Prolog

409 52 42
                                    

"Target di depan mata"

"Serahkan padaku" gadis itu memperbaiki earphone yang terpasang rapi di telinganya dan mengangkat senapannya, mengarahkannya pada 'target'.

"Kami mempercayaimu sebagai penembak utama hari ini, jangan membuat kami kecewa"

"Tidak akan"

Kemudian dirinya memusatkan indra penglihatannya pada target di balik telescope assembly pada senapan. Namun ketika sang target, alias seseorang yang bergender pria itu membalikkan badannya, ia sedikit merasa ganjal.

Seperti.. sepertinya dia pernah melihat sosoknya disuatu tempat, namun dirinya sedikit lupa.

Wajahnya terlihat familiar. Sebelum mendapatkan aba aba dari Caporegimes yang berada di seberang telinganya, gadis itu sedikit berusaha keras mempekerjakan otaknya tentang orang yang disebut 'target' mereka.

 Sebelum mendapatkan aba aba dari Caporegimes yang berada di seberang telinganya, gadis itu sedikit berusaha keras mempekerjakan otaknya tentang orang yang disebut 'target' mereka

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Ia menurunkan senapannya sedikit, "Lee Minho.."

"Tembak sekarang!"

Namun dia membatu.

"Yeji apa yang lo lakuin?! Tarik Firing Mecanism nya!" Teriak salah satu orang yang juga tersambung dengan sambungan earphone.

Gadis yang akrab di panggil Yeji kembali menggunakan senapannya dan memusatkan ujung senapan pada pria itu.

"Tembak dia atau setelah ini kamu yang saya tembak?!"

DOR!!

Satu peluru sukses terbang bebas dari senapan dan sukses membuat suara riuh setiap orang yang berada di depan perusahaan sana. Namun salahnya, Yeji tidak dapat membidik sasaran dengan tepat. Ia langsung menunduk dan bersembunyi di balik dinding atap.

Nafasnya memburu. Tidak salah lagi, dia sangat mengenal orang yang berada di ujung sana.

"Sial, kembali ke mobil!" Perintah Capos yang terdengar marah.

↶*ೃ✧˚. ❃ ↷ ˊ-

PLAK!!

"Apa tidak bisa kamu menjaga kepercayaan kita?! Kamu yang ingin mengambil alih pekerjaan Mark sebagai penembak, baru pertama kali mencoba kamu sudah membuat kesalahan yang fatal!"

Yeji hanya bisa menunduk dan menautkan kedua tangannya di balik tubuhnya. Berkali kali sudah mengucapkan kata maaf, namun sang Capos tidak bisa mentolerirnya.

"Apa yang mengganggu pikiranmu sampai tidak bisa konsentrasi seperti tadi?!"

Ia tau ia bersalah. Namun, alasan seorang Lee Minho yang dulu merupakan mantannya hanya akan membuatnya mati konyol di tangan Sang Capos.

My Ex is My EnemyDär berättelser lever. Upptäck nu