11.It All Started

Start from the beginning
                                        

Mendengar ucapan pria itu barusan, soo min hanya mengedikkan bahu. Dia rasa hanya kakaknya itu yang mengada-ada saja. Mungkin kau tahu lah, kak Lucas memang seperti itu.

Tapi Soo min tidak mau juga jika sampai hal yang dikatakan kakaknya itu terbukti. Itu menyakitkan, dia memang suka makan. Namun akhir-akhir ini gadis itu telah menerapkan gaya hidup sehat dan mengurangi junk food. tapi ya sudahlah...

"Kamu bawa apa?"

Jaemin membuka satu persatu barang yang tadi Soo min bawa. Dirinya sempat terkejut melihat isinya. Tapi akhirnya, pria itu hanya menghela napas samar.

Di dalam semua tas belanja itu, berisi beberapa barang elektronik seperti ponsel, laptop, dan beberapa dress. Jika itu perempuan lain, dia pasti akan memakluminya.

Tapi ini Soo min. Dia bukan hanya membeli satu ponsel tapi lima. Dan tentunya dengan tipe dan model yang berbeda. Lagi, mengapa gadis itu membeli beberapa dress. Padahal, dia selalu memakai apapun yang disarankan oleh desainer pribadinya. Mau di taruh mana semua benda itu.

Dia menatap gadis di depannya yang berpura-pura meihat ke sekitar, seolah menghindari agar tidak bertatap muka dengannya.

"Kamu beli semua ini? untuk apa?" Tanyanya kemudian.

Soo menurunkan pandangannya perahan ke arah Jaemin. Dia masih mengunyah, lalu tangannya bergerak membentuk huruf v. Dia tersenyum kepada pria itu.

Menaruh toples yang dia pegang, soo min mengambil napas dalam. Lalu,

"Dengerin ya..." Ucapnya perlahan.

"Kemarin kan aku jalan-jalan sama kak Lucas, terus pas di pinggiran sugai Han. hape aku nyemplung, dilempar sama kak Lucas. Terus aku ngambek dan tadi pagi, dia minjemin black card nya ke aku"

Jelasnya panjang lebar. Sebenarnya Soo min ingin membeli satu ponsel saja. Tapi melihat mereka menawarkan produk baru dan spesifikasinya yang cukup unggul. Dia jadi ingin membelinya.

Mengenai dress itu, tadi dia pergi bersama Winter. Gadis itu mengajaknya berkeliling dan membeli beberapa dress dan Soo min tidak membawa mobil. Alhasil, dia malah minta di turunkan di kantor Jaemin dan seperti inilah jalan kehidupannya.

Terus dilihat oleh pria bermarga Na itu dengan tatapan sinisnya. Bukan apapun, tapi Jaemin hanya tidak ingin dia membeli apapun yang tidak pasti di pakai oleh Soo min.

Teringat bagaimana ruangan yang digunakan Soo min untuk meletakkan koleksi dress, tas, dan sepatunya. Ruangannya sangat besar. Bahkan kau bisa menggunakan ruangan itu untuk bermain bulu tangkis misalnya. Ruangannyaa benar-benar sangat besar, dan itu semua berisi koleksi milik gadis itu saja.

"Baiklah... aku tidak akan melarangmu. Tapi bisakah kau menjaga apapun yang kau punya dan membeli barang yang di perlukan saja?" Ucapnya kemudian,  dengan nada agak lirih.

Soo min mengerti apa yang di rasaka oleh Jaemin. Tapi mau bagaimana lagi,

Jaemin berdiri, dia membenarkan jasnya lalu memasukkan tangannya ke dalam saku.

"Ayo, aku antar pulang" Ucapnya kemudian. Berjalan ke arah pintu dan membawa semua barang Soo min.

Gadis itu masih melamun,

"Na... Kok aku ditinggal"



~~^^~~



 "Kak Lucas..." 

"Lucaseu..."

Why? | Na jaemin [End]Where stories live. Discover now