Looks like an angel

34 4 0
                                    

"Kak"

"Ya?"

"Sudah tahukan mulai minggu besok setelah ujian. Anak-anak yang lulus sekolah menengah akan mendaftar ke sekolah baru"

"Ya. Kenapa? Tumben sekali kamu"

Wonjin mengusap surai kecoklatan itu pelan dan melanjutkan kegiatannya untuk membebaskan kentang dari timbunan tanah.

Hari ini taeyoung pulang pagi. Dikarenakan sudah memasuki musim ujian. Taeyoung langsung menghampiri wonjin untuk ikut memanen kentang.

"Aku juga mau kayak mereka"

"Ya. Kakak sudah menyiapkan lebih untuk itu. Kau tenang saja"

"Tapi... Aku ga mau sekolah disini"

Wonjin langsung mengalihkan perhatian nya kepada taeyoung yang sibuk memainkan tanah di depannya tanpa berani menatap wonjin.

"Taeyoung, kita sudah pernah membahas ini"

"I-iya kak"

Tanpa basa-bisa taeyoung langsung beranjak dari tempatnya dan lebih memilih untuk memanen kentang yang berada jauh dari wonjin.

~•~

Sesuai janjinya. Jungmo berkunjung lagi ke gubuk kecil wonjin. Tanpa sepengetahuan woobin tentunya. Jungmo niatnya ingin pergi sendiri. Tapi, seongmin mendesak ingin ikut.

"Mereka siapa?"

"Mereka itu bagian berharga dari keluarga kita"

Setelahnya jungmo tersenyum redup sambil menatap adik ipar nya yang sedang sibuk merapikan keranjang yang berada di punggungnya. Rasanya sangat bahagia menemukan wonjin dalam keadaan sehat. Mengingat jungmo sudah menyaksikan wonjin tumbuh sejak ia masih anak yang manja.

~•~

"Apakah kau orang kota"

"Jangan sentuh aku"

Seongmin dengan cepat mengelak dari sentuhan yang akan diberikan taeyoung pada pundaknya.

"Kenapa?"

"Tangan mu kotor"

Taeyoung melihat tangannya yang masih terbalut dengan tanah. Ia bergegas membersihkan dengan kain yang melapisi kakinya

"Sudah bersih"

Seongmin masih berusaha menghindar ketika taeyoung ingin meraih bahunya lagi.

"Kau masih kotor"

"Baiklah baiklah"

Taeyoung menyerah dan memilih menepuk gundukan tanah disampingnya. Mengisyaratkan seongmin untuk mensejajarkan diri dengannya. Yang beruntungnya diterima baik oleh lelaki yang dimaksud.

"Kakakku sepertinya mengenal ayahmu"

"Dia bukan ayahku."

"Bukan?"

"Dia pamanku tapi sudah ku anggap ayah kedua setelah papa"

"Wahhh. Sepertinya seru sekali. Apa keduanya menyayangimu?"

"Tentu saja. Aku pangeran kecil mereka"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 01, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Let me InWhere stories live. Discover now