Sudah 15 menit mereka melakukan rapat atau semacam perpisahan pada IPDA restu yang akan dipindahkan ke reserse.

"Maka dari itu saya memilih Aipda devanda sebagai kepala tim densus 88 yang dimana akan memimpin semua tim ketika melakukan tugas operasi, karena memang Aipda devanda memiliki pangkat yang tinggi dari anggota densus lainnya.

Saya percayakan semua pada anda Aipda devanda."

"Siap! Terima kasih!"

"Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada IPDA restu yang sudah memimpin anggota densus 88 dengan baik dan benar."

"Siap! Terima kasih kembali!"

Setelah itu semua orang langsung keluar dari ruangan itu.

"Lu mau langsung balik dev?" Devanda menganggukkan kepalanya lemas. Sebenarnya dia juga sedikit takut karena hari juga semakin gelap dan dia masih mengingat seseorang yang menelfon dirinya dan memberikan ancaman.

"Ra lu mau nemenin gua ga?" Rara mengerutkan keningnya.

"Gua sendirian di rumah pacar gua tadi juga ada yang nelfon gua terus ngasih ancaman gitu, gimana? Lu mau ga?" Ucap devanda memohon pada rara.

"Uwaw, apakah anda kumpul kebo?" Devanda yang mendengar itu langsung mendaratkan pukulan ringan pada kepala Rara.

"Kaga lah orang tua pacar gua yang nyuruh gua buat tinggal disana, lagian juga gua ga sekamar ama dia." Rara hanya membulatkan bibirnya.

"Ya udah gua ngambil baju dulu di rumah, btw gua numpang mobil lu aja ya." Devanda menganggukkan kepalanya lalu berjalan mendahului Rara.

***

Butuh sekitar 10 menit mereka sampai di rumah jati. Devanda memakirkan mobil miliknya di garasi.
"Rumah pacar lu gede juga dev." Ucap Rara kagum dengan rumah jati.

"Iya sih, ya udah yok masuk." Ucap devanda lalu berjalan masuk ke rumah itu.

Akhirnya setelah 7 menit devanda mandi dia keluar dari kamar mandi dan melihat Rara yang sedang membuka sebuah surat.

"Apaan tuh?" Tanyanya yang membuat Rara terkejut dan membalikkan badannya.

"Kaga tau, tiba-tiba ada yang lempar surat ini waktu gua ngerjain laporan." Ucapnya sembari memberikan surat yang ia terima pada devanda.

"Gua mandi dulu ya dev." Devanda menganggukkan kepalanya dan Rara masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Selamat malam Aipda devanda..

Masih ingin maju dan mendapatkan jati? Saya kira anda sudah takut untuk merebut jati dari saya

Selamat bersenang-senang Aipda devanda

Devanda meremat kertas itu lalu membuangnya.

Line!

Devanda yang mendengar suara notifikasi line itu langsung mengambil hpnya dan membuka room chat nya.

Mbah jati:
Dev, udah tidur?

You:
Belum aku aja baru pulang dari polres, kamu sendiri kenapa belum tidur?

Mbah jati:

Ngapain ke polres? Aku belum ngantuk sayang

You:
IPDA restu pindah ke reserse makanya aku disuruh ke polres, kalo ngantuk tidur jangan begadang

Mbah jati:
Ohh gitu, iyaa ibu negara

You:
Bentar ya aku matiin lampu dulu
Read.

Setelah itu devanda kembali menaruh hp nya lalu mematikan lampu dan hanya menyalakan lampu tidurnya.

"Dev, gua tidur duluan ya." Devanda mengangguk dan tersenyum.

Drrrt~




"Selamat malam Aipda devanda, sudah tidak sabar ya menunggu hadiah dari saya.."






Amit-amit dah kalo dapet teror kek gini😊

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang