O1 : 𝙱𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝙺𝚊𝚖𝚒 𝙱𝚎𝚛𝚝𝚎𝚖𝚞

233 51 18
                                    


✰☁︎☆☁︎✯

"Tadi itu menakjubkan, bukan kah begitu, Luna?"

"Aku rasa iya. Aku ingin makan siang, aku harap disana ada pudding." Jawab Luna dengan senyuman kecil menghiasi wajah cantiknya.

Aku yang kini sudah bersekolah di Hogwarts berteman dekat dengan seorang gadis polos berambut pirang, yang sering di cap aneh, siapa lagi kalau bukan Luna Lovegood. Kebetulan Aku berada di asrama yang sama, hal itu lah yang menjadikan kami berdua semakin dekat.

Dan hanya Luna yang bisa mengerti isi pikiranku.

"Yang ada di pikiran mu hanya ada pudding, pudding dan pudding." Aku terkekeh disebelah Luna.

Kami berdua berjalan melewati koridor panjang menuju asrama Ravenclaw. Bisik-bisik murid yang melihat kami berdua pun terdengar, banyak orang memberi cap bahwa aku dan Luna terlihat seperti orang yang kehilangan akal. Padahal itu cara kami menyatukan pikiran.

Tak jauh dari sisi koridor, terlihat geng pengacau dari Slytherin dimana salah satu anggotanya merupakan sepupu dari Luna. Draco Malfoy. Kami sering bertemu di beberapa kelas, dan aku sangat penasaran akan Draco.

"Lihat! Dua orang aneh sedang menikmati waktu bersama!" Suara lantang nan berat dari Blaise Zabini membuat perhatian tertuju pada ku dan Luna.

"Teruslah berjalan Luna."

Aku benci ini. Luna menatap orang-orang yang menertawakan kami berdua dengan tatapan polos.

"Hei Julie, Blaise bilang kalau hutang keluarga mu belum di lunasi ya? Ck ck, miskin sekali." Ejek Pansy yang bersandar pada dinding koridor.

Suara tawa yang mengejek terdengar begitu menyakitkan di telingaku, Luna menggandeng bahuku dan hendak membawa ku untuk segera menjauh.

"Sudah Pansy. Tadi itu keterlaluan," kali ini Draco angkat bicara dari sudut sana.

Perlahan aku menaikkan dagu ku guna menatap orang yang menyebabkan semuanya hening. Dia Draco Malfoy, sosok iconic dari Slytherin yang di idolakan beberapa siswi dari berbagai tingkat, beberapa.

Draco berdiri disisi Blaise yang sedari tadi menatap kearahku seolah-olah mengintimidasi ku yang entah kenapa aku terpaku begitu saja di koridor. Entah kenapa wajah Draco menyita perhatian ku saat ini, meskipun sekarang sikon nya ku akui kurang tepat untuk mengagumi seseorang.

"Apa yang kau tunggu? Pergi sana! Membuat polusi saja." Hardik Draco setelahnya pada kami berdua.

Luna berbalik dan melihat kearah Draco dan kawan-kawannya dengan nada tenang Luna berkata,"kalau boleh jujur, perkataan kalianlah yang justru membuat polusi. Selamat siang, ayo Julie." Mereka semua terdiam.

Dengan cepat aku yang sedari tadi sedang merasa tertekan segera mengikuti Luna menuju asrama untuk berganti pakaian, dan setelahnya akan makan siang bersama.

Usai berganti pakaian, aku duduk ditepi tempat tidur guna menunggu Luna yang sedang mencari jimat pengusir Nargles. Entah kenapa pikiran ku seolah tersita oleh sosok Draco yang sedari tadi berada di pikiranku.

"Luna aku-"

"Ceritakan saja." Potong Luna sambil memasang jimatnya se-rapi mungkin.

Aku menggaruk pelipis lalu menarik nafas untuk segera melepaskan beban pikiran yang menganggu namun aku sedikit menikmatinya.

"Aku tidak bisa berhenti memikirkan Draco." Ucap ku dengan jelas sambil mengayunkan kakinya di sisi luar ranjang.

Luna menoleh sebentar lalu kembali melihat kearah jimatnya.

"Apa yang menganggumu?"

"Entahlah, Draco seakan-akan menaruh sesuatu di pikiranku." Jawab ku dengan disertai rona merah di pipiku.

"Tapi itu belum cukup untuk mencari tahu apa yang terjadi pada pikiran mu. Berpikirlah dengan jernih, jika hanya karena dia membantumu lolos dari ejekan Pansy, ku rasa itu tidak cukup." Ucap Luna pada ku sebagai seorang sahabat yang baik.

Aku hanya mengangguk.

Tidak, ada sesuatu dari dalam diri Draco yang membuat otak ki tidak bisa berhenti memikirkannya. Padahal ia hanya mengucapkan beberapa kalimat tetapi aku tidak bisa menampik kalau Draco sangatlah berkarisma. Dan tadi itu karismanya sangat kuat.

"Ayo," Luna membuyarkan lamunan ku.

"kenapa harus dia?"

•••

Gimana guys? Aku nulis pendek dulu. Udah mentok dan kurasa ini juga kurang maksimal.

Aku bakal revisi ini nanti.

Kalian suka nggak? Krisar dong.

Rewrite The Star | Draco MalfoyWhere stories live. Discover now