16 | Art Exhibition

Start from the beginning
                                    

"Kau mau ikut?"

Aku menoleh ke Rei, "Apa boleh?"

Ia mengangguk, "Boleh saja. Apa kau suka menggambar?"

"Kalau suka sih iya, dulu aku suka banget menggambar. Tapi sekarang udah ga bisa, gambarku kaku banget."

"Klub gambar bukan buat orang yang pintar gambar kok, tapi buat yang suka. Masuk aja."

Aku tersenyum, "Baiklah aku coba masuk deh. Biasanya kalian kumpul di mana?"

"Kita kumpul di dekat kafe hari Selasa dan Kamis di Kafe Cacao dekat sekolah sekitar jam 3an, habis pulang sekolah."

"Ooh ... jadi ga bentrok sama klub basket ya. Oke deh nanti Selasa aku coba mampir buat lihat-lihat."

"Astaga! Udah jam segini!" Aku terperanjat kaget melihat jam pada ponselku menunjukan jam 12.10, "Aku harus segera pulang, kalau begitu aku pulang duluan ya Rei."

"Makan siang dulu aja di dekat sini, daripada kelaparan pas di jalan. Apalagi bawaan kamu banyak banget."

Aku mencoba memikirkan saran Rei. Jika aku naik angkutan umum sekarang, mungkin akan memakan waktu 30 menitan. Apalagi biasanya jam segini macet, bisa-bisa aku kelaparan di tengah jalan.

"Oke deh, aku makan dulu habis itu langsung pulang."

Rei mengangguk, "Aku tahu tempat makan enak di dekat sini."

Rei pun berjalan, menuntunku ke sebuah gang kecil yang berada di antara pertokoan. Setelah masuk ke dalam beberapa langkah, Rei masuk ke dalam warung soto yang berada di dekat sini. Warung tersebut terlihat ramai oleh beberapa pengunjung.

Rei segera mengajakku masuk ke dalam. Kami memilih meja lesehan yang berada di ujung. Nuansanya sangat tradisional, aku belum pernah melihat tempat makan ini sebelumnya. Mungkin karena ia berada di dalam gang.

Aku dan Rei memesan soto ayam dan es teh. Tak lama pesanan kami datang. Aku mengambil ponselku dan memotretnya, teringat pesan Kayla. Untung saja aku sempat memotret beberapa gambar di pameran tadi untuk kuperlihatkan kepadanya.

"Ternyata kau memang suka memotret makanan ya." ujar Rei.

Aku tertawa, "Sepertinya begitu." Lalu kembali fokus mencari angle yang bagus untuk memotretnya.

"Buat apa sih? Kenapa orang-orang suka memotret makanan seperti itu?"

"Entahlah, aku sendiri baru-baru ini suka memotret. Biasanya kalau lagi bosan di rumah aku liat-liat foto makanan yang kupotret. Mungkin untuk dikenang orang."

Setelah aku selesai memoto, kami langsung saja menyantapnya. Tak disangka, rasa sotonya sangat enak dengan harga yang tergolong murah. Ya ampun, kenapa aku baru tahu sekarang ....

"Aku tidak tahu ada warung soto seenak dan semurah ini," gumamku.

"Warung ini jarang diketahui banyak orang karena letaknya yang berada di dalam gang sempit," jawab Rei.

Setelah menghabiskan makanan dan minuman, aku pamit kepada Rei dan berterimakasih kepadanya. Aku segera pulang menggunakan angkutan umum sambil menenteng keranjang belanja.

Setelah sampai di rumah, aku segera mengeluarkan trio hewan mungil ini dari dalam ransel. Aku menata bahan belanjaanku di dapur dan mengganti baju di kamar mandi.

Arya tampaknya masih kesal karena aku membeli ayam yang merupakan teman spesiesnya untuk kumakan. Namun mau bagaimana lagi, aku tidak sanggup membeli daging karena harga yang mahal, maka dari itu aku membeli ayam. Lagipula ia tidak berhak melarangku memakan ayam, toh dari dulu aku memang makan itu.

Setelah selesai ganti baju, aku keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah Kayla. "Kau mau lihat foto-foto selama di sana?"

Aku duduk di atas kasur dan memperlihatkan beberapa foto yang menunjukkan pameran gambar di sepanjang jalan, beberapa gambar bagus yang kupotret, dam soto ayam yang kumakan tadi.

"Wahh ... jadi bikin kangen saja, dulu aku suka sekali makan soto ayam saat hujan-hujanan."

Aku tertawa dan mengelus kepala Kayla. "Sayang sekali tubuhmu besar jadi akan menarik perhatian. Coba saja ada robot Doraemon ya, aku akan membuatmu mengecil dengan senter pengecil."

Aku merebahkan diriku di atas kasur. Menatap langit-langit rumah dengan senyum mengembang. "Hari ini sangat menyenangkan. Kuharap hari-hari selanjutnya berjalan lancar dan aku bisa membuat kenangan indah bersama kalian!"

Tanpa tahu bahwa akan ada kejadian besar yang menimpanya esok di sekolah, yang tak pernah ia perkirakan akan terjadi dalam hidupnya. Mengubah hidupnya yang damai dan tentram, dalam artian buruk.

🌙🌙🌙

Wah wah, apa yang akan terjadi esok hari ya? Apapun itu semoga Fhea kuat menghadapinya xixixi //evil laugh

Kalau begitu sampai jumpa esok hari! Terimakasih bagi yang sudah mampir dan mengikuti kisah petualangan Fhea sampai saat ini

Semoga harimu menyenangkan, dan Chapter ini dapat menghibur harimu ^^

See you in next chapt!

- 🌙✨

Moonlight StealthWhere stories live. Discover now