Kini Yangyang duduk sembari bersantai di atas sofa bekas yang sebenarnya masih layak pakai dan masih sangat empuk yang berada di atap gedung sekolahnya. Ya, Yangyang membolos. Mengingat Jaemin adalah teman sekelas yang sialnya duduk tepat di seberang meja sebelah kirinya membuat ia membelokkan arah yang awalnya pergi menuju kelas menjadi ke atap sekolah. Tidak ikut kelas sekali dua kali mungkin tidak akan membuatnya dipanggil kepala sekolah dan memberatkan kakaknya. Ia juga sudah menitip pesan pada Renjun untuk memberi tahu guru jika ia berada di UKS dengan alasan tiba tiba pusing. Setidaknya isi absensi tidak begitu buruk.
Terhitung 4 jam pelajaran sudah terlewati, yang artinya sekarang adalah waktu istirahat. Sebenarnya Yangyang tidak ingin beranjak dari tempatnya, namun pesan dari teman temannya di grup yang menyuruhnya menyusul ke kantin membuat Yangyang mengurungkan niatnya. Lalu dengan segera ia jalan menuju kantin menyusul teman temannya.
"Yang! Disini!" Teriakan nyaring khas Haechan memenuhi indra pendengaran nya. Melihat ke empat temannya sudah duduk manis dan menunggunya membuat Yangyang tanpa basa basi segera menghampiri meja itu.
"Lo bolos kemana sih, Yang? Tadi gue ke UKS tapi lo gaada disana tuh?" Ujar Shotaro sebagai pembuka topik diantara orang orang di meja itu.
"Hehe, tadi gue ada di atap sekolah. Ga tau kenapa hari ini gue males banget masuk kelas, makanya kabur ke sana. Sorry ya!" Balas Yangyang dengan tangan yang menggaruk tengkuknya canggung, lalu setelahnya tepukan keras di punggung ia terima.
"Kenapa lo ga ajak ajak gue sih? Pelajaran Geografi tadi bosenin banget anjir, gue sampe ketiduran, untung guru nya lumayan baik." Timpal Haechan sebagai pelaku penepukan punggung Yangyang tadi.
"Ya sorry, gue mana tau lo mau bolos juga."
"Eh kak, tadi temen sekelas kalian nyegat gue di koridor pas gue lagi jalan kesini, katanya kalau gue ketemu sama kak Yangyang bilangin kalau dia bakal temuin lo di manapun itu." Chenle, satu satunya yang termuda di antara mereka ikut membuka topik pembicaraan yang dimaksudkan untuk Yangyang.
"Siapa Le?" Tanya sang kakak dari pemuda tadi, Renjun.
"Kak Jaemin."
"Hah? Buat apa dia nyariin lo, Yang?" Tanya Shotaro merasa penasaran. Yangyang mengedikan bahunya berlagak tidak tahu. Lalu tiba tiba Haechan menyeletuk,
"Paling juga mau menel in dia, orang itu kan pernah bilang suka sama Yangyang, iya ga?" Ucapnya sembari menyenggol lengan Yangyang pelan yang kebetulan duduk di sampingnya. Bukan Yangyang yang menjawab melainkan ketiga orang lainnya yang mengangguk setuju.
Setelahnya tidak ada lagi percakapan penting yang dibahas oleh mereka, karena semua sibuk dengan makanannya masing masing. Hingga tiba tiba suara derit kursi yang di dorong cepat mengalihkan atensi keempat orang lainnya lalu menatak sang pelaku pendorongan kursi tersebut.
"Kenapa, Yang?" Renjun menjadi orang pertama yang mengajukan pertanyaan itu.
"Gue kebelet, pamit duluan ya! Sekalian kayaknya gue bolos lagi abis ini, tolong izinin lagi please." Ucapannya terkesan terburu-buru seperti ada yang membuatnya tidak nyaman berlama lama disana, bahkan ekspresi wajahnya pun menyiratkan kekhawatiran. Semuanya hanya mengangguk tanpa mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Dengan tergesa, Yangyang segera beranjak dari tempatnya.
"Gue tau lo berusaha hindarin gue."
Bingo! Orang yang membuatnya waspada tadi ternyata sudah berada tepat dihadapannya saat Yangyang baru saja membalikkan badan. Hembusan nafas lelah keluar dari bibir ranumnya.
"Apa urusan lo?" Ujar Yangyang dengan nada yang terlampau datar.
"Urusan gue adalah nagih janji lo, gue ga pikun, ucapan lo yang nge janjiin bakal dateng ke club' Vision hari itu ga gue lupain omong omong."
"Oke, itu emang salah gue yang dengan bego nya ngejanjiin sesuatu sama lo. Tapi sorry gue emang ga ada niatan buat nebus janjinya." Setelah ucapannya selesai, Yangyang mendorong bahu Jaemin keras agar menyingkir dari hadapannya. Namun belum sempat Yangyang berjalan pergi, pergelangan tangannya dicengkeram terlalu kuat oleh orang itu sehingga ia sedikit meringis.
"Lo ga akan pernah bisa lolos dari gue, Yang." Dengan penuh penekanan di setiap kata nya, cengkraman tangan Jaemin pun semakin menguat sedikit demi sedikit. Yangyang yakin pergelangannya akan berubah merah.
"Kalaupun gue ga bisa lolos, seenggaknya gue bisa ngehindar." Balasan Yangyang sama sama penuh penekanan seperti apa yang Jaemin lakukan tadi.
Tanpa ia duga cengkraman tangannya di tarik oleh Jaemin sehingga keseimbangan tubuhnya tidak stabil membuat jarak tubuhnya tidak terlalu jauh dengan Jaemin. Orang itu lalu mendekatkan wajahnya hingga kini mereka bertatapan dengan jarak yang begitu dekat. Lalu dengan suara pelan Jaemin berujar,
"Jangan harap lo bisa ngelakuin itu, karena," belum selesai dengan ucapannya, Jaemin semakin mempertipis jarak lalu melanjutkan,
"Mau sekuat apapun lo berusaha ngehindar, ujung ujungnya lo pasti bakal ngangkang dibawah gue."
Ucapan nya diakhiri dengan kecupan singkat di atas bibirnya. Kedua mata Yangyang membola sempurna.
Sialan!
Jaemin pun pergi meninggalkan Yangyang dengan seringaian yang menghiasi wajahnya.
"BRENGSEK LO ANJING!"
Jaemin tidak menghiraukannya, ia terus berjalan meninggalkan Yangyang yang masih terpaku di tempatnya berdiri. Mungkin ia berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi.
TBC
HEHEHEHEHE! Sebelumnya mau bilang sorry banget buat typo di chapter sebelum sebelumnya, gue juga baru sadar hhehehehe dan kalau disini ada typo lagi maafin ya gue emang orangnya kurang teliti HEHE! kabur dulu ah DADAH! 🏃♀️💨
Return : by Sunrishie
ESTÁS LEYENDO
RETURN [Jaemyang]
FanfictionA JAEMYANG FIC! Yangyang tidak pernah mengerti kenapa Jaemin melakukan hal itu padanya, jujur Yangyang lelah, tapi siapa sangka jika alasan Jaemin melakukannya benar benar membuat Yangyang pasrah, seperti tidak ada jalan lain yang bisa dia lakukan...
Chapter 5 : The Real Him
Comenzar desde el principio
![RETURN [Jaemyang]](https://img.wattpad.com/cover/264378591-64-k333061.jpg)