Chapter 21

108 22 17
                                    

Sandara menatap satu persatu berkas yang diberikan sang ayah. Dengan ekspresi netral Sandara membuka berkas paling atas. Ekspresinya berubah kala melihat data diri seorang pria lengkap dengan foto terbaru pria tersebut.

Maniknya beralih pada sang ayah yang menikmati teh yang disiapkan Yerin asistennya. Ia kembali melirik data diri dihadapannya dan memeriksa berkas yang lain. Ia tahu apa yang ayahnya itu lakukan.

"Bukankah kau sudah tak berhubungan lagi dengan Minho? Pria itu bahkan sedang dekat dengan aktris lain. Kim Goeun?" tanya Teddy tak yakin.

Sandara menghela nafas, tangannya melempar halus berkas digenggamannya. "Aku masih belum ingin berhubungan dengan siapapun," ujarnya mendorong berkas yang baru saja ia perhatikan.

Teddy menyimpan gelas di tangannya, ia mendekati sang anak gadis dan berdiri dibelakang kursi Sandara. "Kau adalah anakku satu-satunya, kau penerus tahta keluarga. Keinginanku saat ini hanya satu, bisa mengantarmu menuju altar, ke suamimu. Aku ingin melihatmu bahagia bersama lelaki yang tepat," ucapnya sendu.

Sandara menghela nafas, jika seperti itu mengapa ia tak merestui hubungannya dengan Minho kemarin? Mengapa harus membuat mereka berpisah hingga ia harus merasakan perihnya patah hati seperti sekarang ini.

"Malam ini, bertemulah dengan Choi Dongwook. Aku ingin kau mulai dekat dengannya." Teddy kembali ke sofanya dan meraih gelas berisi teh yang hanya dapat ia nikmati di kantornya itu.

Sandara menghela nafas dengan mata yang memutar jengah. Ia meraih salah satu map berisi data diri, membaca data diri yang cukup rinci mengenai Choi Dongwook. Pria yang dipilih sang ayah untuk calon suaminya.

"Jika kau telah memilih satu dari sekian banyak pria disini mengapa kau harus repot memberikan semua berkas ini padaku?" tanya Sandara menyimpan berkas milik Dongwook.

Teddy tersenyum lebar, "Aku hanya ingin kau memilih salah satu, tapi sepertinya kau tak akan memilih jadi aku beri satu referensi." Teddy menjentikkan jarinya, "Ahh dan Dongwook berusia lebih tua denganmu. Aku yakin ia bisa menjaga dan membimbingmu dengan baik," lanjutnya.

Sandara menggeleng tak paham. Ayahnya ini benar-benar tak waras. Ia bahkan baru beberapa hari putus dengan Minho, dan sekarang ia harus berkencan dengan pria lain?

Teddy bangkit berdiri dari duduknya, ia berjalan ke arah pintu sebelum berbalik menatap sang putri, "Jangan pulang terlalu malam, aku telah meminta Dongwook untuk menjemputmu di rumah. Kau harus pulang pukul 5, jika kau belum terlihat pukul 5 kurang 15 menit, aku akan menjemputmu kemari."

Sandara memutat matanya malas, "Aku akan pulang sebelum jam lima. Kau tak perlu menjemputku," ujarnya.

"Good, aku tunggu kau dirumah." Teddy pergi meninggalkan sang putri yang duduk lesu di kursi besarnya.

Sepertinya perjodohan ini tak dapat dihindari.

Sandara melirim foto Choi Dongwook yang dicantumkan di berkas milik pria itu. Senyumnya terbit setelah memperhatikan wajah dan tubuh Dongwook. Tak buruk, bahkan pria itu cukup tampan untuk pria seumurannya.

Sepertinya ia bisa menerima perjodohan ini dengan sempurna. Ia hanya berharap Dongwook adalah orang yang bisa diajak kerjasama.

---

Seungri menatap layar komputernya, sudah tiga hari ia tak pergi ke arena balap. Ia benar-benar butuh refreshing!

Suara telepon menginterupsi fokusnya. Ia melirik dan mendapati nomor ibunya dilayar. Dengan berat hati Seungri mengambil ponsel dan mengangkat panggilan dari sang ibu.

"Ne eommoni?" sapanya formal.

"Kau berada di kantor?"

Seungri memutar matanya, "Dimana lagi? Aku masih memiliki banyak pekerjaan," ujar Seungri.

"Aku hanya ingin bertanya mengenai satu hal. Kau benar-benar tak tertarik dengan tahta?"

Seungri mendesah pelan, "Sudah berapa kali aku katakan, aku hanya ingin menjadi seorang pembalap. Aku menyukai arena balapan, aku ingin mengendarai mobil dan melaju dengan kencang."

"Kau masih bisa mendapatkan itu semua saat kau berada di dunia bisnis. Hanya jadikan arena balapmu sebagai hobbi dan penghilang stress. Kau masih bisa melakukan-"

"Tapi fokusku harus pada dunia bisnis. Aku harus bekerja siang malam untuk bisa tetap fokus pada pekerjaan ini. Aku tak akan memiliki waktu untuk hobbiku itu!" tegas Seungri.

"Lalu kau ingin aku membebaskanmu? Membiarkanmu menjadi pria liar? Tak bisakah kau melihat bagaimana kelakuan kakak-kakakmu?"

"Mereka di didik oleh cinta dan kasih sayang, bahkan Seunghyun Hyung pun mendapatkan perhatian dari Yejin Imo! Apakah aku mendapatkan hal yang sama darimu? Kau hanya memintaku untuk menjadi apa yang kau inginkan! Kau tak pernah peduli apakah aku bahagia dengan keputusanmu atau tidak! Kau tak pernah menyadari itu!"

Jinkyung terdiam sesaat sebelum menghela nafas dalam, "Maafkan aku yang telah egois padamu. Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan sebagai seorang ibu. Aku hanya ingin yang terbaik untukmu, aku tak ingin kau kecewa seperti apa yang aku rasakan saat ini."

Jauh sebelum hari ini Jinkyung pernah berkata pada Seungri tentang keputusannya memilih jalan hidupnya. Dan ya, wanita itu menyesal tak memilih Tahta dibanding Citanya.

"Aku akan pastikan apa yang aku pilih tak membuatku kecewa di kemudian hari. Aku tahu apa yang aku inginkan dan aku tak akan menyesali itu!" ujar Seungri sebelum memutuskan sambungannya.

Ia menghela nafas kasar. Ponselnya kembali bergetar menandakan ia mendapat sebuah pesan.

"Malam ini Ms. G akan datang. Kau ingin beradu dengannya?"

Senyumnya mengembang saat melihat pesan dari salah satu rekannya. Ms. G seorang pembalap wanita yang mampu mengalahkan pembalap pria di arena balap tempatnya biasa melaju.

Malam ini, ia akan pecahkan rekor mengalahkan gadis itu. Ia belum pernah bertemu dengan sosok Ms. G ini, setiap kali ia datang ke arena balap, wanita itu tak pernah terlihat batang hidungnya. Dan malam ini akan menjadi pengecualian. Ia akan bertemu dengannya dan berduel dengannya.

Ponselnya kembali bergetar, pesan dari ibunya terpampang jelas di pop up pesan.

"Ingin bertaruh denganku?"

Keningnya berkerut, bertaruh?

"Kudengar ada seorang pembalap wanita yang menjadi primadona di arena tempatmu melaju. Kalahkan dia dan kau bebas memilih jalan hidupmu. Jika kau ingin tetap menjadi pembalap maka kalahkan dia. Tapi jika kau kalah, kau harus memilih tahta sebagai jalan hidupmu!"

Seungri tersenyum kecil. Tak tahukah ibunya bahwa ia adalah pembalap handal di arenanya? Ia bahkan menjadi the King Arena. Mengalahkan seorang wanita tentu saja sangat mudah.

"Kau bisa datang ke arenaku malam ini, aku akan bertanding dengannya. Tapi jika kau tak bisa datang, aku akan memberitahumu hasilnya setelah aku menantangnya berduel denganku."

"Aku akan mengambil penerbangan tercepat. Kirim alamat arenamu. Kita bertemu di arena balap. Siapkan mentalmu untuk kalah!"

Seungri berdecih. "Maybe next time witch!" desisnya kesal. Ia melempar ponselnya dan kembali pada pekerjaannya.

Ia akan menyelesaikan tugas hari ini. Mungkin saja, ini adalah tugas terakhirnya sebelum ia bisa bebas dari segala macam tugas yang dibebankan untuknya.

Semoga saja.

---
A/n :

Halohai!! Apakabar?

Hari ini aku baru di swab untuk yang ketiga kali. Semoga hasilnya negatif yaa.

Btw, aku bikin chapter ini dadakan banget wkwk baru banget selesai. Chapter selanjutnya udah setengah jalan karena chapter selanjutnya bakal ada moment DaraxDongwook

Suka beud aku sama Se7en. Dia tuh cocok sama Dara, ya ngga sih? Sama-sama good looking ya ga?

Jangan lupa vote dan comment!!! Biar aku makin semangat lanjutin cerita ini!!!

Take care and stay healthy! 💕❤

The Choices of LifeWhere stories live. Discover now