"Dia benar-benar baik pada kita," kata Lucius, linglung. "Sayang sekali status darahnya..."

Dia meninggalkan Draco di ruang tamu untuk pergi memeriksa dapur, mencari sesuatu yang bisa dimakan.

Draco tetap berada di depan perapian, mencoba menenangkan denyut nadinya yang bergemuruh sebelum menyusulnya.

____________________________________________________

Mereka makan muffin basi dengan teh.

Lucius memelototi piringnya dan mengambil makanan dengan setengah hati.

"Aku harap dia segera sembuh. Aku sudah terbiasa dengan masakannya," katanya.

____________________________________________________

Hermione tinggal di kamarnya sepanjang hari, masih dengan tatapan kosong, Draco sering memeriksanya, namun Hermione tidak memberi indikasi bahwa dia melihatnya datang.

"Aku mungkin tidak boleh berteman denganmu, Granger, tapi aku masih ingin dirimu membaik," katanya dengan canggung, duduk di samping di tempat tidurnya. "Jangan khawatir tentang luka di lenganku. Tidak apa-apa. Ini sembuh dengan cepat. Aku tahu kau tidak bersungguh-sungguh melukaiku."

Dia berkedip, dan Draco menghela nafas, meninggalkannya sendirian lagi.

 ___________________________________________________

Pada pukul 9 malam, floo meraung hidup. Potter dan Weasley muncul. Draco dan Lucius mendongak dari bacaan mereka, terkejut dengan kedatangan mereka.

Keduanya penuh balutan, namun tampak cukup sehat. Weasley memiliki lebam hitam di matanya.

"Wolf bilang kau terluka," kata Potter sambil menatap Draco.

Draco mengangkat alis. "Jangan bersikap seolah kau peduli, Potter. Ini luka kecil. Aku baik-baik saja. Dia ada di kamarnya jika kau ingin melihatnya."

Mereka pergi untuk menemui Hermione tanpa bicara lagi.

Setengah jam kemudian, mereka kembali.

"Keadaanya sangat buruk," kata Weasley, mengerutkan kening. "Apa itu dipicu oleh night terrors?"

"No," hardik Draco. "Itu dipicu ketika dia menyadari kalian berdua tidak muncul dan menarik kesimpulannya sendiri."

Rasa bersalah melintas di wajah Potter dan Weasley.

"Fuck," kata Weasley. "Dia pasti mengira kita mati. Menurutmu berapa lama baginya untuk mulai berbicara lagi?" dia bertanya, berpaling ke Potter.

"Terakhir kali hampir beberapa bulan," jawab Potter dengan desahan berat.

"We'll have just to see. Malfoy, aku tidak tahu apakah dia bisa melanjutkan perawatanmu atau tidak. Kami mungkin harus mengirim orang lain untuk menggantikannya."

Draco mendengus. Saat ini ia hanya butuh perawatan setiap dua hari, jadi ia masih bisa menahannya. Tapi membayangkan akan ada orang asing, terlebih anggota Orde yang menyentuh dada telanjangnya, membuat ia jijik.

"Aku kira tidak ada orang lain yang tahu bagaimana melakukannya," katanya.

"Tidak ada orang lain sebaik Hermione, akan lebih baik jika kita mencoba daripada membiarkan kutukan itu kembali mengambil alih tubuhmu," kata Potter sambil mengedikkan bahu.

Draco hanya mendengus. Ia ingin Hermione yang merawatnya. Hanya Hermione. Ia sudah terbiasa dengannya.

"Kita akan minta Mom mengirim beberapa makanan," kata Weasley, sambil mengamati sisa-sisa sarapan mereka yang hancur di atas meja dapur. "Tidak tahu kapan Hermione akan mulai memasak lagi."

Static | DRAMIONE [END]Where stories live. Discover now