Raja Muda Angkasa

Prolog

"Raja muda angkasa itu, ditakdirkan untuk selalu mengagumi langit."

Kalimat itu tak sengaja terlintas pada ingatan sang perempuan berlian.

Sebuah sabit kurva terlukis pada wajah cantiknya. Matanya memandang sendu langit gelap bertaburkan gemintang di atas sana.

Kau tau? Raja muda angkasa telah berhasil mencuri perhatian sang langit. Membuat sang perempuan berlian selalu mengingatnya setiap kali menatap langit di atas sana.

Sebuah hembusan sang bayu malam, menerpa halus wajah cantik itu. Matanya terpejam menikmatinya.

"Raja muda angkasa, berlian cantik ini rindu." Gumaman pelan itu, tak sengaja ia ucapkan.

Andai saja malam itu ia tidak memeluknya, akankah sebuah ucapan rindu itu terlontar dari bibirnya?

Semesta, berlian cantik ini rindu. Ia rindu akan hadirnya Raja Muda Angkasa.

Cukup lama ia diam di sana. Mengingat kembali saat ia masih remaja. Saat Raja Muda Angkasa selalu datang memeluknya. Saat Raja Muda Angkasa dengan begitu sabar menunggu pelukannya.

"Bunda?"

Seorang anak kecil berusia lima tahun, tampak berjalan menghampiri perempuan yang sejak tadi berdiri memandangi langit malam dari jendela yang terbuka.

Sang perempuan berlian berbalik. Sebuah air mata tiba-tiba saja menetes terjun melewati pipi bulatnya. Ia berjongkok, memeluk putra tunggalnya.

"Bunda rindu ...."

Angkasa

Anindya

Sahmura

Kyaaa akhirnya cerita ini berhasil aku publish kawan! Udah lama berdiam di draft nie xixixixixi

Jangan lupa vote dan komennya ya! Terimakasih!