Rosé duduk disebuah ayunan TK menunggu Jungkook. Karena dia halangan jadi dia nunggu aja diluar sambil main ayunan TK yang berada tepat di sebelah masjid.

"Eh?" Ayunan yang dimainkan Rosé mendadak berhenti seperti ada yang menghentikan.

"Nih." Gadis itu menoleh kebelakang, tapi setelah itu ingin rasanya dia kabur dari situ.

"Ngapain sih!" Rosé kembali membalikkan badannya menghindari tatapan pria itu.

"Gue bawain takjil." Rosé mencebikan bibirnya dan melipat tangannya.

"Nggak mau lo balik aja deh tuh urusin adik-adik yang lagi ngaji noh."

"Ngusir?"

"Ya lo pikir." Setelah itu Rosé memukul bibirnya pelan dan membungkam mulutnya sendiri. Sedangkan cowok tadi menghela nafas dan malah duduk di ayunan yang berada di sebelah Rosé.

Rosé menyadari hal itu melalui sudut matanya namun gadis itu memilih pura-pura tidak melihat saja. Ia berharap sekali jika pria itu segera pergi agar ia bisa bernapas dengan lega.

"Kalo lo ngandelin Jungkook kayaknya mustahil deh, tuh anak tadi pulang duluan sambil bawa jatah lo." Spontan Rosé menoleh dengan cepat dan menatap pria itu penuh selidik.

"Lo liat deh motornya nggak ada kan?" Ah benar juga motor matic kesayangan pria bangke itu udah nggak ada. Hissshh bangke memang!

"Sekalian gue anterin pulang aja ya."

"Ck, gue mau jalan kaki!" Rosé dengan cepat berdiri dari ayunan dan berjalan melewati pria itu, namun sebelum itu tangannya sudah ditarik sampai Rosé mau kejengkang rasanya.

"Heh lepasin!"

"Pulang bareng gue!"

"Nggak mau!"

"Bareng gue!"

"Nggak mau!"

"Bandel!"

"BIARIN!" Huh muncrat, Rosé sedikit malu sih dia kan nggak bermaksud tapi sengaja sedikit.

"Loh Winwin kamu disini toh, pantesan Bude cari didalam nggak ada." Pria yang dipanggil Winwin itu melepaskan tangannya dari Rosé saat suara bibinya menyapa indra pendengarannya.

"Ayo bantuin pakde mu itu loh angkat gelas." Rosé sedikit lega saat Winwin menuruti perkataan Budenya. Kalo gini kan dia bisa cepet-cepet kabur darisini.

"Nak Ros mau kemana?" Rosé menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang.

"Mau pulang Us."

"Loh kok pulang toh, kamu bantuin cuci gelas sama piring ya nak sama yang lain buat gantiin bude." Rosé melotot saat itu juga namun dengan segera dia mengubah ekspresi wajahnya takut kalau menyinggung beliau.

"Ustadzah—"

"Nak Rosé, panggil aja Bude biar lebih akrab loh." Rosé meneguk ludahnya sendiri.

"Emm, iya bude."

"Yaudah kamu bantuin sana yang lagi cuci piring biar cepat selesai. Itu juga gelasnya udah diangkatin sama yang laki-laki."

Oneshoot ROSÉ and BoysМесто, где живут истории. Откройте их для себя