[48.] Jung Yoonoh

Magsimula sa umpisa
                                    

Taeyong kini meninggalkan Jungwoo sendirian, dia memilih untuk masuk kedalam kamar Jaehyun dan menidurkan dirinya disana. Sambil menunggu Jaehyun, ya semoga saja mereka tidak keluar sampai tengah malam.

Taeyong menutup tubuhnya dengan selimut Jaehyun, mencium parfum Jaehyun yang masih melekat di kamar ini.

"Hmm bau Jaehyun dimana-mana" lirih Taeyong sambil mencium jaket Jaehyun yang ada diatas ranjang.

Jika Taeyong sedang bosan di ranjang Jaehyun, kini Jaehyun menikmati kopinya di cafe yang ada di gedung lantai bawah tentunya bersama Johnny dan Yuta.

"Yuta Hyung, apa kau tadi sempat menemui Winwin?" tanya Jaehyun

"Tidak sempat, Winwin dan Lucas sudah terlanjur pergi. Tapi kemarin aku masih sempat bertemu dengannya di Perusahaan" balas Yuta sambil memilih kartu ditangannya.

Ya, kini mereka bertiga sedang main kartu dan minum kopi. Lagipula mereka memiliki waktu senggang. Setidaknya menghibur diri tidak masalah. Mereka juga tidak pergi terlalu jauh, hanya pergi ke lantai bawah untuk minum kopi.

"Kau masih mending bisa bertemu, aku menelpon Ten saja tidak di angkat" ucap Johnny tiba-tiba

"Kenapa?" balas Yuta

"Ten terlalu sibuk mengurus Louis Leon Bella dengan Yangyang dan Hendery"

Jaehyun membuang salah satu kartunya, di ikuti dengan Yuta dan begitu juga dengan Johnny

"Kurasa manager Hyung lebih repot mengurus perpindahan Louis Leon Bella daripada member yang lain" sambung Yuta

"Hyung, apa mereka bertiga kalau naik pesawat harus beli tiket??"

Yuta dan Johnny menatap Jaehyun dengan tatapan kosong. Mereka tidak tau harus menjawab dan menjelaskan seperti apa. Bahkan Johnny berfikir jika Jaehyun sedang tidak memiliki otak saat ini.






Jam menunjukkan pukul 10 malam dan Jaehyun belum kembali ke kamarnya, Taeyong merasa sangat bosan. Dia memutuskan untuk kembali ke Lt5. Memilih untuk kembali ke kamarnya. Namun sebelum pergi, dia meningalkan catatan kecil di bantal Jaehyun. semoga saja catatan itu tidak hilang sebelum Jaehyun kembali.

Saat membuka pintu suasana sangat sepi, Taeyong rasa yang lain sedang sibuk di kamar masing-masing. Dia berjalan kedapur, mencari beberapa snack yang dia simpan di rak atas dapur.

"Kenapa tinggal 1 bungkus, kurasa aku baru membeli kemarin" Taeyong mengerutkan kening saat kehilangan beberapa snacknya.

Tapi ya sudahlah, mungkin member lain memakannya. Taeyong tidak akan mempermasalahkan hal sepele seperti ini. Bukankah berbagi itu indah.

Membawa snack itu ke kamar, Taeyong terkejut saat sesosok orang yang dia cari sedang duduk didepan komputernya sambil menonton film dan beberapa cemilan didepannya.

"Kenapa kau disini?" tanya Taeyong sambil menutup pintu

"Ya aku menunggumu Hyung, memangnya siapa lagi yang aku tunggu jika aku disini" balas Jaehyun santai

Taeyong berjalan kearah Jaehyun, berdiri di belakang pemuda itu dan menopangkan dagu di kepala Jaehyun.

"Kau darimana?" tanya Taeyong lembut

"Dari cafe di bawah, aku menemani Yuta Hyung dan John Hyung minum kopi"

Posisi Taeyong yang berada di belakang Jaehyun membuat ia dengan bebas meletakkan tangannya di pundak kekasihnya itu. Dengan dagu Taeyong yang masih ada dikepala Jaehyun.

"Aku menunggumu diatas, ternyata kau disini"

"Tadinya aku ingin keatas, hanya saja aku lelah. Sudah berapa kali aku naik turun lift tetap saja tidak menemukanmu" ucap Jaehyun, "Kenapa juga kau harus naik hyung, kan aku bisa menemuimu"

Daily JaeyongTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon