15. The Name I Love

Start from the beginning
                                    

"Ngomong-ngomong, apa Rion masih ngerasa diperhatiin sama orang asing?"

"Rion bilang udah nggak ada, tapi aku masih takut," jawab Chaeyong. "Kamu tahu? Di komplek apartemen sebelah sudah ada kasus penculikan anak. Korbannya sumuran Rion, dan sampai sekarang pelaku dan korban belum ditemukan."

"Ya, aku sepertinya pernah baca di internet." Jaehyun memutar setir ke arah kanan.

Saat tidak ada sepatah kata lagi yang keluar dari bibir Chaeyong, laki-laki itu menoleh.

"Takut boleh, tapi jangan sampai paranoid."

Chaeyong menghembuskan napas. "Kamu nggak ngerti. Aku sudah pernah merasakan kehilang, makanya aku setakut ini."

Tangan Jaehyun seketika terulur untuk menggenggam tangan Chaeyong yang ada di pangkuan.

"Semuanya akan baik-baik aja," ucap Jaehyun lembut, sambil meremas tangan Chaeyong.

Chaeyong melihat tautan tangannya dan Jaehyun, kemudian ke arah Rion yang duduk di bangku belakang.

Waktu berjalan dengan sangat cepat.

Rasanya baru kemarin Chaeyong menggendong dua bayi merah di pelukannya, sekarang salah satu dari mereka sudah tumbuh menjadi bocah laki-laki yang aktif dan terobsesi dengan kodok.

Chaeyong tidak ingin saat-saat ini cepat berlalu. Ia masih ingin Rion bermanja-manja padanya, memanggilnya Mama dengan suara khas anak kecil, bercerita tentang imajinasinya yang konyol, dan bernyanyi lagu tiga beruang kecil dengan suara fals.

Rion,jangan terlalu cepat dewasa, ya.

***

"Jadi..., kamu sudah nentuin nama untuk si kembar?" Lisa bertanya sambil mengupas kulit jeruk.

Chaeyong mengalihkan pandangannya dari layar TV ke sang sahabat.

"Sudah. Sebentar." Tangan Chaeyong bergerak untuk mengambil buku catatan yang ia simpan di nakas samping ranjang rawatnya.

Ia buka buku itu dan mencari lembar dimana ia menuliskan nama-nama yang sekiranya cocok untuk diberikan kepada si kembar.

"Ah ini dia...," ucap Chaeyong saat menemukan lembaran yang cari. "Untuk anak laki-lakiku, aku akan beri nama Park Rion. Rion diambil dari nama Orion yang sebenarnya adalah rasi bintang. Orion juga memiliki arti sebagai anak api, dan api kecil ... "

" ... Karena bagiku, keberadaan Rion sudah seperti api kecil yang menerangi gelap kehidupanku. Aku yang sepat hilang arah, kembali menemukan jalan karena api kecil Rion."

"Namanya bagus banget, Chaeng." Lisa tersenyum ."Terus? bagaimana dengan keponakan perempuanku?"

"Hmm...," Chaeyong mengulum bibir. "Aku masih bingung untuk memilih yang mana; antara Park Yewon atau Park Rona."

"Yewon nama yang bagus."

Kepala Chaeyong langsung tertoleh ke arah suara. Di ambang pintu, Jaehyun berdiri dengan beberapa kantong belanjaan.

"Sejak kapan kamu di sana?" tanya Chaeyong.

Lisa yang mengikuti arah pandang Chaeyong, langsung berdiri saat melihat Jaehyun.

"Sejak kamu bilang Orion," jawab Jaehyun. "Boleh aku masuk?"

Chaeyong melirik ke arah Lisa, dan Lisa saat ini terlalu fokus untuk memberikan tatapan mengerikan kepada jaehyun.

Jujur, Chaeyong sama sekali tidak menduga Jaehyun akan kembali ke rumah sakit. Satu minggu yang lalu, setelah proses persalinan Chaeyong selesai, dan ia sudah dipindahkan ke ruang rawat, Jaehyun buru-buru berpamitan pulang.

My Valentines ✔️Where stories live. Discover now