itu tampak begitu cocok dengannya.

"Ah... Kamu menyadarinya, ya? Hehe... Tadi aku tertangkap Keqing di gerbang masuk. Rupanya dia dan Ganyu baru saja selesai dengan pekerjaan mereka dan kebetulan melihatku lewat. Aku berakhir diseret mereka berdua keliling pelabuhan, melihat aksesoris dan make-up. Kemudian, seperti yang kamu lihat..." mengecap bibirnya sendiri beberapa kali, sebelum lanjut dengan kesan canda, "...sepertinya tidak begitu cocok denganku. Hehe..."

"Kh-... HAHAHAHAHA!!! Astaga... Hahaha... Menarik sekali, Ojou-chan kamu ini... Hahahaha!"

Respon yang seperti diharapkan. Lumine pun hanya bisa tersenyum masam. "Selain ini, aku juga memiliki sesuatu yang lain. Sebentar..." dari kantung kertas yang dibawanya, Lumine mengeluarkan seperangkat eye liner merah dan menyerahkannya pada Childe, "Ini untuk Zhongli-sensei, pastikan kamu memberikan itu padanya dan tidak menyimpan itu untukmu sendiri."

"Iya iya... Dari awal aku juga buka laki-laki yang terlalu banyak menyoalkan penampilan." dia pun menerima eye liner itu, lalu lanjut menunjuk kembali bibir Hotaru. "Lipstick itu juga, aku tidak bisa membayangkan rasanya mengenakan pewarna di bibir. Memang ada rasanya?"

"Ada. Yang aku kenakan ini rasa Valberry." balasnya seraya mengecap bibir lagi beberap kali.

"Apa nyaman?"

"Nyaman-nyaman saja."

"Hmm..."

Heran. Si gadis pirang pun menyimpitkan mata dan berkacak pinggang. "Apa?"

"Tidak. Aku ingin mencicipi saja kalau begitu."

Dagu si gadis dicengkramnya, lalu spontan mengambil jilatan singkat pada bibir atas Lumine sebelum kembali menarik diri dan mengecap rasa yang baru saja ditangkapnya.

"Mmm... Ya, ini manis." dengan enteng dan seperti bukan apa-apa, si tampan dan berani asal Snezhnaya mengambil kecupan pertama milik Lumine.

Dari negeri seberang, Aether yang tengah mengurung diri di perpustakaan bersama Noelle tiba-tiba merasakan hawa-hawa niat membunuh yang sangat tinggi, membuat seluruh penghuni perpustakaan Favonius menggigil ketakutan.

"Bunuh..." gumamnya pelan, mematahkan sebatang pensil kayu dan spontan mengejutkan Noelle yang sudah mengantuk.

Kembali ke si adik, Lumine masih membatu dengan kedua tangan menutup bibir. Matanya terbelalak, hampir membuka opsi menu hanya untuk memanggil Paimon ke sana. Tapi, tidak jadi karena tau pasti hanya akan menambah masalah.

Dengan wajah semerah tomat, dia teriak "Kamu maksudnya apa itu??!!"

"Seperti kataku tadi, mencicipi."

"TAPI TIDAK BEGITU JUGA!!!"

"Lantas bagaimana? Begini?" berniat meraih kembali dagu Lumine, tapi ditepis orangnya spontan.

"Jangan pegang-pegang!"

"Itu bukan pegang-pegang, Lumine. Itu mencium."

"LEBIH PARAH!"

Adu mulut mereka tidak berhenti hingga seseorang bersiul dan membuat keduanya memerah. Dalam hening, keduanya pun berpisah tanpa 'sampai jumpa' bertukar dari bibir mereka berdua.

Menjelang malam, Childe mengambil pesanannya dari Wanmin dan memberikannya secara cuma-cuma ke pensiunan Archon yang tengah menikmati teh seraya menyaksikan Liu Su menceritakan kisah bualan tentang maid asal Mondstadt untuk yang kesekian kalinya. Saat ditanya kenapa oleh sang Archon, Childe hanya menjawab, dia tidak ingin kehilangan rasa manis di bibirnya hingga besok pagi dan berlalu begitu saja dengan senyum yang sulit dideskripsikan.

Di lain pihak, Lumine kembali ke Mondstadt hanya untuk menemukan kakaknya telah tidak ada. Noelle bilang, dia tiba-tiba bergegas ke Liyue dengan Wolfs Grave Stone di tangan. Hanya dengan penjelasan itu saja, Lumine tahu apa yang akan kakaknya itu lakukan. Dia pun menepuk tangannya tiga kali, mendo'akan agar kakaknya bisa lebih sedikit lembut.

A List of Things I Love About YouHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin