"Kita gak boleh nyerah sebelum tau hasil periksaan dokter" Yeosang mengingatkan

"Gue gak mau ada yang berubah. "lanjutnya tau bagaimana kacau nya mereka saat ini.

'Tuhan, selamatkan Yunho. Jangan ambil dia, kami masih menginginkannya. Jebal Tuhan' Doa Jongho

Sedangkan Mingi terus melamun, bahkan rasa sakit diluka nya tak terasa. Pikirannya hanya untuk Yunho, Yunho, dan Yunho.

'Yu jangan pergi. Gue sayang sama lo. Jangan pergi, lo berharga buat gue. bilang sama Tuhan Yu kasi kesempatan lagi. Gue gak mau lo pergi secepat ini. Lo denger gue kan? jeball Yu. Maafin gue udah buat lo kayak gini. Tapi gue mohon jangan pergi 'Mingi membatin.

Sakit.Sangat sakit ketika melihat orang tercinta tengah berbaring lemas dengan kondisi yang sekarat.

Song Mingi menyesal. Jika bisa diulang ia tak ingin pergi ke Villa itu. Tak akan ada Yunho yang sekarat, tak akan ada hal aneh yang ia dan teman-temannya alami. Apa boleh buat semua sudah terjadi begitu cepat. Kejadian yang sudah dialami tak akan pernah bisa diulang kembali.

'Gue sayang lo Yu, please bangun buat gue'

Jika Yunho pergi Mingi berjanji tak akan mencintai siapapun lagi. Hatinya hanya untuk Yunho. Ia ingin menikah dan hidup bahagia bersama Jeong Yunho bukan yang lain.

Jika begini bisakah Tuhan memberikan kesempatan kedua?

-The Villa-

Malam yang sunyi, suasana langit yang mendung dan suara guntur saling bersautan menjadi latar belakang kepergiannya.

Bibir manis yang terkatup rapat, kedua matanya yang tertutup, wajah yang damai.

Tak terpungkiri ia akan pergi secepat ini membuat orang-orang terdekatnya menangis saat ia menghembuskan nafas terkakhirnya satu jam yang lalu. Membuat lelaki tegap yang selalu disampingnya harus menangis keras serta memeluk tubuh kaku itu.

Tak akan bangun lagi karena kematian adalah hal yang tak bisa dihindari.

"Gue gak mau. Gue gak mau lo pergi hiks. Kasi gue kesempatan " tangis lelaki tegap itu

Hatinya hancur. Orang yang sudah ia cintai kini diambil lagi oleh Yang Maha Kuasa. Tak memberikan kesempatan untuk memilikinya, sejahat itu Tuhan memisahkan mereka.

Tidak, salahkan juga dirinya yang terlalu bodoh. bodoh karena keterlambatannya mengklaim lelaki manis yang ia cintai.

"Jangan nangis terus. Ikhlasin dia"

Kata-kata penenang tak lagi mempan untuk dirinya. Kepergian nya membuat ia harus menanggung beban sendirian. Penyesalan dan kekecewaan yang ia rasakan sangat mendominasi.

"Mayatnya mau dibersihin. Ayo minggir "

Dirinya dibangunkan dengan paksa, membiarkan tubuh kaku itu diurus oleh pihak rumah sakit. Menatap wajah damai itu hingga pintu ditutup rapat.

'Gue gak nyangka lo pergi secepat ini. Gue gak bisa relain lo. Gue gak bisa'

Dia sudah pergi dan tak akan kembali lagi. Tak akan bisa melihat senyum manisnya dan kedua mata cantiknya. Tak akan bisa mendengar suara merdu nya lagi.

Semua sudah berakhir.

'Disaat gue cinta kayak gini setega itu Tuhan ambil lo dari gue. Kenapa lo yang harus pergi, kenapa gak gue aja. gue pantes pergi karena semua ini salah gue.'

terus membatin, menyalahkan semua kepada dirinya sendiri.

Tuhan menegurnya dengan cara kepergian orang yang sudah ia cintai.

-The Villa-

Pemakaman tengah ramai saat beberapa dari mereka akan menghantarkan seseorang ke tempat terakhirnya.

Bahkan tangisan dan isakan disana masih terdengar.

menangisi yang sudah meninggal memang tidak akan membuat nya hidup kembali. apa boleh buat ,hanya tangisan yang menjadi pelampiasan.

Kehilangan adalah hal yang paling dibenci. Akan ada perasaan rindu yang datang semakin hari semakin membesar. Melupakannya adalah hal yang tersulit untuk dilakukan. Meskipun sudah tersimpan ditempat kenangan yang jauh didalam hati, tetap saja ada kala nya akan teringat. Menangis dan mengenang, adalah dua hal yang bisa dilakukan untuk mereka yang putus asa.

Seperti lelaki tegap yang terus menatap kuburan yang sudah dihias cantik dengan nama sudah tertulis dikubik istimewa.

'Pada akhirnya lo harus pergi kayak gini. Maafin gue. Ini salah gue. Lo udah bahagia disana? Lo liat gue kan disini. nangisin lo meskipun gak bisa buat lo balik di dunia ini lagi. Gue gak ngerti kenapa Tuhan jemput lo disaat lo mau gue bahagiain. '

Masih berharap kekembaliannya namun sayang dia sudah benar-benar pergi.

Lelaki itu mencium lembut kubik yang tertera nama pemilik kuburannya. Tanggal lahir dan juga tanggal kepergiannya.

Tes!

Tes!

'Gue harap lo udah tenang disana. Gue ikhlasin lo mulai sekarang biar lo bahagia. Tolong, dikehidupan nanti lo gak boleh ninggalin gue lagi. Cukup sekarang gue bodoh, cukup sekarang aja gue kehilangan lo.'

Lelaki itu menghapus airmatanya, berdiri secara perlahan sebelum mengusap lembut nama indah itu.















































































































































"Mianhae, saranghae, gomawo. Selamat tinggal uke kesayangan gue, Lee Felix" ucap lelaki tegap itu

"Lo terlambat Seo Changbin" gumamnya menyalahkan dirinya sendiri.

Lelaki yang sudah terlambat mencintai Lee Felix dan berakhir kehilangan.

-The Villa-

Numpang ketawa wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwwkkwwwkwkwkwkkwkwkwkwkwkw

kesel ey! padahal dah ngetik panjang tapi kehapus gitu aja hiks. Jadi ngetik ulang deh π_π

The Villa -Ateez Where stories live. Discover now