Four

1.1K 107 46
                                    

Berdiri dalam keheningan. Tak ada seorang pun yang berbicara membuat jeongin menjadi lebih gugup. Changbin yang dengan serius melihat tumpukan berkas-berkas dimejanya, sedangkan hyunjin sedang duduk disofa dan melihat ke arah jeongin.

Tak henti-henti jeongin memainkan ujung jarinya dan sesekali menggigit bibir bawah tipis miliknya.

"Jeongin," changbin bersuara, mengalihkan pandangan nya dari berkas-berkas kepada jeongin, "lino pergi sebelum jamnya habis, katanya ada urusan penting. Ga tega bangunin lo yang kecapekan. Dia puas sama layanan lo, that a great news."

Lino? Bilang begitu kepada changbin? Jeongin tak mengerti kenapa lino berbohong kepada changbin. Pada kenyataan nya bahkan lino menyentuh seujung jari tubuh jeongin pun tidak. Tapi disisi lain jeongin berterima kasih kepada lino. Seandainya lino jujur, habis sudah dirinya.

"Gue kasih lo rest seminggu, jeongin. Ilangin semua bekas yang lino kasih ditubuh lo, gue mau minggu depan lo harus udah bersih lagi, paham?"

Jeongin mengangguk dengan cepat, "i-iya kak changbin."

"Good, lo boleh keluar sekarang. Ada yang harus gue bicarain ama kakak lo." Titah changbin. Jeongin hanya menundukan sedikit badan nya dan langsung pergi keluar. Ia ingin sekali langsung pulang saja. Namun sayangnya jeongin harus menunggu hyunjin agar dapat pulang.

Jeongin pergi ke bar dan menempati meja kosong. Ia merasa sendirian ditengah keramaian dan merasa kesepian ditengah kebisingan.

Jeongin mengeluarkan ponsel nya dari tas, menyalakan data seluler yang sedari malam ia matikan. Tak menunggu lama, notifikasi media sosial berhamburan memenuhi ponsel jeongin. Satu pesan yang menarik perhatian jeongin, pesan dari nomor tanpa nama. Jeongin langsung membuka pesan tersebut.

Jeongin, ini kakak
Sudah tidur ya?

Jeongin sedikit menyernyitkan dahi, ia melihat nama dari nomer tersebut, christopher. "Ah, kak chris ya."

Maaf kak, jeongin baru buka hp lagi
Ini kak chris ya?

Jeongin langsung mengirim balasan kepada chris. Siapa sangka, chris dengan cepat membaca pesan yang dikirim oleh jeongin. Sejurus kemudian, sebuah pesan dari chris muncul.

Kakak kira kamu gaakan bales
Dek, malam ini free ga?

"Eh-?" Jeongin menaikan kedua alis nya. Hari ini hari sabtu dan masih siang, terlebih lagi pekerjaan jeongin selesai lebih cepat dari perkiraan. Jeongin mengetik dengan ragu, namun pada akhirnya ia kirim.

Bales kokk
Iya kak, jeongin free
Kenapa kak?

Mau jalan sama kakak ga, dek?

Eh, emangnya gapapa?

Gapapa lah, manis
Jalan sama jeongin siapa yang bakal nolak coba

Mana ada manis ih
Jeongin kan bukan permen

Bukan permen
Tapi manisnya ngalahin permen

Jeongin merasakan panas dipipi dan telinga nya. Jelas wajahnya sedang merona membaca pesan chris. Seorang yang baru jeongin kenal sehari sudah membuat pikirannya kacau dalam sepersekian detik.

Mana ada begitu kakk

Iya ada, sayang
Jalan sama kakak jadi ga nih?

Possessive : ChanjeongWhere stories live. Discover now