Chapter 5 - Part 3

Beginne am Anfang
                                    

"Lalu kenapa?" Zhou Shu Yi merengut kesal seperti layaknya anak kecil yang tengah dinasehati oleh ibunya karena telah melakukan 'hal bodoh'.

Jiang Yu Xin hanya bisa tersenyum melihat mimik wajah yang dibuat temannya itu.

"Aku pikir....tidaklah susah untuk menemukan seseorang di era kemudahan informasi seperti sekarang ini. Sekarang baru kusadari, kamu tidak akan bisa semudah itu menemukan seseorang yang begitu ingin menghindar darimu." Zhou Shu Yi tersenyum kecut.

"Tapi, bagaimana dulu dia bisa menemukanku, ya?" guman Zhou Shu Yi dengan rasa penasaran. "Jelas-jelas kami berasal dari fakultas yang berbeda, tapi dulu aku bisa bertemu dengannya hampir setiap hari."

Jiang Yu Xin tampak ikut penasaran dengan apa yang dikatakan Zhou Shu Yi barusan.

"Mendengar perkataanmu itu, membuatku menyadari sesuatu... dari kecil hingga sekarang, dia selalu berada di dekatmu. Dimanapun kamu berada, dia selalu ada."

Zhou Shu Yi mengerutkan keningnya hingga alisnya nyaris bertaut. Karena apa yang dikatakan Jiang Yu Xin barusan membuatnya juga tersadar akan hal itu.

"Apa kamu ingat ketika dulu kita bermain petak umpet? Asalkan Gao Shi De yang kebagian jadi 'hantu' (yang mencari), bagaimanapun kamu bersembunyi, kamu selalu jadi yang pertama dia temukan."

Zhou Shu Yi mencoba mengingat-ingat kejadian waktu itu. "Kurasa memang seperti itu."

"Itu karena... dia selalu mengawasimu." Jiang Yu Xin mengatakan itu sambil tersenyum penuh arti.

"Benar-benar seorang stalker. Mengikuti kemanapun aku pergi," gumam Zhou Shu Yi, "Mengerikan!" alih-alih bergidik ngeri, seulas senyum justru terkembang di sudut bibir Zhou Shu Yi tanpa dia sadari.

Jiang Yu Xin beranjak mendekat, lalu duduk di samping sahabatnya itu.

"Zheng Wen pernah bilang padaku, kalau sebenarnya kamu pernah diam-diam menyukaiku, benar begitu?"

"Itu semua sudah berlalu," jawab Zhou Shu Yi sambil tertawa kecil.

"Tapi kamu tidak pernah menyadari kalau ternyata....orang yang selama ini selalu berada di sisimu itu adalah Gao Shi De." Jiang Yu Xin menoleh pada sahabatnya itu lalu menyenggol bahunya pelan.

"Shu Yi, kamu telah jatuh cinta padanya, 'kan?" ujar Jiang Yu Xin pelan.

Ucapan Jiang Yu Xin barusan membuat Zhou Shu Yi terbelalak.

Sejak dirinya menyadari bahwa perasaannya terhadap Gao Shi De tidaklah sesederhana itu, Zhou Shu Yi berulang kali berusaha untuk menyangkali perasaannya tersebut. Berharap apa yang ia rasakan itu salah, dan apa yang ia rasakan akhir-akhir ini hanyalah rasa rindu yang diakibatkan karena rasa kehilangan yang ia rasakan semenjak Gao Shi De tak lagi berada di sisinya. Rindu antar teman...bukan begitu?

Namun sejauh dan beberapa kuat dirinya berusaha mempercayai bahwa rasa rindu dan kehilangan yang ia rasakan selama ini hanyalah perasaan wajar yang terjadi di antara teman, Zhou Shu Yi tahu betul kalau itu hanyalah dusta yang ia percayai demi menahan gejolak perasaan yang dia rasakan sebenarnya.

"Lakukanlah apa yang seharusnya kamu lakukan..." Jiang Yu Xin paham betul kalau sahabatnya itu sedang dalam dilema dan membutuhkan dukungan agar dia bisa mantap mengambil keputusan. Keputusan yang sebenarnya sudah lama ada di lubuk hatinya yang terdalam dan menanti seseorang yang tepat untuk menariknya keluar, memberinya dukungan atas keputusan yang telah dia buat.

 Keputusan yang sebenarnya sudah lama ada di lubuk hatinya yang terdalam dan menanti seseorang yang tepat untuk menariknya keluar, memberinya dukungan atas keputusan yang telah dia buat

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
We Best Love - No.1 For You (A Retelling)  Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt