Chapter 2

584 56 30
                                    

Sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti tepat didepan rumah besar bertingkat dua. Tak lama pintu mobil terbuka dan keluar seorang gadis dengan memakai masker, kaca mata hitam serta scarf biru dikepalanya menuju ke rumah tersebut. Ia sempat terdiam cukup lama didepan pintu rumah seakan ragu untuk masuk namun akhirnya tangannya menekan tombol pintu.
Setelah beberapa saat pintu rumah terbuka dan tampak seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan energik terpekik senang menyambut tamunya.

"Suzy-ah, ayo masuk nak!"

Sambil membuka scarf dan kacamata hitamnya Suzy lalu melangkah masuk. Ia menghirup dalam udara yang tercium khas seraya matanya menyapu tiap sudut ruangan yang penuh kenangan. Rumah tempatnya dilahirkan dan dibesarkan yang telah ia tinggalkan sejak lima tahun lalu untuk tinggal di apartemen. Dan karena kesibukannya pula ia jarang kembali kerumah ini. Justru orang tuanya yang lebih sering mengunjunginya ke apartemen.

"Suzy, gwenchana?"

Pertanyaan itu menyadarkannya dari nostalgianya.

"Gwenchanayo Eomma..."jawabnya sambil tersenyum tipis.

"Kau sebaiknya sering-sering datang kesini, ayahmu selalu merindukanmu. Dia bahkan tidak pernah melewati tiap episode drama Start Up yang kau bintangi" Ibu Suzy lalu mengajak putrinya untuk duduk disofa yang ada diruangan. Ia mengamati wajahnya yang terlihat sendu dan seperti memendam sesuatu.

"Appa mana eomma?" tanya Suzy pelan
"Appa mu ada didalam, sebentar eomma panggilkan" Ibu Suzy lalu bergegas memanggil suaminya. Perasaannya mengatakan ada hal penting yang akan disampaikan oleh putrinya.

Suzy menunggu dengan tertunduk sembari meremas kedua tangannya. Hatinya berdegup kencang, ia sangat khawatir akan response orang tuanya terhadap berita kehamilan yang akan disampaikannya.

"Suzy, anak gadisku yang paling cantik!"

Panggilan kesayangan dari ayahnya membuatnya mendongak untuk menatapnya. "Appa, Eomma, ada yang ingin aku bicarakan"

Suzy lalu menceritakan ke mereka mengenai kehamilannya dan solusi yang diusulkan oleh agensinya. Orang tuanya tampak sangat terkejut sekaligus sedih mendengarnya.

"Mengapa kalian tidak menikah saja? Apakah Joohyuk tidak mau bertanggung jawab?" geram ayahnya.

"Bukan begitu Appa, Joohyuk sebenarnya ingin menikahiku tapi aku menolaknya" lirih Suzy.

"Mwo? memangnya kenapa?" tanyanya dengan heran.

"Apa kau masih mengharapkan mantanmu yang dulu? Eomma tidak akan heran karena Lee minho merupakan artis nomor satu di negeri kita. Sampai sekarang eomma masih tidak mengerti kenapa kau bisa putus dengannya, padahal dia anak yang baik" timpal Ibunya.

"Eomma, aku kan sudah bilang kalau hubungan aku dan minho telah lama berakhir. Aku juga sudah move on darinya. Dan alasan aku menolak menikahi Joohyuk bukan karena itu tapi murni karena pertimbangan karir kami berdua" tukas Suzy.

"Lalu bagaimana kalau anakmu sudah lahir? sampai kapan kau akan menyembunyikannya?" tanya Ibu Suzy

"Setidaknya sampai kontrakku dengan pihak client dan juga agensi berakhir." Suzy menghela nafasnya.

"Apa kau sudah membicarakan ini dengan Joohyuk?" tanya Ayah Suzy kembali.

Suzy mengangguk pelan "ini adalah keputusan kami berdua. Appa, Eomma...mianhae aku sudah mengecewakan kalian" Suzy mulai terisak.

Kedua orang tua Suzy terdiam."Sebaiknya kau pikirkan lagi matang-matang. Namun apapun keputusanmu kami akan selalu mendukungmu." Ayah Suzy akhirnya berkata.

The Summer House (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang