Kapolres dan juga kapolri mulai berjalan ke arah 15 orang yang menjalankan tugas operasi penangkapan teroris itu.

"Selamat, anda telah berhasil menjalankan tugas operasi dengan baik."

"Siap! Terimakasih!"

Mulai hari ini devanda yang berpangkat Bripka telah resmi naik pangkat menjadi Aipda dan juga beberapa minggu nanti devanda akan naik pangkat menjadi Aiptu.

Selesai acara, devanda akan pulang ke rumah jati.

***

Devanda pulang dengan membawa beberapa makanan.

Dia masuk dan melihat Karin, Tino dan 4 orang anak yang bermain hpnya masing masing, sementara Karin, Tino, Robbin, diva, Adi, jati dan juga rani berbincang di ruang tamu.

Devanda hanya melihat sekilas lalu kembali berjalan ke arah dapur lalu menaruh kantong plastik di meja.

"Devanda bawa apa?" Tanya Nina saat melihat devanda menaruh kantong plastik di meja makan itu.

"Makanan, ma." Nina mengangguk lalu membuka kantong plastik yang dibawa devanda dan menaruhnya di piring.

Selesai menata makanan yang devanda bawa, Nina langsung memanggil semua orang yang berada di ruang tamu untuk makan bersama.
Selesai makan, mereka kembali ke ruang tamu untuk berbincang-bincang.

Devanda duduk di samping Nina. Dia mencari keberadaan jati karena saat devanda ke dapur untuk menaruh kantong plastik dan makan, ia sama sekali tidak menemukan jati.

Hingga ia melihat jati dan rani duduk di kursi halaman depan rumah itu.

Devanda tersenyum tipis lalu berdiri dan berjalan menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa, karena sejak tadi devanda masih memakai pakaian dinas berwarna coklat pada umumnya.

Devanda mengganti pakaiannya dengan style yang sangat simple. Yaitu menggunakan celana kain berwarna hitam dan kaos lengan panjang yang juga berwarna hitam.

Devanda memang tidak begitu suka menggunakan rok atau warna yang terlalu terang, makanya dia hanya mempunyai baju dan celana yang warnanya tidak terang.

Devanda kembali duduk di samping Nina sambil tetap memperhatikan jati dan rani yang berbincang di kursi halaman depan rumah itu.

Jati yang merasa ada seseorang yang memperhatikannya langsung menengok ke arah ruang tamu dan mendapati devanda tengah menatapnya sembari tersenyum tipis.

Jati membuang pandangannya ke arah lain agar ia tak menatap langsung wajah dan mata tajam devanda.

Dia merasa devanda terus menatapnya dengan tatapan tajamnya meskipun jati sudah membuang pandangannya ke arah lain.

Karena jati tak tahan dengan tatapan tajam devanda, ia langsung berdiri dan berjalan ke arah devanda yang tetap menatapnya dengan tatapan tajamnya.

Saat sudah sampai di depan devanda, jati mengambil tangan devanda lalu menariknya ke arah kamar yang devanda tempati.

Sesampainya di kamar devanda, jati menutup pintu kamar devanda dan menguncinya.

Sementara devanda, saat dia dan jati sampai di kamarnya ia dihempaskan ke tengah kasur king size itu. Saat jati menutup dan mengunci pintu kamarnya ia tetap diam di posisinya melihat apa yang jati lakukan.

Setelah mengunci pintu kamar devanda, jati berjalan ke arah devanda yang masih mematung di posisinya. Dia berjalan sambil tersenyum dan melipat tangannya di atas dadanya.

Devanda tetap diam berada di posisinya. Dia tetap terus memperhatikan wajah tampan jati.

Saat devanda melihat jati tersenyum, ia membalas senyuman jati dengan senyuman tipisnya, tapi matanya tetap menatap mata tajam jati.

Saat berada di depan devanda, jati mengambil kursi yang berada di meja rias yang tidak jauh dari ranjang devanda.

Jati menarik kursi di meja rias devanda dan menaruhnya di samping kasur devanda. Jati duduk sambil menatap wajah devanda dengan tatapan tajamnya.

"What is wrong with you?" Tanya jati lembut. Ia menarik tangan devanda agar menghadap ke arahnya.

"Gapapa." Jati menghela nafas panjangnya. Tangannya masih menggenggam dan mengelus tangan devanda dengan lembut.

"Cerita aja, kamu kenapa?" Devanda menarik tangannya dengan kasar. Dia mengalihkan pandangannya ke arah lain.








"Supposedly, I was the one who asked you. Do you want to come back with Rani? If you want, let's just go back there to Rani, is that what you want? I will let you make it back to Rani and leave me alone, if you want you can leave me alone here..."








(Btw aku ga tau ya kalo misalnya polisi jalanin operasi terus yang berhasil dapet penghargaan kenaikan pangkat, aku cuman mau biar devanda pangkatnya jadi perwira aja sih.

Kalo tanya ke ayahku juga kayaknya ga gini juga hehe, jadi ini tuh cuman cerita fiksi makanya ya ngarang aja.

Inget ya ini cuman fiksi, tapi kalo karakter jati itu memang ada dan dia emang tentara. Sedangkan karakter devanda itu ga asli, pokoknya semua karakter di sini itu ga asli kecuali jati yaa)

Let Me Love YouKde žijí příběhy. Začni objevovat