sa•tu

90 21 2
                                    

Warning!
Hars word, gaje, typo

-----

Winter & Spring

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Winter & Spring

............

Bagi Spring, membiarkan Winter bersekolah ditempat yang berbeda dengan dirinya, merupakan keputusan yang salah.

Dirinya akan jadi sangat protektif terhadap adik beda sepuluh menit nya itu. Setelah sang papa pergi menghadap Tuhan enam tahun yang lalu, Spring dituntut untuk bisa melindungi dua perempuan terpenting dalam hidup nya, mama dan Winter.

Hidup bersama sejak dalam kandungan, menjadikan Spring orang yang paling tahu Winter luar dalam, bahkan melebihi sang mama.

Spring tahu Winter itu pendiam, pemalu, tapi menggemaskan. Spring tahu Winter tak akan pernah bisa lepas dan berpisah dari nya.

Maka saat Spring berujar dia akan bersekolah di asrama, untuk mengejar cita cita nya menjadi pilot, dia amat sangat terkejut ketika Winter memutuskan untuk tetap bersekolah dari rumah. Dengan alasan tidak ingin meninggalkan sang mama.

Keputusan Winter tersebut sedikit banyak mempengaruhi keputusan Spring. Dirinya bimbang, apa harus tetap melanjutkan study nya di asrama, yang mana itu merupakan keinginan terbesar almarhun papa nya, namun dengan resiko meninggalkan kedua keluarga nya. Atau tetap sekolah dilingkungan rumah, yang mana Spring dapat melindungi dan menemani Winter dan Mama, tapi harus menghentikan cita cita dirinya dan sang papa.

Maka jalan satu satu nya adalah, Spring harus bisa membujuk Winter, untuk mau bersekolah di tempat yang sama dengan nya.

Kalau seperti itu kan, Spring bisa menjaga salah satu dari mereka. Biarlah mama sendiri, toh masih ada kakek dan nenek dari kedua belah pihak yang mengawasi sang mama.

Untuk itu disinilah Spring, bersisian dengan sang adik yang tengah melipat baju jemuran, sambil menonton televisi di ruang tengah.

"Dek, lo yakin gak mau ikut sama abang?"

Mendengar suara sang kakak, Winter tahu kalau topik sensitiv ini akan dibahas lagi.

"Kan kita udah sepakat loh bang,"

Spring kembali menghela napas, "adek kenapa sih gak mau ikut abang, hmm? Gak takut gitu pisah sekolah? Nanti adek jajan kekantin sama siapa? Pulang bareng siapa? Emang berani naik bus sendirian?"

Winter tertegun, sejujurnya dia ragu. Dia belum pernah berpisah dengan kakak nya. Hidup nya terlalu bergantung pada Spring. Bahkan sampai detik ini, jika sang mama jaga malam di Rumah Sakit, Winter akan meminta ditemani tidur.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 19, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[1] shame • winter•hyunjinWhere stories live. Discover now