4🌱 Who?

6 5 0
                                        

"Sab, pagi ini ayah gk bisa nganter kamu loh"

Uhuk uhuk

Siluet langit pagi baru terlihat. Sabrina yang baru saja menyendokkan satu suap nasi ke mulutnya, tersentak. Hampir saja nasi yang belum sepenuhnya tertelan itu keluar dari area pencernaannya.

Sang ayah, Si pelaku yang menyebabkannya terkejut hanya tertawa ringan melihat putrinya begitu tersentak.

"Lah terus berangkat sama siapa?" Sabrina mendengus kesal. Di hari kedua sekolahnya itu ia masih sangat ingin di antar kedua orangtuanya.

"Naik bus sekolah aja sayang" ucap Jihyun sambil mengusap lembut surai  anak perempuannya itu.

"Emang kenapa sih yah?" Tanyanya masih sebal.

"Ayah mau jemput seseorang, buat nemenin kamu disini selama ayah sama mamah pulang ke Indo" Minho memegang tangan Sang anak mencoba membuatnya mengerti.

"Siapa yah?" Sabrina tampak berfikir. Apakah ia memiliki teman disini? Dia merasa tidak memiliki siapapun disini kecuali kedua orangtuanya. Lalu siapa yang akan dibawa ayahnya ke rumah?

Tak ingin terlalu lama berfikir, Sabrina beranjak dari duduknya "Yaudh deh, Sabrina berangkat dulu"

🌱🌱🌱

"Yaampun bus sekolah nya lama bgt dah"

Sudah 15 menit Sabrina terduduk di halte bus, namun tak ada sedikitpun tanda-tanda sebuah bus sekolah datang.

Karena waktu belajarnya dipertaruhkan, maka ia memutuskan untuk berjalan kaki berangkat ke sekolahnya. Dibilang jauh? Tidak terlalu. Hanya sekitar 1 KM dari halte bus yang ia duduki tadi ke arah sekolahnya.

"Aduh capek bgt" eluhnya sambil memegang lutut yang menurutnya sudah terasa kram berjalan setengah kilo meter.

"Eh mau bareng ga?"

Seorang laki-laki memberhentikan motornya di samping Sabrina. Sabrina yang masih terengah-engah sedikit tersentak.

"Gak ah" Tolaknya. Tentu saja ia menolak. Tidak mengenalnya adalah salah satu alasannya.

"Yaudh gw bawain aja tas lu sama tentengan lu itu" ucap laki-laki itu langsung meraih tas bawaan yang berisi bekal dan seragam olahraganya.

"Lah" Sabrina terbingung. Ia ingin menolaknya tetapi laki-laki itu langsung mengambil barangnya. Apakah dia pencuri?

"Yaudah bye, semoga lu ga telat yaa" laki-laki itu langsung menancapkan gasnya. Bukannya membawa Si pemilik tasnya juga, dia malah hanya membawa tasnya saja.

"Aneh"

Tetapi Sabrina tak terlalu khawatir, karena anak laki-laki itu memakai seragam sekolah yang sama dengannya. Jika memang ia mencuri, Sabrina akan mudah mencarinya.

Jam tangannya menunjukkan tersisa 20 menit lagi waktu belajarnya dimulai. Seketika Sabrina langsung berlari secepatnya ke arah sekolah yang masih terlihat jauh.

🐭🐭🐭

"Gimana Jie hubungan kamu sama Karina?" Tanya Yoona sembari menuangkan air untuk seorang anak laki-lakinya.

"Ha? Jie udh bilang mih, Jie gak mau sama Karina" dengus Sang anak. Yang tadinya sedang makan dengan lahapnya seketika terhenti karena pertanyaan mamihnya itu.

"Tapi emng kamu beneran gak suka sama Karina?"

Anak yang sering dipanggil 'Jie' oleh mamih-papihnya, menggeleng sebal setiap orangtuanya membahas Karina.

Nothing is Impossible | Park JisungWhere stories live. Discover now