part 2

16 0 0
                                    

Setiba di tujuan nya sang ceo segera menuju rumah kecil yang terletak di tengah tengah hutan.

Ceklek...

Terbuka lah pintu itu terpampanglah ruangan yang sunyi,dan dengan penerangan sinar rembulan malam hari.

"kenapa dia seperti ini lagi"tanya nya pada wanita paruh baya itu.

"dia memang seperti ini setiap malam tu-".sebelum selesai menjawab

"kenapa tidak bilang"bentak ceo itu.

"maaf tuan"tunduk takut paruh baya itu.

"keluar"perintah ceo itu.

Ceo itu menghela nafas pelahan dia mendekat ke kursi dengan wanita yang duduk di kursi itu dengan tangan dan kakinya terikat. Dan berjongkok di depan wanita itu yang terlelap setelah di beri bius.

"mengapa kau mencoba lagi?".tanya nya kepada wanita itu.

"kenapa"

"tidaklah kau lelah"

"maka ayo bertahan lah demi aku"ucapnya seraya menangis

"hmm baiklah kita akan bertemu lagi besok, jaga dirimu baik baik".ucapnya seraya mencium kening wanita itu dan beranjak dari ruangan itu.

Selepas keluar dari ruangan itu

"kalau ada apa apa atau dia seperti itu lagi hubungi saya".perintah ceo itu dengan tatapan tajam yang menusuk siapa pun yang melihatnya pasti akan ketakutan.

"ba-baik tuan"ucap wanita paruh baya itu dengan suara bergetar ketakutan.

"kita akan ke mana tuan?".tanya rendy

"rumah sakit"ucap sang ceo.

"baiklah tuan"ucap nya dan membukakan pintu mobil.

Mobil itu melaju dengan sedang melewati hutan yang jauh dari jalan raya dan dari permukiman warga juga hanya ada pohon dan danau saja.

Tibalah di rumah sakit ceo itu memerintah bodyguard untuk meninggalkan nya sendiri di rumah sakit.

"apa tidak apa apa tuan"kawatir rendy dengan tuan nya yang kapan saja bisa di serang musuh nya.

"tidak,pergilah perketat penjagaan mansion"perintah sang ceo.

"baik lah tuan kalau itu kemauan anda,saya permisi"ucapnya seraya menundukan badan nya.

Kaki jenjang nya dengan balutan sepatu pantofel itu melangkah dengan santai dengan memasuki ruangan yang di tempati gadis cantik itu.

Ceklek...

Tepat saat membuka pintu ruangan di sana sudah ada dokter yang menanganinya sedang mengecek keadaannya.

"bagaimana keadaanya".tanya ceo itu

"nona masih koma belum ada tanda tanda dia ingin bangun".ucap sang dokter.

"keluar"ucap sang ceo.

Setelah dokter itu keluar ceo itu mendekati bangkar wanitanya dan duduk di samping wanita itu dengan memegang tangganya yang dingin.

"ck gadis lemah,masih lama kah kau tidur menyusahkan saja"ujar sang ceo dengan tatapan yang sulit di artikan.

Ceo itu beranjak dari bangkar itu dan berjalan menuju sofa dekat bangkar dan menidurkan badanya di sana setelah beberapa menit ceo itu tertidur dengan pulas.

Tidak terasa sudah satu minggu gadis itu tertidur dan tidak ingin membuka matanya.

Sang ceo setiap hari dia selalu menyempatkan mengunjunginya.

"lama sekali kau tidur, tidak kah perutmu lapar hanya dengan selang makan di hidung mu apakah kau kenyang dengan itu"ucap sang ceo dengan kesal dia berbicara dengan gadis yang sedang koma.

"ck baiklah aku malas mengunjungi mu setiap hari dan tidak ada tanda tanda kau ingin melihat dunia ini lagi"kesalnya dan ingin pergi dari ruangan itu.

Sebelum membalikan badannya sang ceo di kagetkan dengan kejang nya tubuh wanita itu.dengan cepat ceo itu memencet tombol di atas bangkar tanda kalau ada apa apa.

Dokter dengan para suster berlari ke ruangan vvip dengan tergesa gesa di buka nya lah pintu dengan kasar

"cek seluruh keadaannya"perintah sang ceo.

"baik mr. Franklin bisa kah anda keluar saya ingin menanganinya"mohon sang dokter.

Setelah ceo itu keluar sang dokter langsung memeriksa nya

"semua baik baik saja dok mungkin pasien akan segera sadar"ucap suster itu.

"hmm baiklah,gadis ini sangat beruntung bisa memiliki kekasih mr.Franklin"ucap sang dokter.

"hehe dokter bisa saja"ucap sang suster sambil terkekeh

Saat dokter itu keluar dari ruangan

"bagaimana?"kekawatiran tercetak jelas di wajah sang ceo tersebut.

"semuanya baik baik saja mr. Franklin tidak ada yang di Kawatirkan sebentar lagi dia akan sadar kalau begitu saya permisi"ucap sang dokter.

Ceo itu langusng masuk kedalam ruangan itu.
Tepat saat gadis itu membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang terang sambil memegang kepalanya yang berdenyut.

"sadar juga kau akhirnya"ucap sang ceo dengan tatapan alis sebelahnya naik.

"anda siapa"tanya wanita itu dengan heran.

"saya? Kau tidak perlu tau siapa saya"ucapnya seraya tersenyum miring.

"kenapa saya di rumah sakit?,ada apa dengan saya?, mana keluarga saya?da-"ucapnya terpotong

"ck tidakkah bisa kau menanyakan satu per satu?"tanya ceo itu dengan alis terangkat satu.

"maaf"ucapnya seraya menundukan kepalanya.

"hm"di balas dengan deheman saja oleh sang ceo itu

"kenapa aku ada di sini?"tanyanya dengan suara pelan nya.

"kau tidak melihat kah waktu itu lampu merah dan kau terus saja menjalankan mobilmu. "marah ceo itu

"maaf apakah saya telah menyelakakan orang?"tanya nya

"iya kau bahkan ingin membunuh para pengendara lain kau tau?"ucapnya.

"saya minta maaf saya sedang kacau saat itu"ucap sang gadis itu.

"saya harus menganti kerugian berapa banyak dan membayar rumah sakit ini?"tanya nya

"kau mengganti tidak dengan uang"sangkal ceo itu

"terus menggunkan apa?"tanya gadis itu.

"kau akan tau nanti"ucapnya dengan senyum miringnya.

my husband is psychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang