Latihan Terakhir Disini

306 28 8
                                    

*Bergulir 3,100 tahun yang lalu
*Glazia 3,000 tahun

Keringat yang bercucuran menuruni dahi dan mata menutup serapat mungkin untuk meningkatkan fokus dengan kerutan didahinya tercetak jelas. Dengan kedua tangan diletakkan ke samping yang berkobar api biru. Empat bola api biru berekor beterbangan mengitari tubuhnya yang duduk sila diatas batu tepi sungai.

"Tenang.. Rileks.." gumamnya.

Semakin banyak keringat yang membahasi tubuh akibat gerakan keempat bola api berekor semakin cepat dan tidak terkendali, gejolak panas memenuhi otot tangan mengakibatkan pegal-pegal, gadis itu berusaha mengimbangi pergerakan tubuh dan pikiran agar sejalan sehingga menciptakan keseimbangan yang terkoordinasi.

"Cukup Glazia chan"

Suara sang kakek terdengar dan gadis yang akrab dipanggil Glazia menghentikan latihan ketenangannya. Seketika empat bola api biru mengakibatkan sebuah ledakan yang cukup keras.

Kemudian gadis itu menyandarkan punggung pada batang pohon dibelakangnya untuk melepas penat. Tangannya memegangi kepala yang sedikit pusing apalagi menggunakan kekuatannya secara dipaksakan. Disisi lain Glazia teringat kejadian pahit.

"Nak? Jii-chan membawa kabar untukmu.. Jii-chan lihat kau sudah bisa mengawal api birumu, kau bisa ikut nii-sanmu tinggal di Planet Nebula M78 dan katanya kau sudah didaftarkan Medical School sehingga setengah bulan mendatang kau bisa bersekolah" jelas Ultraman King sembari membenarkan jubahnya yang sedikit beliau duduki.

"Begitu ya.. Aku khawatir jika penduduk M78 merasa terbebani oleh diriku yang tidak terlalu bisa seni bertarung, Jii-chan tahu sendiri kalau Ultra Brother bahkan Jii-chan hanya mengajari dasar-dasar.. Aku iri dengan Zero dan Taiga kecil-kecil terlatih keras oleh ayah atau guru mereka, Mebi dan Vie juga demikian.. Sedangkan aku hanya dasar-dasar saja, diajak duel tidak pernah, ketahuan latihan individu kena marah Zoffy-nii, latihan ketenangan saja yang kudapat.. Aku tahu alasannya.."

Glazia mengeluarkan semua unek-unek, gadis remaja itu berwajah murung dan merasa dibedakan dari jajaran ultra muda yang dikenalnya. Selama ini Glazia sering bertukar informasi dan kabar dengan sahabat pena bernama Visora, putri Ultraman Jack ini banyak bercerita tentang Planet Nebula M78 dan semua ultra.

King tersenyum prihatin pada gadis kecil didepannya. Diusaplah dengan lembut kepala yang begitu mungil dan terlihat rapuh. Ultra tua itu paham dengan perasaan Glazia namun sesuatu hal yang tidak bisa dibicarakan secara terus terang menghalangi, King bisa bercerita akan tetapi menunggu waktu.

"Jii-chan sudah mengatakan ratusan kali.. Jika kau terlalu banyak menggunakan kekuatanmu maka sakit kepala akan menyerangmu, sakit kepalamu kambuh tadi. Jangan suka memaksa diri, kau belum siap menerima semuanya" kata King. "Makanya aku melarang keras Ultra Brother untuk menghindari latihan bela diri yang berat-berat "

King mengusap lengan mungil bersarung tangan biru yang terikat sebuah benda seperti gelang dengan tiga permata biru berbentuk oval, gelang jelmaan serpihan Plasma Spark. Semenjak tersentuh kekuatan cahaya plasma brace diusia 5 tahun, membuat kekuatan api biru Glazia bangkit tanpa adanya step by step, demi keselamatan bersama maka King bersedia menjadi guru pertama bagi Glazia dan tinggallah di Planet King.

"Jii-chan, aku ingin tanya... Kenapa Jii-chan dan nii-san mau menerimaku sebagai keluarga?"

King terkekeh. "Hei kami menyayangimu dan tidak peduli latar belakangmu.. Jangan ulangi pertanyaan itu atau Zoffy akan marah besar jika mendengarnya"

Glazia mengangguk pelan dan tidak ingin membayangkan amarah besar Komandan Space Garrison yang tidak bisa dijelaskan kata-kata.

"Jii-chan? Jika aku ada di M78 apakah aku akan dibully karena aku adik pungut Zoffy-nii dan parahnya aku tidak terlalu bisa bertarung?" ucapnya polos, sepolos kertas putih HVS.

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Tidak akan ada yang membully.. Kalau pun ada pasti Zoffy akan bertindak mungkin juga Ultra Brother. Tidak perlu khawatir nak jika kemampuan bertarungmu kurang bagus, setidaknya kau punya kelebihan pada kepintaranmu, jika tidak bisa jadi petarung.. Kau bisa menjadi ultra medis atau ilmuwan"

"Hump... Setidaknya aku bisa berguna dengan ragaku yang lemah, gampang sakit kepala"

"Sakit kepalamu bukan sakit kepala biasa, ragamu tidak selemah itu"

Langit yang tadinya cerah perlahan berubah menjadi jingga, matahari akan kembali ke peristirahatan.

"Sudah gelap, sana kembalilah ke menaramu dan pelayan akan mengantar makan malammu. Jii-chan rencana mau mengunjungi M78, jaga diri baik-baik ya dan jangan nakal" pesan King sebelum pergi.

Meanwhile di menara...

Glazia berjalan ke arah jendela besar tanpa tirai, terdiri dari dua jenis bahan. Jendela terbuat kaca anti pecah ditarik ke belakang baru bagian jendela kayu didorong ke depan dan sekarang sinar bulan purnama sepenuhnya memasuki kamar yang lumayan besar itu. Gadis remaja itu duduk di jendela sembari memeluk lutut dan menyandarkan punggung pada bingkai jendela.

"Aku tidak yakin mereka bisa menerimaku yang lemah ini.." gumam.

Kesunyian melanda. Glazia mengalihkan perhatian pada bulan purnama besar di langit gelap.

Glazia (Revisi) Where stories live. Discover now