Reizen IX : part 5 (last part)

Mulai dari awal
                                    

Syukurlah acara jamuan makan pagi ini tidak berlangsung lama. Setelah hidangan utama dan dessert dihidangkan, hanya tersisa acara minum wine. Gelas - gelas berisi wine ditaruh di depan piring para tamu. Minum segelas kecil wine dipagi hari sudah menjadi kebiasaan kalangan atas kerajaan Astéreia ini. Kau bisa menolak untuk tidak meminum wine ini. Meskipun sudah menjadi kebiasaan kaum bangsawan, tetap saja itu adalah pilihan. Apakah kau akan meminumnya atau tidak.

Kítrino dan para Duke lainnya serta perwakilan mereka sudah mengambil gelas wine mereka. Tiga orang perwakilan dan satu Duke tidak mengambil gelas wine mereka. Aku bukan orang yang anti terhadap alkohol jadi aku mengulurkan tanganku untuk mengambil gelas wine yang berada di depan piringku. Sebelum tanganku bisa meraih gelasku, kakiku diinjak keras - keras oleh Lacie. Aku menarik tanganku dan memandangnya dengan tatapan bertanya. Aku tahu dia pasti merasakan tatapan bertanyaku. Tapi, dia tidak menjawab atau memberikan penjelasan kenapa dia menginjak kakiku. Apakah dia tidak sengaja? Yah. Anggap saja seperti itu. Aku memalingkan wajahku dan kembali menjulurkan tanganku kearah gelas wine. Sekali lagi kaki Lacie menginjak kakiku walaupun tidak sekeras tadi. Aku kembali menatapnya. Apa maksudnya?

" Jangan minum alkohol itu." Desisnya pelan dengan mulut terkatup.

Aku ingin sekali bertanya kenapa aku tidak boleh minum wine itu. Tapi aku tidak mau menjadi yang pertama mengeluarkan suara di tengah ruang makan suram ini untuk hal kecil seperti itu. Aku tidak mencium bau aneh pada wine ini. Pasti tidak mungkin ada racun atau semacamnya. Terlebih, Kítrino dan dia sendiri meminum wine itu. Walaupun aku tidak ada merasa ada yang aneh pada wine itu, aku menuruti permintaan - perintah - Lacie. Nada suaranya sangat mendesak dan dia juga tidak mau dibantah. Jadi, aku menarik tanganku dan diam menunggu sampai acara minum wine selesai.

Setelah acara minum wine selesai, Kítrino memberi semacam pidato singkat sebagai tuan rumah agar duel ini berjalan dengan lancar dan bersih. Sesudah itu, seluruh Duke dan para perwakilan keluar satu persatu dan bersiap untuk ke kompleks Dvoran di barat kota. Aku baru keluar dari ruang makan dan mendapati Zurgré sedang bersandar di lorong itu. Dia menghampiriku begitu melihatku keluar dari ruang makan.

" Aku mengharapkan yang terbaik darimu. Aku akan menunggumu di final. " Dia bergumam dengan sangat percaya diri. Jelas, tidak ada omong kosong dalam kalimatnya. Dia akan menungguku difinal. Setelah berkata seperti itu, dia berjalan melewatiku. Sebelum benar - benar melewatiku dia kembali bergumam : " Ah, kakakku memperingatiku untuk berhati - hati terhadap perwakilan Duke Asker. Hanya informasi." Dan dia kembali melenggang pergi menyusul kakaknya yang sudah terlebih dahulu menuruni tangga lengkung menuju ruang karpet merah.

Duke Asker? Pembunuh bayaran yang terakhir mengatakan kalau dia dipekerjakan oleh keluarga Asker. Jadi, aku tidak heran kalau mereka punya rencana lain diluar duel yang sudah disepakati oleh tujuh kepala keluarga. Aku tidak akan ikut campur dalam urusan merepotkan macam itu. Aku hanya akan menjalankan tugasku sebagai perwakilan keluarga Speranz dan memastikan dengan kemenanganku di Duel of Destiny ini, jalan Kítrino untuk menjadi lebih mudah. Hanya itu. Selebihnya bukan urusanku lagi. Kalaupun ada, paling yang berhubungan dengan putri kekanakan satu itu. Aku tidak tahu kenapa, sekarang aku merasa terikat dengannya.

Aku sedang memandang para Duke yang satu persatu melewati ruang karpet merah untuk keluar dari kastil ketika seseorang menarik lenganku. Aku menoleh dengan cepat dan mendapati Lacie sedang menarikku dengan wajah kesal yang ditahan. " Kita harus bicara." Gumamnya pelan.

" Membicarakan apa Tuan Putriku?" Tanyaku sambil melepaskan tangan Lacie dari tanganku. Tapi dia tidak membiarkanku melepaskan tangannya. Aku bisa saja dengan mudah menghentakkan tangannya dari tanganku. Tapi aku tidak bisa melakukannya. Kami sedang berada di kastil. Yang berarti dia adalah seorang putri kerajaan Astéreia ini dan aku tak lebih dari seorang imigran asing. Aku tidak bisa memperlakukannya seperti itu saat di kastil dengan banyak pelayan yang berlalu - lalang. Jadi, aku membiarkan diriku ditarik olehnya ke sayap timur.

Elemetal ForéaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang