02 Awal Mula Pembullyan

14 4 1
                                    

Ost
---
Don't Watch Me Cry - Jorja Smith

AKU SARANIN KALIAN BACA INI SAMBIL DENGERIN MUSIK YANG DICANTUMIN DIATAS YUP, BAKAL NGENA KE JANTUNG BISA LANGSUNG JANTUNGAN WK

SEBELUM BACA CERITA PSB DIUTAMAKAN LIKE-NYA YAH HYUNG...

SILIMIT MIMBICI GUYS😘

∆∆∆

Satu Tahun yang lalu...

Seorang gadis berparas cantik mengenakan seragam putih biru yang seharusnya tidak diperkenankan melihat pertengkaran hebat kedua orang tua-nya.

Ulama Auranissa itulah nama gadis yang sekarang menyaksikan Ibu Ussi dan Pak Arman yang sedang bertengkar masalah hutang yang melilit kepada salah satu pengusaha ternama. Ibu Ussi terkejut mendapati surat penyampaian yang diperuntukkan untuk suaminya, merupakan seorang pengusaha roti dan lebih terkejut nya ketika Ibu Ussi mendapati kabar bahwa usaha suaminya bangkrut.

Ditambah hutang suami-nya senilai 1 milyar membuat Ibu Ussi marah besar.

"Kenapa kau lakukan semua ini? Apa semuanya belum cukup?" teriak Ibu Ussi, wajah cantiknya terlihat memerah padam akibat kemarahannya yang sudah di ujung tanduk.

Ulan langsung beringsut menjauhi kedua orang tuanya untuk bersembunyi. Matanya sudah berkaca-kaca menandakan sebentar lagi air matanya akan mengalir deras di wajah cantiknya.

"Maafkan aku Si, aku khilaf." Pak Arman menatap istrinya sendu. Sudah berapa kali pria paru baya itu memohon maaf pada istrinya tapi Ibu Ussi selalu menulikan permohonan maafnya.

"Lihat akibat yang kau perbuat Ar, semuanya hancur. Kau membuatku muak. Demi Tuhan aku sudah lelah mengadapi semuanya."

Ibu Ussi terisak dan langsung luruh ke lantai.

"Perselingkuhan mu, kebohonganmu sekarang menghancurkan mu Arman. Lihatlah perusahaan kita hancur dalam sekejap karena kau yang selalu mengabaikannya dan mementingkan wanita sialan itu. Dan parahnya kau memanjakannya dengan uangmu." lanjut Ibu Ussi dengan perasaan hancur.

Di sudut lain. Ulana langsung menangis tanpa henti ketika mendengar sebuah fakta menyakitkan hatinya. Pantas saja sudah dua tahun Ayahnya selalu mengabaikan nya. Terluka? Itu sudah pasti.

"Bunda kuat, tapi kenapa di sini sakit sekali? Apa Bunda juga merasakannya!" kedua tangan mungil itu meraba dadanya yang berdenyut nyeri. Air matanya masih tidak berhenti.

"Mari kita bercerai saja, Arman. Aku sudah tidak sanggup lagi." ucap Ibu Ussi, final. Ia merasa sudah cukup berjuang selama bertahun-tahun bersama suaminya dan sudah cukup menahan sakit hampir dua tahun lamanya demi menjaga keluarganya agar tetap utuh.

"

Tidak Ussi, aku mohon jangan lakukan itu. Ak--

Ibu Ussi meninggalkan begitu saja suaminya. Ia berhenti di ambang pintu ketika melihat anak semata wayangnya setelahnya ia pergi begitu saja membawa mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Ulana yang menyadari itu langsung mengejar Bundanya sambil berteriak memanggil nya tapi semua itu tidak di hiraukan Ibu Ussi.

Bunda...

PRETTY SAVAGE BITCH (On Hold) Where stories live. Discover now