Sixteen: Sampai Jumpa [END]

3.3K 377 176
                                    

Pagi itu sekitar jam sembilan, Shen Qingqiu bangun. Ia duduk dan bersandar di tiang ranjang, memegang kepalanya yang sedikit sakit. Tadi malam ia terlalu banyak minum dan berakhir tertidur di pelukan Luo Binghe.

Mengingatnya membuat wajah Shen Qingqiu memerah. Ia menghela nafas dan menggelengkan kepalanya pelan, berniat melupakan kejadian tadi malam. Setelah itu, ia bangkit dan perlahan berjalan untuk melihat keluar dari jendela.

Sebelum matahari terbit tadi, Hanxue bersaudara pamit pulang dengan membawa Xue Meng yang masih tertidur pulas setelah semalaman meracau. Tuan muda Xue itu sebenarnya tidak bisa minum. Tapi mengingat itu adalah reuni pertama mereka, ia memaksakan diri dan berakhir seperti itu. Entah berapa hari yang dibutuhkannya untuk sadar kali ini?

Shi Mei dan Ye Wangxi juga pamit, mereka tidak minum banyak tadi malam. Mungkin hanya segelas kecil lalu tidak menyentuhnya lagi. Mo Ran mengantar mereka sampai halaman dan mengucapkan beberapa kata lagi sebelum mengirim mereka pergi. Dengan begitu hanya tersisa Mo Ran dan Luo Binghe yang masih menjaga kedua shizun mereka yang masih tertidur.

Mo Ran menggendong Chu Wanning di lengannya dan menyuruh Luo Binghe untuk memindahkan Shen Qingqiu juga ke dalam. Luo Binghe yang sudah kembali ke ukuran normalnya, dengan lembut mengangkat dan membawa shizunnya ke kamar mereka. Membaringkan Shen Qingqiu dengan pelan, mengganti bajunya, dan menyelimutinya. Ia lalu membuka baju luarnya sendiri dan masuk ke selimut untuk memeluk Shen Qingqiu.

Luo Binghe tidak tidur, ia hanya memeluk Shen Qingqiu sebentar sebelum akhirnya keluar untuk membuat sarapan. Di dapur, Mo Ran sudah terlebih dahulu berada di sana. Ia juga sedang sibuk membuat sarapan. Karena shizun mereka banyak minum tadi malam, mereka pasti akan merasa sakit kepala ketika bangun. Jadi, keduanya membuat sup pereda mabuk dan beberapa hidangan hangat.

Ketika Shen Qingqiu keluar dari kamar, Chu Wanning juga baru saja keluar. Ia sudah bangun lebih dulu dari Shen Qingqiu, tapi merasa kepalanya sedikit pusing dan malas bangun, ia berbaring untuk beberapa waktu lagi sebelum akhirnya bangkit dari kasur.

Shen Qingqiu menghampiri Chu Wanning dan tersenyum, "Pagi, Wanning-ge!"

Chu Wanning hanya mengangguk, "Kepalamu baik-baik saja?"

Shen Qingqiu menyentuh kepalanya dan berkata, "Sedikit sakit, tapi tidak apa-apa."

Chu Wanning, "Mm. Ayo sarapan."

Shen Qingqiu mengangguk dan keduanya berjalan menuju meja makan. Disana, Mo Ran dan Luo Binghe baru saja selesai merapikan piring dan meletakkan hidangan yang masih hangat di atas meja.

Luo Binghe menoleh saat mendengar suara langkah kaki. Ia menatap Shen Qingqiu dan tersenyum sambil berjalan ke arahnya, "Shizun, apa kepalamu baik-baik saja?"

Shen Qingqiu mengagguk, "Mn. Ini baik-baik saja."

Di sebelahnya, Chu Wanning melihat pasangan ini dengan aneh. Ia masih belum terbiasa dengan Luo Binghe versi ini, menempel pada Shen Qingqiu dengan manja. Ia tiba-tiba merasa Mo Ran miliknya jauh lebih baik.

Mereka semua duduk di meja makan. Shen Qingqiu dan Chu Wanning sama-sama meminum sup mereka sebelum memakan hidangan yang lainnya. Keduanya kultivator senior, seharusnya tidak akan merasa lapar. Tapi, kemampuan memasak kedua muridnya bertambah baik dari hari ke hari. Tidak mudah untuk menolak hidangan lezat ini ....

Mo Ran mengambil beberapa hidangan ke mangkuk Chu Wanning lalu untuk dirinya sendiri. Sambil makan ia berbicara, "Jadi Luo-shidi, kapan kamu berencana akan kembali?"

Luo Binghe mengunyah makanannya, menatap Mo Ran lalu Shen Qingqiu, "Itu terserah pada shizun."

Shen Qingqiu baru saja selesai meminum sup hangatnya ketika mendengar ucapan Luo Binghe. Dengan tenang ia meletakkan mangkuknya dan mengambil sumpit, "Kami ditransmigrasi secara tiba-tiba dan tidak tahu bagaimana keadaan disana setelah itu. Lebih cepat lebih baik ... Binghe, bisakah kita kembali hari ini?"

[BL] Coincidence [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora