V. cerita terakhir

Mulai dari awal
                                    

Jisung yang tadinya super duper polos karena berteman dengan Haechan sekarang sudah berkurang banyak jiwa kepolosan nya.

Haechan si biang dari segala biang sekarang makin menjadi jadi.

Ngomong ngomong, Yangyang lulus SMP masuk pesantren. Dan Felix pindah ke Sulawesi karena pekerjaan bapak nya.

Saat Haechan tau bahwa dia akan sulit untuk bertemu kedua teman geludnya itu, dia nangis sejadi jadi nya hingga menjadi bual bualan sampai saat ini. Haechan yang mereka kenal tengil dan senga malah banjir air mata saat akan di tinggal kedua teman rusuh nya itu.

Ya siapa sih yang gak sedih kalau di tinggal orang yang kita sayangi? Semua pasti sedih. Begitu juga Haechan. Namun ada banyak orang yang sayang padanya. Jaemin,Chenle dan Jisung ada saat Haechan butuh sandaran.

Kalau di ceritain sedetail detail nya, mungkin lebih dari 1000 kali mereka sudah melewati fase sedih dan bahagia, saling berbagi cerita, berbagi kasih sayang, berbagi makanan, berbagi rumah, berbagi tempat beristirahat, sampai sempak pun mereka pernah berbagi waktu perjusa 2 tahun lalu.

.
.

"Jadi kalian temenan udah berapa tahun?" Tanya Yora saat Haechan telah selesai bercerita ngalur ngidul.

"Hmm . . berapa ya?" Laki laki itu tampak berfikir sembari mengitung jemari nya

"Yaa kira kira udah 4 tahunan lah" bukan Haechan yang menjawab tapi Jisung.

"4 tahun pas ada Jaemin" Chenle menyikut lengan Jisung tepat mengenai tulang nya. Membuat Jisung meringis "ANJING LO!" sarkas nya

Membuat semua yang ada disana tertawa termasuk Chenle nya sendiri.

"Kira kira udah 10 tahun lah kalau di itung dari SD" ucap Haechan setelah selesai mengira ngira

"Heeh kita udah main bareng dari pas Haechan masih dekil" perkataan Chenle lagi lagi membuat semua terbahak.

"Tau gak apa yang bikin kaget?" Potong Jisung

"Sekarang juga masih dekil" sambung nya, Chenle semakin tergelak mendengar penuturan Jisung sampai suara lumba lumba nya keluar.

"Heh! Jangan kenceng kenceng ketawa nya anjir serem ketawa lu" Haechan menempeleng kepala Chenle tapi tak di hiraukan olehnya.

Saat mereka tengah asyik tertawa dan menceritakan hal hal seru yang patut di tertawakan, Lia datang dengan Shirt rajut bewarna navy , rambut hitam legam yang masih di kuncir ㅡ kunciran Jaemin tadi ㅡ

"Hai, gue boleh gabung gak?" Ucapnya.

Seketika semua langsung berhenti tertawa, arah pandang mereka semua tertuju pada Jaemin. Tersangka utama untuk dijadikan bahan ejekan.

"Boleh, sini duduk" Yora menjawab nya, lalu menepuk tempat kosong di sebelah nya.

"Dih Jaemin kok diem aja? Padahal tadi ngakak banget" sindir Ryujin

Jaemin hanya membalas nya dengan senyuman , lalu melirik ke arah Lia yang sedang menunduk malu

"Kita udah balikan" ucap Jaemin tanpa salam pembuka.

Semua yang mendengar hanya bisa menganga, termasuk Lia yang kaget dengan pengucapan Jaemin.

"HAH?! YANG BENER LO? KAPAN?!" Saking terkejut nya , Haechan sampai berdiri lalu menanyakan hal serius kepada sang sahabat.

Ji & Yo | Park Jisung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang