Chapter 12 - A Dragon Knight Sacrifice

En başından başla
                                    

Dengan susah payah, pria kecil itu mengangkat pedang yang setinggi tubuhnya  dan bersiap melawan ayahnya yang jauh lebih besar darinya. 

"Untuk apa kau memperlihatkan masa kecilku? Siapa dirimu?"tanya Off heran. Ia masih bingung dengan keberadaan pria renta dengan tongkat magisnya. "UNTUK APA KAU MEMBAWAKU KESINI?!"tanya Off menunjukkan amarahnya. Ini masa kecilnya, masa kecil yang jauh berbeda dari anak-anak lain.

Jika anak-anak di usianya membantu ayahnya berladang, atau ibunya memasak. Maka Off berbeda. Ia dilatih sejak usia dini untuk membunuh dan menghabisi manusia lain demi kehormatan bangsanya. Ah tidak. Demi kehormatan klannya. Lebih tepatnya kehormatan dirinya sendiri.

"Untuk membuka matamu bahwa dirimu tidak akan lagi sama seperti dirimu saat ini jika kau terus berkutat pada niatmu,"ucap pria tua itu.

"Apa maksudmu?"tanya Off bingung.

"Kau mau mengorbankan nyawamu demi kekasihmu dan kerajaannya untuk menjadi serupa dengan penghancur dunia ini bukan?"tanya pria renta itu.

"Ya!"seru Off dengan lantang tanpa keraguan. "Aku mau. Aku rela mengorbankan apapun demi keselamatannya!"

"Meskipun kau tidak dapat bertumbuh dan menua bersamanya?"tanya pria renta itu sekali lagi. Matanya yang berwarna biru tua mengilat seperti hendak meruntuhkan segala rasa optimis milik Off.

"Itu lebih baik daripada harus melihatnya mati dan tidak dapat menua lagi,"jawab Off. Mata tajam seumpama naga itu melembut.

Ia mengingat segala memorinya bersama pangeran manis yang menyelamatkan hidupnya. Hatinya seperti ditusuk oleh hujaman panah. Tapi dia tetap harus tegar dan teguh pada pendiriannya. Hanya ini jalan satu-satunya.

Pria itu menarik tangan Off. Disana ada semacam gambar naga yang jelas, khas keturunan dari Ksatria Naga.

"Apa yang akan kau lakukan?"tanya Off sekali lagi. Tato itu adalah tato yang dilukiskan ayahnya setelah ia berhasil memenangkan pertandingan bersama ayahnya. Pertandingan yang ia lihat saat ini bersama pria renta itu.

Ia yang masih berusia 10 tahun itu mampu melawan ayahnya. Ia sama sekali tidak mau diejek lemah dan tidak pantas menggunakan nama Adulkittiporn di belakangnya. Ambisi di mata sipitnya sudah ada sejak ia masih usia dini.

"Kau akan menemuinya,"ucap pria renta itu.

Dan...

*TAK!*

Tubuhnya kini dibawa ke satu tempat yang berbeda. Tempat yang ia tuju kali ini memang sangat asing bagi Off. Tebing tinggi dengan gua gelap yang berada di belakangnya.

"Ada di mana kita?"tanya Off terheran-heran.

"Tempat dimana harapanmu akan terwujud Off,"ucap pria tua itu. Mata biru mengkilat itu semakin menajam. Off juga bisa melihat seutas senyum miring nan jahat di raut wajah tuanya.

"Apa maksudmu?"tanya Off semakin bingung dan heran. Namun pria itu hanya diam dan masuk ke dalam goa gelap di belakang mereka.

Off dengan instingnya hanya bisa mengikuti bapak tua itu berjalan. Disana sudah ada seseorang dengan wajah angkuh dan bibir tersenyum jahat. Jauh lebih jahat dari pria renta yang kini berdiri di sampingnya.

"Dracule?"sapa pria itu. "Apa yang diinginkan seorang keturunan terakhir ksatria naga ini dari iblis tua yang terkurung rendahan sepertiku?"tanyanya.

Pria itu duduk di atas kursi megah namun semua bagian tubuhnya dirantai dengan borgol emas yang kuat. Dari tangan, kaki, perut hingga lehernya.

Mata Off menatap pria tua yang mengaku sebagai Penunggu. Si Penunggu memberi jawaban hanya dengan kilat mata yang seolah berkata, "Mintalah apa yang kau inginkan,"

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Apr 16, 2022 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

A Blood Hunter SacrificeHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin