Taeyong berdehem pelan, ia ingin menanyakan sesuatu yang membuatnya cukup penasaran. Entah, tapi hubungannya dan Jaehyun sangat aneh, mereka terikat kontrak yang tidak memperbolehkan keduanya untuk bermain bersama orang lain di belakang. Tapi walau bagaimanapun, Jaehyun sudah pernah melanggar perjanjian itu satu kali.

Menghela napas dalam, Taeyong menyentuh tangan Jaehyun yang ada di perutnya, memberikan usapan pelan di punggung tangan si lelaki tampan. "Aku hanya penasaran, kenapa kau masih tetap bertahan bersamaku di sini, padahal aku memberi hukuman yang cukup berat untukmu. Tidak ada seks selama satu bulan, bukankah kau tidak bisa menahan hal itu, Jaehyun? Kupikir mungkin akan lebih mudah bagimu bila kau mencari orang lain di luar sana sebagai pemuas nafsu dari pada harus bertahan bersamaku. Aku tidak sepenting itu."

Sebagai pemilik gelar Casanova yang sudah meniduri banyak orang, tentunya tidak ada seks selama satu bulan akan terasa sulit untuk Jaehyun. Begini, bila memang Taeyong benar-benar penting, Jaehyun tidak mungkin memiliki niat jahat seperti mencari jalang demi memuaskan nafsu, di belakang Taeyong. Namun lelaki bermarga Jung itu sudah pernah melakukannya, bahkan sering. Artinya, Taeyong memang tidak terlalu penting.

Tidak ada jawaban dari Jaehyun, lelaki tampan itu terdiam. Jadi Taeyong memutuskan untuk melanjutkan apa yang ingin ia katakan agar hubungannya dan Jaehyun terasa lebih jelas.

"Aku bukan orang bodoh yang tidak mengetahui semua kebusukanmu selama ini. Aku tahu jika kau berusaha meniduri orang lain di belakangku, tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Apa kau tidak lelah? Akan lebih mudah bila memutuskan kontrak kita lebih cepat, jadi kau bisa bermain dengan jalang-jalangmu tanpa perlu memikirkan konsekuensi. Bukankah seks sangat penting bagimu, Jung Jaehyun?" kali ini Taeyong membalikan tubuh, menatap Jaehyun yang juga sedang menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa di artikam, "bagaimana? Kau setuju untuk memutuskan kontrak kita?"

Rahang Jaehyun mengeras, Taeyong sedang memandang rendah dirinya dan itu terasa sangat tidak benar. Aneh, Jaehyun sama sekali tidak bisa mengeluarkan suara apapun saat ini. Apa yang Taeyong katakan adalah kebenaran mutlak. Bukankah akan lebih mudah bila Jaehyun memutuskan kontrak mereka? Sama seperti apa yang Doyoung bicarakan kemarin.

Namun, kenapa Jaehyun sedikit tidak rela untuk melepaskan Taeyong?

Mata Jaehyun menatap lekat wajah cantik Taeyong, memerhatikan bola mata bulat berwarna hitam yang selalu menjadi fokus utamanya, hidung mancung, bibir tipis semerah cherry dan pipi tirus sering sekali merona ketika Jaehyun menggoda Taeyong. Demi Tuhan, Jaehyun merasa tidak siap untuk kehilangan Taeyong, tapi kenapa?

"Jaehyun?"

Jantung Jaehyun berdetak dua kali lebih cepat, ia tidak senang ketika Taeyong mengatakan tentang mengakhiri kontrak secara gamblang. Jaehyun pernah berpikir jika Taeyong memang tidak sepenting itu, namun kenapa kini ia tidak bisa melepaskan pandangan dari wajah cantik Taeyong?

"Kau merasa tidak puas karena aku tidak memberikan apapun selama satu minggu ini? Jadi kau tidak mau memutuskan kontrak, itu pasti terasa sia-sia, kau sudah membayar mahal tapi di perlakukan seperti ini." lanjut Taeyong lagi, tangannya mengusap dada hingga perut berotot Jaehyun, "jika begitu, mari kita lakukan. Kau bisa menyetubuhiku untuk yang terakhir kali sebelum kontrak kita benar-benar berakhir."

Seharusnya Jaehyun merasa senang, ini yang ia tunggu-tunggu. Tapi sungguh, saat ini Jaehyun sangat kesal hingga gigi gerahamnya bergemeletuk.

Begini, Taeyong hanya merasa sangat lelah, terikat kontrak bersama Jung Jaehyun tidaklah mudah. Di awal Taeyong sudah jatuh pada pesona Jaehyun sehingga hatinya terasa begitu sakit ketika melihat interaksi intense Jaehyun bersama orang lain. Jadi Taeyong menyerah dengan seluruh perasaannya, ia bertekad untuk tidak jatuh cinta pada lelaki bermarga Jung ituㅡberusaha melupakan walaupun membutuhkan perjuangan besar.

Tapi semakin lama bersama Jaehyun, Taeyong kesulitan. Perasaannya masih tetap ada dan Taeyong menahannya di dalam dada. Lebih baik kontrak mereka segera berakhir, jadi Taeyong tidak perlu merasa tersiksa lagi. Ia bisa melupakan Jaehyun dan menjalani hidupnya dengan tenang.

Tangan Taeyong bergerak ke bawah, menyentuh celana bahan yang Jaehyun kenakan. "Baiklah, tidak ada jawaban, aku akan memanjakanmu malam ini."

Jaehyun menarik tangan Taeyong dan menahannya di dada, memeluk si lelaki cantik dengan sangat erat hingga Taeyong kesulitan bernapas.

"Bisakah kau berhenti?" itu adalah kalimat pertama yang keluar dari mulut Jaehyun setelah berpikir cukup lama, "aku lelah dan ingin segera tidur."

Sebelah alis Taeyong terangkat. "Itu tidak terdengar seperti Jung Jaehyun. Bukankah kau selalu excited jika mengenai seks?"

"Kontrak kita akan berjalan sebagaimana mestinya." gumam Jaehyun pelan, hidungnya menempel di hidung Taeyong, "kau tidak bisa memutuskannya sekarang. Jadi nikmati waktumu bersamaku, jalani itu meskipun kau tidak mau. Karena hingga kontrak kita berakhir, kau milikku Lee Taeyong."

Wajah Taeyong tertekuk kesal, ia memberontak di pelukan Jaehyun. "Kenapa kau membuat semuanya menjadi lebih sulit?!"

"Karena aku tidak ingin melepaskanmu."

"Tapi kenapa?!"

"Hanya tidak ingin." Jaehyun tersenyum kecil, ia mengecup dan memberikan lumatan lembut di bibir bawah Taeyong, "selamat malam, kuharap kau bisa tertidur nyenyak malam ini."

Taeyong mendengus, ia kembali membelakangi Jaehyun dan segera memejamkan mata. Usahanya untuk memutuskan kontrak mereka sama sekali tidak berhasil, Jaehyun menyebalkan!

"Kau tidak ingin memberi ucapan selamat malam untukku?" tanya Jaehyun yang masih tetap memeluk erat tubuh Taeyong.

"Di dalam mimpimu!"

Jaehyun tertawa. "Baiklah, kita bertemu di dalam mimpi. Kuharap itu akan menjadi mimpi indah."

"Ugh, terserah!" Taeyong bisa mengatasi ini, bertahan selama satu bulan lagi bersama Jung Jaehyun bukan sesuatu yang sulit, ia pasti akan melaluinya dengan mudah!

Tbc

Casanova《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang