01 - Awal Kisah

11 1 0
                                    

Danish Keenan Abbas. Danish yang memiliki arti pintar berpengetahuan. Sebuah arti nama yang mampu mendeskripsikan sosoknya. Laki-laki pintar, berpostur tinggi dengan kulit sawo matang, dan kini ia menjadi seorang CEO di perusahaan bernama Barnabas Company. Perusahaan yang diturunkan untuk dia dari ayah tirinya, Bahri Keenan Abbas.

Ayah tiri?

Ya, Danish yang sudah hidup beberapa tahun belakangan ini bersama ayah tiri dan ibu kandungnya. Ia menjadi satu-satunya yang berhak mewarisi Barnabas Company.

14 Februari 2013

Melihat kilas balik kisah seorang Danish.

Sebagian orang percaya tanggal 14 februari merupakan hari kasih sayang yang biasa disebut hari valentine.

Persetan tentang kasih sayang, nyatanya hari itu adalah hari dimana kedua orang tua Danish resmi bercerai.

Saat Danish masih berusia 17 tahun.

Usia dimana ia sudah beranjak dewasa dengan banyaknya pertanyaan tertinggal untuk bisa memahami arti perpisahan sebenarnya antara kedua orang tuanya.

Danish hanya tahu jika penjelasan yang ia dengar dari orangtuanya, perpisahan mereka terjadi karena sudah tidak ada ketidakcocokan di antara mereka. Kata ketidakcocokan seperti apakah yang meninggalkan banyak pertanyaan dalam diri Danish.

Dan hari saat pengadilan menyatakan kedua orangtuanya resmi bercerai. Danish memutuskan memilih untuk ikut dengan ibunya sedangkan adiknya memutuskan untuk memilih dengan ayahnya.

Derian Arkana Zidan, adik Danish dengan selisih tiga tahun dari usia Danish. Sejak mereka hidup terpisah, Derian menjadi musuh terdekat Danish tanpa peduli adanya ikatan darah di antara mereka.

Derian melempar tas milik Danish yang sudah ia isi dengan seluruh barang milik Danish.

"Deri!" seru Danish marah mendapatkan perlakuan seperti itu dari adiknya.

"Jangan pernah balik lagi ke rumah papi," ucap Deri penuh ketegasan dalam nadanya.

Danish menahan kegeramannya karena ada ibunya yang berdiri di samping. Ia hanya tidak ingin terlihat berantem hebat antar saudara di depan ibunya. "Mau lu sama papi ngemis nangis-nangis minta gue dan mami balik pun gue ga bakal balik lagi kesini!" serunya tak kalah tegas.

Sebenarnya perkataan Danish cukup menusuk Deri. Deri hanya ingin menunjukkan di depan Danish kalau ia baik-baik saja dengan perpisahan ini. Ia ingin mempertegas kalau dia tidak akan pernah menyesali memilih hidup dengan ayahnya.

"Selamat menjadi anak tunggalnya Mami," sindir Deri ketus.

"Gue anggap ucapan lu itu sebagai bentuk hormat atas pilihan gue," sahut Danish dengan seringaian lebar. "Dan sejak hari ini. Gue ga akan menyesali pilihan gue buat hidup sama mami!"

Deri tertawa mengejek mendengar ucapan Danish. "Penyesalan itu datang ke depannya di hidup lu setelah hari ini. Dimana hidup lu yang baru nanti tanpa menikmati fasilitas dan uang Papi!"

Kedua telapak tangan Danish mengepal erat. Ia sangat geram tapi rasanya harus ia tahan. "Gue bisa buktiin kalo gue bisa hidup tanpa uang Papi! Karena air susu ibu..." ucapan Danish tertahan seiring dengan nafasnya yang mulai menggebu-gebu. "yang mengalir menyatu menjadi darah dan daging yang membuat gue hidup sampai detik ini!"

"Danish! Udah nak udah hentikan semua-"

Braaak!

Ucapan mami Danish terhenti karena rasa terkejutnya mendengar pintu yang ditutup secara kasar oleh Deri.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 28, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Broken Wedding RingsWhere stories live. Discover now