Chapter 7 > Atm dan kaos

151 17 0
                                    


"Ohoo Ohm?? apa kabar? anda terlihat semakin segar saja" Ayah Sab sengaja menemui Tuan Ohm lebih cepat karena dia sudah bertahun-tahun tidak bertemu tetangga sekaligus teman dekat nya itu.

"Wahh dari dulu anda memang pandai memuji orang Bank,saya merasa lebih sehat setelah bertemu dengan anda rasanya seperti muda kembali" - Ohm

"haha anda benar sekali Ohm,ayo mari silahkan duduk" ajak Bank,dan kini mereka berdua duduk berhadapan

"bagaimana kabar anda dan Nyonya Rungthiva??" tanya Ohm penasaran

"kami sehat dan baik-baik saja Ohm,Rungthiva begitu senang mendengar kabar kedatangan anda,dia sedang bersiap menyambut anda untuk makan malam nanti.." jawab Bank.

"Wahh saya rindu sekali masakan nyonya Rungthiva,jadi tidak sabar ingin segera berkunjung ke rumah kalian"-

"hmm rasa nya masih sama enak seperti dulu...ohh iya bagaimana kabar Padpad sekarang? dia pasti tumbuh menjadi anak yang tampan dan bijak" Tanya Bank penasaran.

" Padbok?? ya dia sudah seperti selebriti terkenal dan sibuk sekali,huuhh dia sudah teracuni pergaulan jaman sekarang susah sekali di nasehati,lalu bagaimana dengan nong Sabrina dia sudah sembuh total,saya ingin sekali menemuinya?" tanya balik Ohm.

"Maafkan kami tidak pernah berkabar lagi,sebenar nya Sab sudah bersekolah di Thailand sejak kelas 3 SMA..Dan saat ini Sab masih melanjutkan kuliah nya di thailand,dia bilang dia tidak suka suasana kota London,,,saya senang sekarang dia tumbuh menjadi anak yang tampan dan penurut,ternyata ada hikmah di balik kecelakan beberapa tahun yang lalu,kami menjadi sadar bahwa selama ini kami terlalu mengurung Sab dari dunia yang seharus nya dia nikmati" kata Bank yang masih merasa bersalah atas sikap nya terdahulu

"ohh benar kah?? wahh saya semakin penasaran dengan rupa nya sekarang.. dia pasti tampan dan menggemaskan,Padbok harus tahu dan menemui nong Sabrin segera..dia pasti senang bertemu dengan cinta pertama nya" kata Ohm dengan antusias

"cinta pertama?? Padpad menyukai Sab kecil?" tanya Bank sedikit terkejut

"iyaa,Padbok bahkan tidak makan beberapa hari dan tidak pergi ke sekolah selama satu minggu kurang,dia begitu terpukul dengan kecelakan itu" penjelasan Ohm cukup mengejutkan

"mereka benar-benar melengkapi satu sama lain...tapi untuk saat ini seperti nya tidak memungkin kan,Padbok belum mengetahui jati diri Sab yang sebenar nya..biarkan lah waktu yang menjawab semua nya Ohm"-

" ahh anda benar Bank"-

...

"hehh Sab kamu tau tidak ternyata p'Padbok seorang yang nakal,dia sering masuk club malam dan kadang ikutan balapan liar juga" kata Klui yang asik berbaring di atas paha empuk Sab,saat ini mereka berdua sedang membaca buku di bawah pohon besar di lingkungan sekitar kampus,tempat yang nyaman disaat ingin bersantai..

"ai Klui jangan bicara sembarangan bagaimana mungkin dia di pilih jadi bulan kampus kalau citra nya jelek seperti itu" Sab langsung melepaskan buku yg sedang ia baca.

"mungkin saja Sab dia pintar di bidang akademi,nilai nya besar-besar dan orang-orang tidak banyak yang tahu tentang kelakuan nya yang satu itu,dia juga tampan dan populer" Klui menyimpan buku komik yang baru di bacanya begitu saja..

"dengar ya Sab aku kali ini nggak lagi bohong .. kamu masih ingat Bar milik paman nya Win?? " tanya Klui

"hmm ingat..Gara-gara pegawai nya yang cuti  Win jadi harus mengganti kan nya dulu..trus apa hubungan nya dengan p'Padbok?" Sab semakin penasaran dengan cerita Klui

"nah pegawai nya yang cuti itu adalah sepupuku Sab namanya p'Nut..kemarin kita bertemu dan mengobrol sebentar,dia bilang dia sering melihat p'Padbok dan teman-teman nya berkumpul di Bar..bahkan p'Nut melarang Klui bergaul dengan mereka..dasar p'Nut bagaimana bisa Klui si anak Seni bergaul dengan anak ekonomi apalagi seorang seperti p' Padbok..Huhhh Klui semakin tidak menyukai p' so ganteng itu" Klui mengambil kembali buku komik dan lanjut membaca,,masih dengan bantalan paha Sab yang cukup empuk.

"Huuu bilang saja kamu tidak suka lihat dia bersama p'Yuki " Kata Sab sambil memukul pelan komik yang di baca Klui hingga terjatuh tepat di atas wajah Klui..

"Shiaa Sabb" Sab hanya tertawa setelah menimpuk Klui dengan komik nya sendiri,,selang beberapa menit Sab melihat Padbok dengan beberapa buku di tangan nya,lalu berhenti sebentar tepat beberapa meter di hadapan Sab

"hem dasar homo" Kata Padbok dengan pelan tapi cukup terdengar oleh telinga Sab sendiri,lalu Padbok pun melanjutkan langkah nya menuju perpustakaan.

"Klui..Klui bangun dari pangkuan ku awas..kamu tunggu dulu ya Klui aku ada urusan sebentar,tunggu disini jangan kemana-mana sampai aku kembali" Sab pun mengambil tas nya da pergi tergesa-gesa.

"heuii Sab kamu mau kemana!!!" teriak Klui yang sayang nya di hiraukan Sab.

"p' tunggu.." Sab berlari dan berhasil menghentikan langkah Padbok.

"masih berani lo muncul di hadapan gue?" Kata Padbok masih dengan tatapan mematikan nya,jujur Sab saat ini sedikit takut tapi dia terus memberani kan diri di hadapan Padbok..ya harus berani!!

"ini Atm mu,aku tidak membutuhkan nya p' terima kasih" Sab meraih tangan Padbok dan menyerahkan kembali Atm milik nya,dengan secepat kilat Padbok melepaskan tangan nya dari Sab,dan membuat Sab menundukan pandangan nya sesaat

" ohh dan ini kaos milik mu p'..ummh soal kejadian di toilet beberapa hari yang lalu,aku bener-bener gak ngerti apa maksud mu p'..tapi yang jelas aku nggak seperti apa yang p' katakan" jelas Sab dan berharap Padbok berhenti memandang nya seperti seorang musuh.

"Gue udah sering denger penjelasan kaya gitu,basi lo tau?? minggir lo ngalangin jalan gue" Padbok mengambil kaos nya di tangan Sab dengan kasar,menubruk lengan Sab dengan sengaja lalu pergi begitu saja meninggalkan Sab dan luka baru di hati nya.

"Gue udah sering denger penjelasan kaya gitu,basi lo tau?? minggir lo ngalangin jalan gue" Padbok mengambil kaos nya di tangan Sab dengan kasar,menubruk lengan Sab dengan sengaja lalu pergi begitu saja meninggalkan Sab dan luka baru di hati nya

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

To Be Continue

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

To Be Continue..

it's youOnde histórias criam vida. Descubra agora