STATIC 13

639 104 5
                                    

A whole concept, plot, and original story by galfoy. All characters belongs to J.K. Rowling. But this translate belongs to me.

____________________________________________________

Draco tersentak bangun oleh suara jeritan panik Hermione, ia mengutuk dirinya sendiri jutaan kali karena melupakan night terror-nya. Draco terlalu bahagia hingga tertidur nyenyak, melupakan segala mimpi buruk dalam pikirannya. Hanya karena satu ciuman dan ia sudah gagal menjaga Hermione. Wanita itu telah memberinya kesempatan dan ia masih tak layak. Menyumpahi dirinya sendiri, Draco melompat berdiri dan berlari ke kamar tidur Hermione.

Ia berhasil tiba di sana sebelum Hermione melukai dirinya sendiri maupun orang lain.

Draco membuka pintu dan menemukan Hermione meringkuk di sudut seperti terakhir kali, matanya menatap kosong dan bisa dipastikan dia berhalusinasi melihat penampakan anak-anak yang terbunuh. Darah mengalir di lengannya, tempat dimana kukunya terbenam di kulit, dan pipinya meneteskan air mata.

Dia menjerit dan terisak, mencoba mendorong dirinya lebih dalam ke sudut ruangan. Draco melangkah hati-hati ke arahnya, tangannya terulur berharap Hermione akan bersikap tenang.

"Granger, it's me..."

"Mereka hanya anak-anak!" isaknya. "Kau monster!"

"I know," Draco menjawab, merasa tidak berdaya. Ia dulu monster dan ia bangga menyebut dirinya begitu. Betapa lucunya saat ini. "Aku tahu, Granger. Maafkan aku. Kau baik-baik saja sekarang."

"Hanya anak-anak," bisiknya lebih pelan. "Muggle atau bukan, mereka masih anak-anak seseorang. Ada yang mencintai mereka. Ada yang membutuhkan mereka."

Draco merasakan kejang aneh di dadanya yang ia yakini pasti akan menghancurkan hatinya. Ya Tuhan, tidak heran otaknya mati. Draco bahkan tidak bisa membayangkan apa yang telah Hermione alami. Tidak peduli seberapa baik wanita itu bisa mengatasinya di siang hari, kebenaran menghilang di saat malam. Hermione dihantui oleh teror ini dan mungkin akan selalu begitu.

Draco telah mencapai sisi tempat tidur, dan merangkak ke atasnya perlahan. Ia ingin mendekat sebelum Hermione lari. Draco tak akan membiarkannya mendapatkan senjata lagi. Hermione terus menangis di tangannya, darah dari lengannya menodai kausnya.

"Ini aku, Granger. Ini Draco. Aku akan menjagamu, oke?"

Draco meletakkan tangannya di pergelangan kaki Hermione dan dia tersentak, tiba-tiba terdiam. Itu bukanlah keheningan yang tenang. Ia tahu apa yang akan terjadi dan mengertakkan gigi.

Hermione melompat dari sudut untuk melarikan diri, berebut untuk turun dari tempat tidur. Draco memblokirnya dengan tubuhnya, meraih lengannya saat dia mulai mencakar. Hermione menggigit, menendang, menjerit dan menangis, tetapi Draco menahannya, membalikkannya ke punggungnya dan menjepitnya di bawahnya.

"Granger... Please Granger..." Draco mendengus, kagum pada betapa kerasnya dia melawannya. Hermione menghantamkan siku ke pipi dan Draco meringis kesakitan, tapi tidak melepaskannya.

"Monster..." dia tersedak.

"I know, love. I'm sorry."

Perlawanannya mulai melemah, dan akhirnya Hermione hanya menangis di pelukannya, isak tangisnya teredam di bahunya. Draco tidak tahu apakah dia bahkan sadar bahwa dia ada di sana.

Ketika Draco yakin Hermione sudah cukup tenang, ia memutar tubuhnya sehingga mereka duduk bersisihan, torso mereka memerah dan lengannya memeluknya erat. Tubuh mungil di pelukannya bergetar, dan Draco sejenak bertanya-tanya bagaimana Weasley dan Potter melakukannya. Bagaimana mereka bisa mengatasinya ketika hal ini terjadi setiap malam? Kapan mereka harus mencoba menyelamatkannya kembali setelah percobaan bunuh diri tanpa dia sadari? Bagaimana mereka menangani melihat wanita ini menghancurkan diri sendiri? Draco tidak akan pernah mengakuinya pada mereka, tapi berbaring di sana di tempat tidur Hermione, memeluknya, Draco mendapatkan rasa hormat untuk duo itu. Draco pikir dia akan hancur jika ia harus melihatnya lepas kendali hampir setiap kali dia pergi tidur. Tidak heran mereka memilih membuatnya kecanduan karena melihatnya hancur.

Static | DRAMIONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang