Saat di lapangan Lisa hanya duduk di tepi lapangan bersama dengan Kiyoko saudara sepupunya, sebenarnya dari kelas 2 SMP Lisa sudah sering ke tempat latihan SMA Karasuno ini jadi tidak heran jika sudah banyak yang mengenal Lisa bahkan hingga di kalangan kakak kelasnya
"Kak, menurut kak Kiyoko. Tsukishima itu seperti apa? Apa dia baik?" Tanya Lisa tiba - tiba, jelas pertanyaan tersebut membuat Kiyoko terkejut ini adalah kali pertama Lisa menanyakan tentang seorang laki - laki
"Dia orang baik, konsentrasinya sangat tinggi, dia juga jenius, tapi dia terlalu cuek pada orang lain. Memangnya kenapa?" Ucap Kiyoko
"Aku beritahu sesuatu tapi jangan bilang keorang lain" Lisa sedikit berbisik pada Kiyoko
"Apa kau berpacaran dengan Tsukishima?" Tanya Kiyoko membuat Lisa membelalakan matanya
"D-dari mana kau tau?" Tanya Lisa balik
"Terlihat jelas dari wajahmu" balas Kiyoko meninggalkan Lisauntuk mengisi air minum
Lisa menatap ke arah Tsukishima yang sedang bertanding dengan anggota yang lain.
"Apa tadi itu dia hanya main - main? Tapi kenapa tatapannya begitu dalam?" Ucap Lisa lirih
"Apa kau baik - baik saja? Kau perlu sesuatu?" Tanya Yachi yang khawatir
"Tidak, aku hanya ingin memejamkan mata sebentar kepalaku terasa sedikit pusing" jawab Lisa seadanya
"Baiklah, aku tinggal sebentar" Yachi meninggalkan Lisa yang mulai memejamkan matanya.
Tak terasa kini sudah menjelang malam, sebentar lagi matahari akan di gantikan dengan bulan dan bintang. Tsukishima memijat telapak tangannya sambil menemani Lisa yang sedang tertidur pulas, kini di dalam gedung hanya ada mereka berlima
"Apa dia belum bangun?" Tanya Hinata
Tsukishima hanya menjawab dengan gelengan kepala dan kembali pada kegiatannya lagi
"Kau tidak ada inisiatif membangunkanya? Ini sudah hampir malam, mana mungkin seorang gadis pulang malam - malam" timpal Kageyama
"Hei bodoh, bangunlah mau kutinggal disini sendirian" ucap Tsukishima pelan tapi masih bisa terdengar oleh yang lain, itu bukanlah ucapan yang baik untuk membangunkan seorang gadis
Lisa membuka matanya dan memasang wajah kesal karena Tsukishima tidak akan pernah bisa membuat mulut garamnya itu berhenti mengeluarkan garam
"Sudah selesai?" Tanya Lisa dengan wajah polos tanpa dosa
"Apa kau buta? Seharusnya kau bisa melihat keadaan sekarang, dasar bodoh" balas Tsukishima
"Dasar mulut garam, berhentilah mengeluarkan garam kau bisa membuat orang lain sakit karna ucapanmu. Kei bodoh!" Ucap Lisa penuh dengan penekanan di kata terakhir
Lisa membawa tasnya dan berjalan pergi keluar dari gedung olahraga sekolah, tanpa sepengetahuannya Tsukishima sudah mengikuti dari belakang.
Saat perjalanan keluar area sekolah Tsukishima menggandeng tangan Lisa sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Di dalam tasmuada formulir, kau harus mengisinya jika ingin ikut dan siapkan semuanya malam ini" ucap Tsukishima mengingatkan
"Formulir untuk apa?" Tanya Lisa kebingungan
"Kamp pelatihan dengan sekolah lain, jika memang kau ikut nantinya saat disana jangan pernah jauh dariku" jawab Tsukishima
"Iya - iya, dasar cerewet sekali" ucap Lisa
Tak lama mereka berada di depan rumah Lisa
"Eh? Ternyata kau tetanggaku?" Tanya Tsukishima dan Lisa hanya mengangkat sebelah alisnya
"5 rumah dari rumahmu itu adalah rumahku" ucap Tsukishima
"Berarti aku bisa melihatmu setiap hari, merepotkan sekali" lisa memijat kepalanya
"Aku bisa menciummu setiap hari, sangat menyenangkan" balas Tsukishima sambil tersenyum miring
"Dasar, pemikiranmu sempit" Lisa mulai memasuki rumahnya dan melambai ke arah Tsukishima
Setelah memastikan Lisa berada di dalam rumah dengan aman, baru Tsukishima meninggalkan tempatnya dan menuju ke arah rumahnya.
Didalam rumah Lisa berencana membersihkan diri terlebih dahulu baru mempersiapkan apa yang ia butuhkan nantinya. Hanya butuh waktu 15 menit Lisa sudah selesai mandi dan bersiap ingin mempersiapkan barang - barangnya, tetapi kakinya berhenti saat Handphone miliknya bergetar. Tak ada nama di layar handphone nya hanya tertera nomor penelpon yang sangat mengganggu bagi Lisa, mau tak mau ia terpaksa mengangkatnya siapa tau itu telepon penting
"Iya?" Ucap Lisa sebagai pembukaan
"Apa kau sudah mempersiapkan semua?"
"Ya, kurasa begitu" jawab Lisa sekenanya, ia sangat tau suara dari penelpon tersebut
"Tau dari mana?" Lanjut Lisa yang sedang melipat pakaian yang akan ia bawa
"Di grup"
"Oh aku lupa" Lisa mulai menata pakaiannya didalam tas, tak lupa juga ia memasukkan peralatan mandi
"Besok aku akan menjemputmu, aku lupa mengatakannya tadi sewaktu perjalanan pulang"
"Terserah kau saja, ku larang pun kau akan tetap menjemputku dan berada di depan rumahku seperti satpam" balas Lisa yang sudah selesai menyiapkan semuanya
"Tidurlah, jadwal kita padat selama seminggu"
"Tanpa kau suruh pun aku akan tidur Kei bodoh" Lisa merebahkan dirinya di tempat tidur tercintanya
"Apa kau ingin ku cium? Mulutmu itu butuh plester untuk membungkam mulut mericamu itu"
"Sudah aku ingin tidur" jawab Lisa langsung mengakhiri panggilan, Lisa membaringkan tubuhnya dan dengan perlahan memejamkan mata
Di tempat lain Tsukishima sedang mengotak - atik handphone nya
"Dasar Lisa bodoh, aku mencintaimu" ucap Tsukishima mengembangkan senyumnya.
Hai teman teman, aku up di pagi - pagi buta. Seneng nggak? Pastinya seneng dong, kali ini author nggak mau banyak ngetik ya
Maaf kalo ada typo karena typo itu manusiawi kok
Jangan lupa vote sama komen ya, vote kalian bikin aku tambah semangat ngetik ceritanya
See u next time
YOU ARE READING
I'm not alone
Romancegimana jadinya kalo cowok mulut garem ketemu sama cewek mulut garem? maaf gak bisa deskripsiin lebih banyak karena gak bisa mendeskripsikan sesuatu yang susah. sekian terima kasih dan jangan lupa mampir ya.
