"Mm.... Tangan gempa bau amis.... Ukhhh lengket!!"-gempa

Gempa risih dengan darah ditangan nya untung tidak terkena cipratan di baju nya jika tidak kakak nya akan mempertanyakan segala nya tentang itu.

Lalu Nagato mendekat dan menawari gempa ke wastafel umum.

"Gempa bukan? Kakak antar ke wastafel sebelah situ yuk"-nagato

"Tapi wastafel itu tinggi kak..."-gempa

"Tenang saja kakak akan menggendong mu agar bisa mencuci tangan disitu"-nagato

"Ahaa!!! Terima kasih^^"-gempa

Eits Nagato ada maksud terselubung yaitu ia bisa menyentuh gempa setelah sekian lama hanya melihatnya dari foto.

Saat sampai di wastafel itu gempa memang tidak sampai dengan tinggi wastafel itu hingga gempa mengisyaratkan kepada Nagato untuk membantu nya dengan wajah memelas dan menunjuk kearah wastafel itu dengan lugu nya.

Nagato yg masih memakai masker itu lagi lagi tersenyum seperti psikopat lalu mendekat ke arah gempa dan jongkok menyamakan tinggi nya dengan gempa.

"Gempa mau ku gendong untuk sampai dan mencuci tangan?"-nagato

'ahh... Aku bisa melihat nya dari dekat, bahkan aku masih memakai masker wangi nya sangat harum, ahh.... Benar benar sempurna, ini benar benar takdir yg mempertemukan kita gempa~..'-batinnagato

Gempa mengangguk iya dan malah dengan polosnya merentangkan tangan nya untuk meminta nya digendong untuk mencuci tangannya.

Nagato tentu dengan senang nya ia mengangkat badan mungil nya gempa dan mengangkat nya. Ia membalik kan tubuh gempa agar bisa mencuci tangan nya.

Saat gempa mencuci tangannya, Nagato malah menempatkan kepalanya di samping kepala gempa alias tepat disamping leher gempa Nagato diam diam mengendus aroma gempa dari dekat.

"Unnhh....~ g--geli kak"-gempa

Ohoho~ bunyi itu membuat Nagato terangsang, njir sumpah lu pedo bet to!//plak! Lu yg buat cerita lu yg jijik kampret//

Itu membuat buku kuduk Nagato merinding dan kesenangan mendengar suara imut gempa dan bahkan Nagato semakin erat menggendong gempa dan seperti memeluk gempa.

Saat gempa sudah selesai baru lah gempa meminta untuk diturunkan.

"Kak udah selesai!~ turunin gempa dong"-gempa

"Ah?! I--iya.."-nagato

Saat gempa turun ingin nya gempa ingin pulang tetapi ia tidak tau mayat orang brengsek itu mo diapakan?

"Uhh... Itu... Om gendut itu mo diapain?..."-gempa

Gempa menanyakan hal itu dengan wajah polos dan Tak berdosa sama sekali:V lalu Nagato bilang ia akan mengurus segalanya jadi gempa bisa tenang.

"Tenang, kakak akan mengurus orang tak tau diri itu untuk mu^^"-nagato

"Benarkah?!!~ terimakasih!! Kakak baik banget!! Kalau begitu gempa mau pulang"-gempa

Saat gempa mau pergi ia kembali menoleh ke arah Nagato dan menggenggam tangan kanan nya Nagato dan sontak Nagato juga terkejut tangan nya disentuh oleh gempa.

"A--apakah kakak akan kesini lagi besok?? Gempa ingin ketemu dengan kakak lagi besok!!"-gempa

' ahh... Lihat lah betapa imut nya gempa... Ia bahkan ingin bertemu dengan ku lagi bwsok~ aku bahkan tak repot repot menculik mu, tetapi tidak gempa aku akan membawa mu ke tempat ku dan hanya kita berdua~ '-batinnagato

"Ah! Gempa mau ketemu kakak lagi?"-nagato

"Mm!!! Gempa mau!! Nanti besok gempa akan mencoba keluar diam diam lagi!! Itupun kalau berhasil... T--tapi jika gempa gagal bisakah kakak akan kesini lagi sampai gempa bisa bertemu kakak lagi?!!"-gempa

"Ya kakak akan menunggu kapan pun gempa mau^^"-nagato

"Kalau begitu sampai jumpa!! Nagato onii-san!!~"-gempa

Gempa berlari pergi dan pulang, Nagato yg melihat malaikat kecil nya pergi merasa dada nya berdegup kencang karena gempa sudah mulai menyukainya tanpa terpaksa.

Perasaan senang tak bisa ia curahkan itu ingin sekali ia berlari dan mengambil gempa lagi dan membawa nya kerumah nya.

Nagato mengangkat tangan kanan nya dan membuka masker nya dan mencium tangan kanan nya dan dapat ia hirup aroma yg sama saag ua mengendus leher gempa tadi.

"Ahh.... Benar benar harum... Dan manis... Gempa~ aku akan menunggu mu dan saat itu lah aku tak akan melepaskan mu lagi~ maaf kan aku ya gempa~ kau tidak akan bisa melihat papa mu ataupun kakak kakak tersayang mu, tetapi... Akan hanya ada aku~"-nagato

Nagato lalu menelpon kei memintanya untuk menjemput nya pulang dan sekali lagi ia menoleh kearah gempa pulang.

Mata merah nya tak sabar menunggu kedatangan malaikat nya akan datang sendiri ke hadapannya tanpa ia repot repot lagi untuk menculiknya diam diam.
.










.










.

Cek cek...

Maaf disini Riza akan ngebacot dikit:V

Riza mohon dengan sangatttttt kalau bisa kalian vote dan komen nya ditingkatkan, apalagi siders nya masyallah banyak nya:")

Komen nya juga sekarang makin menipis begitu pula vote nya sering nggak balance, kayak di chap 30 Ama 31 kemaren beda nya agak gimana nya cukup banyak yg ngevote chap 31 sedangkan chap 30 kurang, disitu jujur Riza agak kesal ya, bukannya Riza apa maksudnya nya kalian bacanya ngelompat lompat ya? Dan bagi siders astaga.... Sumpah ya ingin banget Riza cemplungin ke lautan Pasifik.

Dan di buku sebelah kalo bisa di naikkan vote dan komennya, karena disitu jika kalian jarang vote ataupun komen disitu semangat Riza down.

Jika bisa komen ya, setidaknya itu sebagai apresiasi kalian artinya suka dengan cerita Riza dan maaf banget jika dibuku ini maupun di buku sebelah nggak Riza balas tetapi sudah Riza balas 'didalam hati:)'

Sekali lagi buat siders.....

FUCK YOU!^^

Buat pembaca setia vote dan komen

I LOVE YOU~ SEMOGA KALIAN TETAP ENJOY AMA CERITA RIZA^^

Little Prince from Mafia[TAMAT]Where stories live. Discover now