15 - Hoonie nya Jakey

Start from the beginning
                                    

"Iya silahkan pak. Terimakasih ya, nanti tagihannya dibayar sama kasim saya,"

"He em,"

Tabibnya cuma jawab gitu doang terus langsung keluar dari kamar.

Sunghoon mengusap usap kedua pipi Jake berkali kali,

"Jakey.. Jakey ku ayo bangun.. Sayangku ayo bangun yok," Ucapnya diulang ulang sambil memandangi wajah Jake yang terpejam.

Kelopak mata Jake perlahan terbuka sayup sayup. Matanya berat dan badannya sakit. Rasanya kayak masih setengah nggak sadar, agak melayang layang. Cahaya masuk ke pandangannya yang terasa agak menyilaukan. Lambat laun terlihat wajah seseorang yang masih kelihatan buram.

Tangan Jake naik pelan pelan menyentuh wajah orang itu,

"Ini siapa..? Ganteng," Gumamnya masih agak nggak sadarkan diri.

Sunghoon langsung tersenyum cerah dan menggengam tangan Jake yang menangkup wajahnya,

"Ini aku Jake. Aku. Hoonie mu," Ucapnya nggak bisa menutupi nada yang semangat.

"Hm?,"

Jake masih agak nggak sadar. Otaknya memproses kata kata yang didengarnya itu lalu ngangguk ngangguk pelan,

"Oh.. namamu itu toh? He'em. Namanya juga ganteng," Ucapnya seadanya. Satu tangannya memegangi kepala yang terasa pening.

Emang Jake nggak ada obat. Bahkan dalam keadaan nggak sadar aja masih ganteng, ganteng, ganteng doang isi kepalanya. Haduh..

Sunghoon mengecup punggung tangan Jake yang digenggamnya sekilas lalu berganti mengecup dahi Jake, kemudian langsung berdiri,

"Aku ambilin minum dulu ya," Ucapnya. Lalu Sunghoon langsung buru buru jalan keluar kamar dengan agak berlari.



Minum? Hm..,

Jake ngangguk ngangguk. Memegangi kepala lalu memijat pelipis pelan pelan. Kok kepalanya pusing ya? Memangnya ada apa sih? Jake mau mikir, tapi kok rasanya masih mager. Jadi yaudah, Jake lebih milih buat lanjut tiduran sambil mijetin kepala sendiri. Nanti aja mikirnya, kalau udah nggak pusing.

Nggak lama, Sunghoon balik lagi dengan membawa segelas air di tangan. Duduk di tepi kasur lalu mengusap rambut Jake pelan,

"Minum dulu, yuk," Ucapnya lembut.

Jake cuma mengangguk aja sambil terpejam.

Kedua tangan Sunghoon langsung sigap membantu memapah badan Jake untuk bangkit duduk. Lalu mengusap usap pelan punggungnya sebelum menyodorkan air itu didepan mulutnya,

"Pelan pelan sayang minumnya," Ucapnya sambil memegangi gelas dengan perhatian.

Jake menegak air putih itu pelan pelan sampai sepertiga gelas. Merasakan kerongkongannya jadi agak segar karena sebelumnya terasa kering. Jake mengerjap beberapa kali masih berusaha sadar sembari dengan telaten Sunghoon mengusap bibirnya dengan ibujari.

Kemudian Sunghoon meletakkan gelas itu di meja samping. Lalu kembali mengusap usap punggung Jake sayang. Senyuman lebar terpatri di wajah tampannya,

Sunghoon is Better Than Immortality √ Sungjake | ENHYPENWhere stories live. Discover now