2-1 | Going Home

665 213 301
                                    

"Inilah saatnya untuk pulang."

Wilder's mansion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wilder's mansion. Unknown date and time.

"Happy birthday to you ...."

Dylan mengerang. Ia mengubah posisi tidur dan menarik selimut hingga wajahnya tertutup keseluruhan. Ada apa ini? Siapa yang berani-berani mengganggu waktu tidurnya? Bahkan matahari masih enggan menunjukkan diri pada semesta.

"Happy birthday to you ...."

Dengan berat hati Dylan membuka mata dan melihat sesuatu yang menyilaukan di hadapannya. Ia mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk melalui korneanya.

"Happy birthday, happy birthday. Happy birthday, dear Dylan ...." Chloe menyelesaikan nyanyiannya.

Dylan duduk tegak sambil mengusap-usap mata. Di balik kegelapan kamar tidur yang cukup luas ini, ia melihat siluet wajah Chloe. Gadis itu membawa kue berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar lima belas sentimeter dilengkapi dengan lilin-lilin kecil yang menyala di atasnya.

"What is this?" tanya Dylan sambil menguap.

"Kita berada di sini cukup lama sampai-sampai kau melupakan ulang tahunmu sendiri," Chloe terkekeh.

Dylan mengambil benda pipih di atas nakas untuk melihat tanggal yang tertera. Namun, tulisan dan angka di layarnya berubah-ubah setiap detiknya akibat anomali waktu dunia portal. Pemuda itu mendesah pelan, kemudian meletakkan kembali ponselnya di atas nakas.

"Kita tidak tahu tanggal berapa sekarang dan sudah berapa lama waktu berlalu," ujarnya.

"Bukan berarti kita akan melewatkan ulang tahunmu begitu saja, 'kan?" jawab Chloe, "c'mon, make a wish!"

Dylan mengerjap beberapa kali, masih mencoba untuk mengusir kantuk. Pada akhirnya, pemuda itu menutup mata selama beberapa saat sambil berkomat-kamit, kemudian kembali membuka kedua netra dan meniup lilin di atas kue.

"Happy eighteenth birthday, Dylan Grayson." Chloe tersenyum.

"Thank you," lirihnya. Sedetik kemudian, netra pemuda itu membola. "Astaga!"

"W-what? What happened?" tanya Chloe, turut merasa panik.

"Kita harus merayakan ulang tahunmu juga!" seru Dylan, "ulang tahunmu bulan Februari, tiga bulan lebih cepat dariku!"

"Oh my ... aku melupakan ulang tahunku sendiri!" seru Chloe juga.

"Kalau begitu, kita rayakan sekarang?"

"Well, kalau kau tidak keberatan ...," ucap Chloe.

Dylan menyentuh lilin-lilin kecil di atas kue dengan telunjuknya yang memancarkan cahaya putih kebiruan. Ia memutar balik waktu, satu per satu lilin yang sudah padam kembali menyala. Setelahnya, pemuda yang baru saja beranjak dewasa itu mendongak dan melempar senyuman untuk Chloe.

Avenir: Redemption [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang