𝐒𝐓𝐔𝐃𝐄𝐍𝐓 𝐎𝐑 𝐁𝐎𝐒𝐒 || jichen [End]

𝐏𝐀𝐆𝐄 𝟐𝟎

Hai hai hai... Jadi dengan modal 20k gue beli kuota 3gb ngeyel up wattpad, kenapa?
Karna aku tidak mau membuatmu menunggu terlalu lama kiw, dek uke dek femme mas seme mba butchy kiw kiw /wink :v

Happy reading!!

𝐏𝐀𝐆𝐄 𝟐𝟎 : babysitting and exams

Setelah seminggu ada di rumah sakit akhirnya chenle dan bayi²nya dibolehkan pulang. sebenarnya hanya butuh 2-3 hari karna bayinya lahir prematur jadi butuh waktu seminggu.

"Sayang? apa tidak bosen memanggil mereka bayi?" Tanya Jisung pada chenle, chenle sedang istirahat tentu memiliki 3 bayi sekaligus melelahkan apalagi jika salah satu menangis maka semuanya akan menangis bersamaan.

"Hm? Yang perempuan aku mau kasih nama park Jihyun" ujar chenle merasa puas dengan nama yang ia berikan.

"Kenapa tidak Chenlea? Bisa dipanggil Lea" ingatkan chenle untuk menendang suaminya jika jahitan diperutnya sudah sembuh.

"Itu namaku" chenle mengerucutkan bibirnya kesal, yang bersalah hanya terkekeh. Istrinya ini sudah memiliki anak tapi kenapa masih menggemaskan.

"Kalau begitu yang laki² park Chenhwa dan park chensun" jisung berpikir sejenak sepertinya terlalu susah, ah tidak normal untuk orang Korea.

"Itu terlalu susah, kenapa tidak memilih yang ada chinanya, yang Korea kan udah dikasi ke yang cewe tadi" protes chenle tak terima, ia kan dari China kenapa harus nama Korea semua yang masuk.

"Aku sudah memberikannya, namamu Chen kan? Jadi chenhwa dan chensun" chenle manggut² ngerti, udah dicantumkan ternyata.

"Jadi? Aku kalo nanyain mereka gini 'jisungie dimana jihyun Chenhwa dan chensun?' gitu?" Suaminya tak habis pikir kenapa istrinya suka mempersulit hidup. Mungkin motto hidup istrinya ini jika bisa dipersulit kenapa dipermudah.

"Kan kamu bisa menggil anak² honey kalo mereka lagi barengan atau nyari mereka" jisung gemas sendiri ia mengusak rambut chenle membuat sang empunya mengerucutkan bibir yang kemudian dikecup oleh jisung.

"Kalau gitu dimana anak anak?" Astaga tahan sung tahan istri sendiri

"Sayang, ini disini disamping kamu
lagi tidur" jisung menunjuk langsung keranjang kasur khusus bayi yang berukuran besar ada di sebelah ranjang mereka, tentu saja jisung khawatir keranjang besar itu tidak muat dikamar nya karna sudah penuh. Ternyata masih muat, ia jadi bingung sebesar apa kamarnya jika semua barang dikeluarkan.

Awalnya jisung menyarankan untuk membeli 3 keranjang berukuran kecil, tapi kata chenle itu akan lebih sesak. Jadi mereka beli 1 keranjang berukuran besar yang muat untuk 3 bayi