AMONG US [00L]

-= 14 =-

Happy Reading....
______________________

Jihoon berjalan sambil sesekali melihat sekitar, dia harus lebih waspada, jangan sampai ada yang mengikutinya. Tidak ada yang bisa dia percaya sekarang.

Jihoon tidak benar-benar ingin pergi ke toilet. Tujuannya saat ini adalah security. Jihoon berniat mencari tahu siapa impostor yang sudah membunuh mereka lewat rekaman cctv. Sebenarnya Jihoon tidak tahu jika ada cctv, dia tahu setelah mendengar obrolan dua sejoli—Felix dan Haechan.

• • • • •

"Dari mana aja sih lo, Bud?"

Haechan mengaduh karena mendapat tabokan cukup keras dari Felix.

"Habis nongkrong di security. Emang ngapa sih? Kangen gue ya lo?"

"Tabok lagi nih!" seru Felix, tangannya dia angkat siap memberikan satu tabokan lagi kepada sohibnya. "Ngapain lo disana?"

"Disana tuh lebih aman, bang, bisa mantau lewat cctv jadi kalo ada impostor yang bunuh crewmate jadi tau."

"Iya tau, tapi emang lo nggak ngerjain task?"

"Ish, janganlah bahas-bahas masalah task. Gedek banget tau nggak gue nggak bisa ngerjain task. Mana lo nggak bantuin gue lagi. Gue kan—"

"Tunggu, gue baru kepikiran, ka ada cctv, nah kita bisa tuh cari siapa yang bunuh orang-orang lewat cctv. Lo tau dong siapa yang bunuh mereka?" Felix yang awalnya tidak mendengarkan keluh kesah Haechan kini menatap laki-laki itu antusias.

"Nggak tau, sayangnya pas gue disana pas lagi nggak ada yang bunuh-bunuhan."

"Yeu, percuma gue nanya."

• • • • •

Jihoon segera duduk di kursi yang menghadap monitor setelah memastikan tidak ada orang lain. Jihoon cukup paham masalah beginian, jadi dia dapat dengan mudah mengoperasikan komputer itu dan  menemukan video rekaman dari enam hari lalu—sejak dia dan yang lain berada disini.

Jihoon mengamati video rekaman cctv itu dengan serius. Semuanya tampak normal mulai dari kedatangan mereka, ketika dirinya tiba-tiba memukul Yangyang, saat dimana yang lainnya sibuk mengerjakan task, ada juga rekaman pertengkaran tidak penting Haechan-Felix atau Jaemin-Jeno. Video terus berlanjut hingga saat dimana Seungmin jatuh terperosok ke dalam lantai yang tiba-tiba terbuka karena mendapat suara terbanyak.