BL1

121 21 4
                                    

Hai..........
Selamat siang........🖐️🖐️
Ketemu lagi sama aku penulis abal-abal yang sok sibuk..tapi emang sibuk sih wkwk...

Adakah yang menungguku😁

Siapa yang kemarin minta cerita Kenzi dan Gege?????

Aku launching nih,,,,,,,,,,,,😬😬😬😬
Ceritanya Kenzi dan Gege🤸🤸🤸

Asyiiiiiikkk.........

Langsung aja yesss🤗

🧚🧚🧚🧚🧚🧚🧚🧚🧚🧚🧚🧚

KENZI


"Akhirnya yang Mami tunggu-tunggu pulang juga!!" Mami datang menghampiri gue yang baru saja pulang kerja.

"Tumben Mami nungguin, biasanya juga nggak," Mata gue memicing memandang Mami curiga.

"Ada hal penting yang mau Mami omongin!"

"Ngomongin apa, Mi? Kayanya penting banget sampe nungguin, Ken, pulang kerja segala."

"Sebenarnya, Mami itu ada rencana mau ngejodohin kamu sama anak temen arisan Mami, Ken!"

"Apa di jodohin???"

Gue nggak salah dengerkan? Masa iya nasib gue sama kaya Rian sih di jodohin. Kaya yang nggak laku aja!!

"Iya kamu mau kan, Ken!" Gue menghembuskan napas lelah. Lalu berlalu menuju ruang tamu untuk duduk.

"Harus banget ya, Mi?"

"Di coba saja dulu, Ken! Siapa tahu cocok, dari pada kaya sekarang kamu PHPin anak orang terus!!" Kata Mami kesal.

"Lagian kamu nggak akan nyesel. Wajahnya cantik mirip Nadine Chandrawinata." Lanjut Mami meyakinkan, seolah-olah apa yang dia katakan adalah kebenaran yang sesungguhnya.

Masa sih mirip Nadine Chandrawinata??

Nggak yakin sih gue sebenernya!!

"Kapan, Mi?"

"Besok siang di Cafe Parhe. Kebetulan tempat kerjanya nggak jauh dari sana. Kamu kosongin jadwal ya Ken!"

"Hmmm...."

Gue tahu Cafe Parhe, kebetulan itu Cafe tempat nongkrong terkenal anak muda saat ini. Gue sendiri pernah beberapa kali nongkrong disana.

"Pokoknya kamu harus datang tepat waktu. Kamu harus memberi kesan bahwa kamu serius sama dia-------," Gue nggak denger lagi Mami ngomong apa. Pikiran gue melanglang buana ke percakapan beberapa hari yang lalu dengan Mami.

Mami memang bilang, pengen banget lihat gue nikah. Karena tidak suka dengan sifat playboy gue. Terlebih sohib-sohib gue udah pada nikah.

Gue sendiri menolak mengakui sebagai playboy karena gue nggak pernah menjalin hubungan dengan mereka.

Ya, gue memang dekat dengan banyak wanita tentu saja bukan untuk mempermainkan hati mereka. Hanya saja kalau mereka sudah menyinggung tentang pernikahan gue langsung mundur duluan.

Bukan karena gue punya trauma atau pernah di sakiti wanita, justru sebaliknya gue yang sering menyakiti hati wanita. Hanya saja, gue emang belum siap buat berkomitmen dalam pernikahan.

Yakin nggak lo buat menikah dengan dia?

Yakin nggak lo mau menghabiskan sisa hidup sama dia smpai maut memisahkan.

Oke, gue belum menemukan keyakinan itu dari semua wanita yang dekat sama gue!

Intinya, saat ini gue masih menunggu orang yang tepat.

Bombastic LoveWhere stories live. Discover now