Beberapa Tentara yang lain hanya bisa menonton kemarahan Capos tanpa berani membuka mulut sedikit pun.

"Saya akan bilang pada Boss untuk menurunkan pangkatmu menjadi Associates"

Sontak Yeji membulatkan matanya. Demi Tuhan, dia tidak ingin turun pangkat hanya karena masalah ini.

"Tidak, kumohon, jangan jadikan aku sebagai Rekanan" mohonnya sembari memegang lengan Sang Capos dengan kedua tangannya, dan itu membuat Capos sontak menghentakkan tangannya, merasa jijik dengan sentuhan Yeji.

"Kumohon Changbin, jangan turunkan pangkatku" kali ini Yeji menyatukan tangannya untuk memohon dengan sangat. Dirinya sampai rela untuk berlutut dihadapan Capos yang bernama Changbin itu.

Rekanan bukanlah suatu pangkat yang mudah. Seseorang, termasuk Yeji tidak akan sanggup untuk melewati training mereka sebagai Rekanan lagi. Kalau saja ia benar benar akan diturunkan, ia harus kembali terluka, dipukuli, hampir dibunuh, dan bahkan sudah di lecehkan beberapa kali. Otaknya sudah tidak sanggup jika harus mengingat betapa beratnya menjadi seorang tumbal.

"Changbin kumohon, aku janji aku tidak akan melakukan kesalahan lagi setelah ini, jangan turunkan pangkatku" mohonnya lagi, tidak lelah untuk memegang tangan Changbin yang sudah berkali kali di tepis olehnya.

"Changbin..."

Changbin terlihat menghela nafasnya "Baiklah. Saya kasih satu kesempatan, jangan membuat saya menarik kata kata saya kembali" ucapnya, lalu pergi keluar markas Damian.

Yeji menghela nafasnya dan menopang tubuhnya. Lega karena Sang Capos tersebut masih memiliki hati nurani untuk tidak mengeluarkannya dari Tentara.

"Kenapa lo menghancurkannya?" Tanya seseorang yang kini berjinjing di depannya. Yeji sontak mendongakkan kepalanya dan menemukan Mark yang sedang mengajaknya berbicara.

Mark kemudian berjongkok di depan Yeji, "Lo kenal sama orang itu?"

"Maafin gue karena ngerebut posisi lo, gue janji gak bakal ngelakuin kesalahan lagi"

"Bukan itu problem nya, lo kenal sama Lee Know? Pemilik ganja terbesar di dunia?"

"Apa?" Tanyanya balik, dirinya merasa tercengang dengan poin yang diucapkan oleh Mark.

Mark menaikkan alisnya "Jangan bilang lo gak tau alesan kita jadikan dia sebagai target itu apa"

"Memangnya apa?"

Mark menghela nafasnya kasar, "Dia telah mencuri beberapa ganja dari brankas kita, Yeji. Dia sudah menyatakan perang dengan kita"

"Kenapa bisa di curi? Bukannya brankas itu sudah dijaga dengan ketat?"

"Lee Know dan beberapa anak buahnya sangat licik, mereka bahkan berhasil membunuh beberapa penjaga kita"

Yeji kaget. Tidak heran dengan sikap Lee Minho terhadap kisah mereka beberapa tahun yang lalu. Lee Minho memang orang yang kasar, bahkan ia hampir melecehkan Yeji sebelum dirinya telah dilecehkan saat menjadi tumbal. Namun walaupun sikap Lee Minho yang tidak bisa di toleransi, sulit bagi Yeji untuk tidak menyukai orang sepertinya dulu. Dulu, dan bukan sekarang.

My Ex is My EnemyWhere stories live. Discover now