Prolog

11 0 0
                                    

Melupakan kenangan tidak semudah meniup dandelion kecil yang akan hilang dari pandangan dalam sekejap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melupakan kenangan tidak semudah meniup dandelion kecil yang akan hilang dari pandangan dalam sekejap

💜
💜
💜

Seorang gadis yang mengenakan jaket bulu berwarna ungu muda, celana jeans panjang berwarna hitam, sepatu boots hitam dan tas selempang berwarna ungu muda mengkilat berjalan santai di trotoar dengan earphone yang menyumpal kedua telinganya. Kedua tangannya ia masukan ke dalam saku jaketnya, mulutnya berkomat-kamit menyanyikan lagu tanpa suara.

Cuaca bisa terbilang bagus saat ini. Tidak panas, tapi juga tidak hujan, atau mungkin belum hujan? Matahari yang berusaha bersinar terang terpaksa mengalah akibat awan kelabu yang terus berusaha untuk menyembunyikan wujudnya.

Gadis tadi menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri memastikan tidak ada motor atau mobil yang melaju di dekatnya saat ia akan menyebrang. Setelah memastikan jalanan aman dan sepi ia segera berlari menuju toko buku yang ada di seberangnya. Tangannya terangkat untuk mendorong pintu itu lalu masuk ke dalam.

Kakinya melangkah menuju rak buku berisikan kumpulan novel fantasi. Penglihatannya menajam membaca satu persatu judul cerita buku itu. Hingga pandangannya jatuh pada novel berjudul 'Princess Ocean'. Segera diambilnya buku itu lalu kembali menjelajahi rak sekitar untuk mencari novel yang lain.

Dahinya mengerut membaca judul salah satu buku yang sudah terlihat sedikit kotor dan berdebu dengan plastik buku yang sudah sobek, 'The Dandelion Kingdom'. Ia mengangkat salah satu tangannya untuk memanggil karyawan toko buku ini.

"Permisi."

Salah satu karyawan wanita yang mengenakan seragam itu menoleh pada gadis ini dengan senyum ramahnya, "ada yang bisa saya bantu?"

Gadis itu mengambil novel 'The Dandelion Kingdom' dari rak, lalu menunjukkan pada karyawan itu. "Apa buku ini hanya tersisa satu? Aku mau beli yang ini, tapi ku rasa yang ini sudah sedikit kotor."

"Sebentar saya lihat dulu, ya," balas karyawan itu lalu segera beranjak menuju salah satu ruangan, tempat di mana seharusnya kumpulan buku-buku yang belum dipajang di rak tersimpan.

Sementara gadis tadi hanya mengangguk. Menunggu karyawan itu kembali sambil melihat-lihat buku yang lainnya dengan dua novel yang sudah berada di genggamannya.

"Maaf."

Gadis itu menolehkan kepalanya merasa ada yang berbicara padanya. Karyawan wanita itu sudah berdiri di sebelahnya.

"Bukunya memang tinggal satu. Stoknya sudah tidak ada lagi," ucap karyawan itu.

Gadis itu menimang beberapa detik perkataan karyawan tersebut sembari mengambil alih kembali novel itu dari tangan sang karyawan, "hmmm... ya sudah, gak papa, saya ambil yang ini aja. Terima kasih, ya."

Gadis itu berjalan menuju kasir dengan tiga novel yang akan ia bayar. Novel dengan tiga judul yang berbeda, yang pastinya semua bertema cerita fantasi.

🦋🦋🦋🦋🦋

"Flo, kamu dari mana saja? Mama dari tadi sibuk beresin barang tapi kam—" ucapan wanita itu terhenti saat melihat paper bag yang dibawa anaknya. "Novel lagi, huh?"

"Ayo lah, Ma, ini hari terakhir kita di kota ini, dan terakhir kalinya juga Flo membeli buku di toko itu. Flo bakal kangen ke toko itu setelah kita pindah nanti," jawab gadis itu sambil membuka kedua sepatunya

Wanita bernama Carey itu menghela napasnya, "oke. Sekarang cepat simpan buku itu lalu ganti baju mu."

"Apa yang bakal Flo lakuin setelahnya?" tanya gadis itu sembari berjalan menaiki anak tangga.

"Apa lagi? Ya bantuin Mama ngemasin semua barang ini, lah!"

🦋🦋🦋🦋🦋

Florys kembali merebahkan tubuhnya
di kasur setelah membantu mamanya membereskan barang-barang yang akan mereka bawa untuk pindahan besok.

Ya, Florys. Nama gadis itu Florys, tapi kalian bisa memanggilnya 'Flo'. Gadis berumur lima belas tahun yang sangat menggemari cerita dan hal-hal berbau fantasi atau dunia lain. Ia mengoleksi banyak sekali novel fantasi yang hampir memenuhi satu lemari bukunya yang terbilang besar.

Ia kembali duduk di atas kasur saat mengingat bahwa ia belum mengeluarkan novel yang baru ia beli tadi dari dalam kantung belanja. Ia memperhatikan ketiga buku itu. Tapi pandangannya terfokus pada 'The Dandelion Kingdom'. Buku itu lah yang paling menarik perhatiannya sedari tadi. Sepertinya ia akan membaca buku itu terlebih dahulu dari yang lainnya.

Omong-omong, dandelion juga merupakan bunga kesukaannya. Bunga itu seperti memiliki daya tarik tersendiri dalam hidupnya. Kini, akhirnya ia menemukan novel cerita fantasi yang menyangkut dandelion. Sudah bisa dipastikan buku itu akan menjadi salah satu favoritnya.

Setelah memasukan dua buku yang baru ia beli tadi ke dalam koper berisi hampir semua novel yang akan ia bawa besok, Florys kembali duduk bersila dan bersandar pada kepala kasur. Ia membuka plastik yang membungkus novel 'The Dandelion Kingdom' itu. Membuka lembaran pertamanya untuk ia baca.

Sepertinya Florys akan kembali bergadang malam ini untuk membaca novel itu.

🦋🦋🦋🦋🦋

"FLORYYYYS!!!"

Florys terbangun dari tidurnya saat teriakan yang berasal dari luar kamar itu memasuki indera pendengarannya secara tiba-tiba. Jantungnya berdetak tak karuan bahkan tubuhnya terasa lemas sekali. Ayolah, siapa orang yang tidak terkejut bila terbangun dari tidur secara tiba-tiba seperti itu.

"FLO! HARUS BERAPA KALI MAMA TERIAKIN NAMA KAMU SUPAYA KAMU BANGUN?!"

Florys tersentak, ia segera menoleh ke arah pintu kamarnya yang masih tertutup rapat. Ia bahkan baru menyadari jika ia tertidur dalam posisi duduk bersandar dengan novel yang masih di pangkuannya.

Ia segera beranjak turun dari kasurnya menuju jendela besar kamarnya. Segera dibukanya tirai itu dan— sial, matahari sudah muncul sempurna. Pukul 08.00, dan ia baru bangun. Mamanya bisa menghabisinya jika tau bahwa ia begadang hingga jam tiga subuh untuk membaca novel.

"FLO MAMA—"

"IYA MA, FLO BANGUN! FLO BAKAL TURUN LIMA BELAS MENIT LAGI SETELAH MANDI!" teriak Florys membalas ucapan Carey, kemudian langsung berlari menuju kamar mandinya.

🖤🌙Dandelions🌙🖤
-In Floris Dream-

TBC

Gimana nih sama prolognya? Ada yang sudah bisa nebak gak ceritanya bakal kayak apa?Buat yang bisa tebak, fiks kalian cenayang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana nih sama prolognya? Ada yang sudah bisa nebak gak ceritanya bakal kayak apa?
Buat yang bisa tebak, fiks kalian cenayang!

Tunggu kelanjutannya ya.... Dijamin, di cerita ini kalian bakal dibuat heran sama kisah perjalanan Flo, dan kalian bakal diajak berkeliling dan berimajinasi di dunia fantasinya Flo!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dandelions : In Florys DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang