Tangisannya semakin terdengar jelas saat Taeyong menggunakan bahu temannya itu sebagai sandaran
Ten hanya diam, sesekali ia mengusap punggung anak itu selagi ia meluapkan emosinya
"Sialan kau, Jaehyun" gumamnya dalam hati
Malam itu, Taeyong menghabiskan malamnya di kamar Ten, Ten terlalu takut meninggalkannya sendiri sehingga menawarkan untuk menginap di tempatnya
Saat pagi hari di waktu seharusnya Taeyong sudah bangun, ia masih tertidur lelap diatas kasur Ten, matanya bengkak karena terlalu banyak menangis
Ten yang sudah bangun pun tidak tega membangunkannya, seseorang menelponnya pagi pagi buta untuk menanyakan sesuatu
"Ten, Taeyong?"
"Dia masih tidur, kak"
"Cinta pertamanya terlalu brengsek"
Yeeun adalah orang yang menelponnya, ia sudah mendengar kabar dari bibi Cha yang singgah ke tokonya untuk membeli tteokbokki, bahwa Taeyong tidak kembali ke apartemennya.
"Aku tahu dia brengsek sejak melihat wajahnya"
"Sayang sekali adik kecilku menyukai orang sepertinya" balas Yeeun
Ten menghela nafasnya selagi mengaduk teh yang ia seduh sambil menelpon temannya itu
"Dia mungkin akan datang mencarinya, jangan sampai mereka bertemu" ucap Ten
"Uh-huh, aku akan coba sebisaku"
Setelah sambungannya dengan Yeeun terputus, ponsel Taeyong terus berbunyi, tak lain tak bukan itu adalah panggilan dari Jaehyun
Setelah meminum teh yang ia seduh, ia kembali duduk di samping Taeyong, mengambil ponselnya dan memperhatikan jika Jisoo memanggilnya dalam suatu waktu
Baru saja Ten bergumam, nama Jisoo langsung muncul di layar ponsel Taeyong, Ten pun reflek langsung mengangkatnya
"Eh? Ten?" Ucap Jisoo bingung sesaat setelah melihat wajah yang mengangkat bukanlah wajah Taeyong
"Jisoo, Taeyong masih tidur"
"Dia punya malam yang berat"
"Apa maksudmu?" tanya Jisoo
"Ahh.." ucap Ten ragu
"Ten, jangan membuatku berpikiran aneh aneh" ucap Jisoo
"Anggap saja dia habis dicampakkan"
"Hah? Aku bahkan tak tahu dia punya pacar"
"Hehehehe"
Ten bingung bagaimana menjelaskan hal ini padanya, namun ia hanya ingin Jisoo tahu bahwa Taeyong sedang tidak baik baik saja
"Kenapa kau selalu mencurigakan sih" ucap Jisoo tak senang
"Ada apa denganku?"
"Nggak, yasudah makasih infonya, nanti aku coba kembalikan energinya"
"Ya baiklah"
Setelah telepon itu putus, tak lama kemudian Taeyong mengeluarkan suara, ia terbatuk beberapa kali
"Taeyong, kau sudah bangun?"
Taeyong membalikkan badannya, samar samar ia bisa melihat seseorang yang duduk di tepi kasur, hanya punggungnya namun ia dapat mengenalinya
"Ten?" Ucapnya dengan suara sangat pelan
Tanpa aba aba apapun, Taeyong langsung mendekat dan memeluk pinggang Ten yang membuat Ten reflek memegang kedua tangannya
"Kau bisa tidur lagi jika kau mau"
"Nggak"
"Dia ada di mimpiku" ucap Taeyong selagi memejamkan matanya
"Aku punya kakak perempuan, tapi rasanya kau lebih baik darinya" lanjut Taeyong
"Jangan bicara seperti itu, biar bagaimanapun dia kakakmu"
YOU ARE READING
What I Want [Jaeyong]
FanfictionLee Taeyong, remaja berusia 18 tahun, seorang siswa teladan di sekolahnya, namun tak memiliki terlalu banyak teman. Seringkali bergelut dengan buku, pensil dan ponsel di kamarnya membuatnya tak terlalu familiar dengan dunia sosialisasi, jauh didalam...
Chapter 22
Start from the beginning
![What I Want [Jaeyong]](https://img.wattpad.com/cover/268175444-64-k727556.jpg)