Mashiho bite his own lips, dengan mata merah menatap Asahi dan mengangguk.

Lalisa pun memeluk Asahi dan berbisik, "Jangan menyerah, kamu mempunyai bakat yang baik, aku tidak mau melihatmu tidak berjalan disini lagi, understood?"

Asahi tersenyum tipis, dan membalas singkat, "Um, thank you"

Membawakan tas Asahi ditangannya, Jaehyuk menarik lengan Asahi, membawanya keluar dari mansion, menuju mobilnya yang sudah siap terparkir di depannya.

Membuka pintu, Jaehyuk tidak lupa melindungi atas kepala Asahi saat memasuki mobil, Asahi stole a glance at the entrance dan mendapati Mashiho dan Lalisa yang memandang ke arah mereka walaupun Asahi tahu, kaca mobil ini tidak tembus pandang, ia tetap melihat keduanya menatap ke arah sini.

Desah panjang terdengar dari sela bibir tipisnya itu, melihat Jaehyuk yang sudah terduduk di sampingnya, Asahi menatapnya dengan mata berkaca-kaca, "Uncle..."

Jaehyuk pun menggapai tangannya menuju wajah kecil yang terlihat pucat itu, memberikan satu kecupan kecil di pipinya, "Let's talk when we get home, okay?" ucapnya lembut, "You better rest for now, kita akan sampai dalam 30 menit"

Lalu Jaehyuk menstarter mobil dan melaju dengan cepat menuju kediamannya yang lain di tengah kota.

Mata emas Asahi terpaku keluar jendela, memandang bangunan yang dengan cepat terlewati di luar sana, malam yang semakin larut membuat jalanan tampak sangat hidup, namun yang berada di hati Asahi saat ini adalah dingin yang menusuk.

"Sahi-ya, besok kita harus memulangkanmu ke kediaman Hamada, jadi kita hanya punya waktu untuk berbincang malam ini" Jaehyuk berkata seraya menyetir mobilnya.

"Um" Asahi membalas singkat, ia juga mengerti, hubungannya dan Jaehyuk belum bisa naik ke publik.

Jika saja ia memenangi model kontes itu, ia akan selangkah lebih dekat dengan pamannya.

Ia tidak terima, jika ia mau bersanding sejajar dengan Jaehyuk, ia harus bisa lebih cepat naik!

Namun jalan apa yang harus ia tempuh sekarang?

He felt that his future prospect is very bleak.

Tak lama kemudian mereka sampai di sebuah rumah yang tak begitu besar dan hanya berlantai 2, dengan segera security membukakan pagar dan membiarkan majikannya masuk.

Mematikan mesin, Jaehyuk turun dan membukakan pintu untuk Asahi, lalu ia membungkukkan tubuhnya, "Ingin kugendong?" tawarnya pada kucingnya yang terlihat lemas itu.

Asahi mengangguk pelan dan membiarkan tubuhnya dibawa oleh pamannya itu memasuki rumah, memakaikan slipper di kakinya dan membawanya ke lantai atas.

Kamar yang cukup luas terbentang dengan fasilitas yang lengkap, dilihat dari luar rumah ini mungkin sederhana, namun di dalamnya sangat low-key luxurious.

"Asahi-ya, kamu ingin istirahat dulu atau ingin berbicara langsung?" Jaehyuk menempatkan Asahi di sofa panjang di sudut kamar, membukakan jaketnya dan menggantungnya dengan rapi.

Asahi tanpa melihat ke arahnya hanya mengucapkan satu kata, "Cuddle"

Jaehyuk yang sedang menggantungkan jaket pun smiling helplessly, ia kembali menuju kucingnya yang sangat vulnerable saat ini dan berjongkok di depannya, "Dimana? Disini? Di kasur?"

Asahi menjawab curtly, "Kasur!"

Ya, tempat favoritnya seumur hidupnya, di kasur.

Jaehyuk kembali mengangkat tubuh yang terlalu enteng itu dan mencari posisi yang nyaman untuknya snuggling with this little kitty, "Sahi-ya, are you sad?" bisiknya lembut, mengelus punggung kurus yang meringkuk di pelukannya ini.

"Um, very sad..." Asahi tidak berencana berpura-pura kuat di depan bad unclenya ini, air matanya yang ia tahan kembali terjatuh, membasahi baju Jaehyuk dan seprai yang ditidurinya.

Jaehyuk carefully stroking his back, soothing the little kitty, "Apa kamu menyesal mengikuti acara ini?"

Asahi menggelengkan kepalanya, "Of course not, aku ingin menang!" balasnya jujur.

Mungkin saja pada awalnya ia takut, mungkin pada awalnya ia ingin kabur...

Tapi ia menemukan dirinya menyukai bagaimana dirinya bisa mengartikan suatu produk dalam pikirannya sendiri dan mengekspresikannya.

Ia juga belajar bagaimana menjadi karakter lain yang bukan dirinya.

And he likes it.

Walaupun singkat tapi ia menyukainya.

"Jika kamu benar menyukai jalan ini, aku akan mendukungmu dari belakang" bisik Jaehyuk lembut.

Asahi tahu pasti, apa yang Jaehyuk katakan bisa dipercaya, pamannya ini sudah bergelut di dunia modelling semenjak kecil.

"Um... Bad uncle... Kamu sudah tahu siapa pelakunya kan?" tanya Asahi bersuara kecil.

Walaupun tadi Jaehyuk sudah menyangkal, ia berfirasat bahwa unclenya sebenarnya tahu dan hanya menyembunyikannya saja darinya.

--------------------------

kittysahiWhere stories live. Discover now