You:
Jangan lupa makan, kalo kamu ga makan kamu sakit, kamu juga bakal ada di hutan

Mbah jati:

Iyaaa ibu negara, kamu lagi ngapain?

You:
Lagi kayang, ya lagi main hp lah

Devanda terus melanjutkan percakapannya dengan jati hingga akhirnya dia merasa ada seseorang yang tengah mengintainya.

Aneh padahal ini masih terbilang cukup pagi tapi ada saja orang yang mengintainya.

You:
Aku masuk dulu ya ke kamar, kayaknya ada orang yang lagi liatin aku deh

Mbah jati:
Ya udah masuk dulu ke kamar, jangan lupa di kunci pintunya, tutup gordennya juga

You:
Iya

Devanda langsung beranjak dari duduknya lalu masuk ke dalam kamarnya. Dia mengunci pintu dan menutup gordennya.

Dia berjalan ke arah ranjangnya lalu merebahkan tubuhnya.

Mbah jati:

Udah?

You:
Udah, ini aku baru rebahan di kasur wkwk

Mbah jati:

Duh polisi kok kerjaannya rebahan, ga sepadan sama seragamnya

You:
Emang polisi ga boleh rebahan? Aku dulu di kelas suka rebahan

Mbah jati:
Kalo kerjaannya rebahan, gimana mau jadi ibu Persit yang baik?

You:
Heh jauh banget pikirannya, belum juga lamaran

Mbah jati:
Ngode nih?

You:
Engga ya, aku mana ada ngode kamu kan kamu yang pikirannya udah sampe nikah aja

Mbah jati:

Berarti kamu mau sama aku?

You:
Kalo aku ga mau sama kamu udah aku tolak kamu

(Agak pedes ya..)

***

Devanda menaruh hp nya di nakas samping ranjangnya lalu beranjak dari posisinya. Dia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah lima.

Dia sedikit menengok ke arah balkon dan mendapati seseorang dengan jaket berwarna hitam dan pisau di tangannya. Dia tidak menggunakan masker atau semacamnya yang membuat devanda bisa melihat wajah dan senyuman orang yang mengintainya sejak pukul setengah sepuluh tadi.

Dia kembali berjalan dan mengambil handuknya. Dia berjalan ke arah kamar mandi lalu mengunci pintu kamar mandi.

Setelah 15 menit devanda mandi, akhirnya dia selesai membersihkan tubuhnya. Dia keluar dari kamar mandi dan melihat sepucuk surat dan juga pisau di atasnya.

Dia berjalan dan mengambil surat itu lalu membukanya.

Halo Aipda devanda..
Bagaimana? Takut? Aku pikir kamu takut, aku melihatnya dari raut wajahmu. Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu jika kamu tidak mengambil jati dariku.

Teruslah berjuang untuk membuat jati berpaling dariku, aku menunggunya. Jangan harap hubungan mu akan selancar itu dengan jati karena aku tidak akan membiarkanmu untuk hidup bahagia.

Tunggulah sampai aku bertindak lebih jauh dari ini, aku sudah menyiapkan hadiah untukmu.

Selamat bersenang-senang Aipda devanda

~R~

Devanda meremat kertas itu lalu membuangnya. Dia juga mengambil pisau yang masih berada di meja belajar itu lalu membuangnya ke tong sampah yang ada di dekat meja belajarnya itu.

Line!

Devanda kembali dikejutkan dengan suara notifikasi line yang berbunyi cukup nyaring. Dia langsung mengambil hpnya dan melihat siapa yang mengiriminya pesan.

Mbah jati:
Malem dev, jangan lupa makan yaa, luv you❤️

You:
Iya, tapi aku disini takut ada orang yang intai aku dari tadi

Mbah jati:

Siapa?

You:
Ga tau, dia liatin aku dari tadi terus dia juga kasih surat ancaman sama pisau

Mbah jati:
Udah ga papa, chat aku kalo kamu takut

You:
Emang kamu ga sibuk?

Mbah jati:
Engga, operasi nya dimulai besok jadi aku masih ada waktu buat chatan sama kamu

Devanda berjalan ke arah pintu kamar nya dan keluar. Dia takut sendirian di kamar itu.

Drrt~
Drrt~

Lagi dan lagi devanda dikejutkan dengan suara telfon rumah milik jati. Dia langsung menghampiri telfon itu dan mengangkatnya.



Halo Aipda devanda, bagaimana? Takut?



Hayoloh udah makin ribet ini urusannya.

Let Me Love YouWhere stories live. Discover now