3

2K 341 12
                                    

"Eh, aku ikut training camp ke Shinzen?"

Bokuto mengangguk dengan semangat. (Name) menautkan kedua alisnya bingung. Ucapan Kakaknya itu memang selalu menjadi kejutan.

"Kenapa aku harus ikut?" Tanya (Name) sambil melahap brokolinya. Saat ini, ia sedang makan malam bersama Bokuto.

"Ayolah, Shinzen itu sangat seru loh! Di sana banyak pepohonan dan juga udaranya sejuk! Tempat yang cocok untuk menenangkan pikiran kan?" Bujuk Bokuto.

"Itu tidak menjawab pertanyaan ku tadi,"

Bokuto terdiam sebentar mendengar ucapan adik nya itu.

"Aku hanya tidak ingin kau sedih terus (Name)," lirih Bokuto. (Name) tertegun.

"Makanya, aku ingin mengajakmu untuk ikut bersama ku. Siapa tahu nanti kau bisa melupakan kesedihan mu disana?"

"Tapi, memangnya aku boleh ikut?"

"Tentu saja! Tadi aku sudah bertanya kepada pelatih, dan katanya boleh! Bahkan, tidak ada penambahan biaya sama sekali!"

"Hmm, sou ka?"

"Iya! Ikut ya, (Name)? Kumohon!"

(Name) menatap wajah memelas milik Kakaknya itu. Ia menghela nafas, lalu tersenyum tipis.

"Baiklah, aku ikut,"

"Benarkah?! Wah baguslah! Kalau begitu, setelah selesai makan malam kau bereskan barang-barang yang akan dibawa ya!"

"Uun,"

***

"Hmm body lotion, baju ganti, lotion nyamuk. Sip! Sudah semua!" (Name) bergumam sambil menutup resleting travel bag miliknya.

"Wah (Name), kau sudah selesai menyusun barang-barang mu?" Tanya Bokuto yang tiba-tiba muncul di ambang pintu kamar nya. (Name) mengangguk, menjawab pertanyaan Kakaknya.

"Huwoo hebat sekali! Kau memang orang yang cekatan!" Puji Bokuto dengan mata berbinar.

"Ah, arigatou Onii-chan," tanggap (Name).

"Hehehe, yahh itu...," Bokuto menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Rambutnya yang biasanya tegak karena gel, kali ini turun seperti rambut orang normal.

(Name) menghela napas panjang, ia tahu apa yg ingin di katakan Bokuto.

"Wakatta wakatta, sini biar ku bantu Onii-chan membereskan barang," tukas (Name) sambil beranjak dari lantai.

"Yatta! Kau memang adik yang paling hebat!"

***

Akaashi melirik jam tangannya untuk kesekian kalinya. Ini sudah lewat 10 menit dari waktu yang ditentukan, tapi kapten mereka belum datang juga.

"Bokuto sudah datang?" Tanya pelatih padanya.

"Belum, aku belum melihatnya sama sekali," jawab Akaashi.

"HEY HEY HEY, MAAF KAMI TERLAMBAT DATANG!"

Akaashi menolehkan kepala, sudah sangat mengenal suara itu. Ia menghela nafas lega begitu melihat Bokuto yang sedang berlari menenteng travel bag di tangan kanannya.

"Hoi Bokuto! Kau lama sekali!" Seru Konoha.

"Hahaha, maaf maaf, kami benar-benar minta maaf," ucap Bokuto sambil tertawa seolah tak berdosa.

Akaashi memasang ekspresi datar seperti biasa, tapi beberapa saat kemudian keningnya berkerut.

'Tadi Bokuto-san bilang "kami"? Memangnya dia datang dengan siapa?' pikir Akaashi.

𝐁𝐨𝐫𝐢𝐧𝐠 ✔︎Where stories live. Discover now