Feather III - Jealous

2.7K 359 41
                                    


.
.
.

Seojun menghilang begitu saja semalam, dan ia benar-benar mengabaikan semua pesan ataupun telepon Suho. Suho sungkan untuk menelepon ibu Seojun ataupun Gowoon malam-malam untuk menanyakan perihal Seojun. Kepala Suho penuh dengan mobil yang ditumpangi Seojun kemarin. Jelas yang ada di dalam adalah lelaki, mungkin seumuran mereka. Seojun naik begitu saja, sudah pasti ia mengenal pria itu. Mobilnya mahal, dan setau Suho tidak ada satupun anak-anak di sekolah mereka yang mengendarai mobil itu.

Lantas siapa?

Suho melirik pada meja dan bangku Seojun yang masih kosong. Anak itu belum masuk sekolah. Memang biasanya Seojun selalu datang belakangan, tapi jam sudah hampir menunjukkan pukul delapan. Pelajaran akan dimulai sebentar lagi, dan tidak biasanya Seojun datang ke sekolah selambat ini.

Apa dia membolos?

Suho menghembuskan nafas singkat. Pikirannya kacau sejak semalam. Kata-kata Seojun terus berputar di benaknya.

Ia kira selama ini semua baik-baik saja.

Siapa yang menyangka Seojun akan berpikiran sebaliknya?

Mata Suho tidak sengaja jatuh pada Jukyung yang sedang berbincang dengan Sooah dan Soojin. Gadis itu tampak penuh semangat seperti biasa, kemungkinan membicarakan tentang hal-hal kecewekan yang jelas Suho tidak mengerti.

Suho terus memandangi kekasihnya itu untuk beberapa saat—, hingga Jukyung tak sengaja menoleh dan bertatap muka dengannya.

Gadis itu tersenyum.

Cantik.

Suho mengerjapkan mata untuk beberapa saat—, sebelum melemparkan senyuman balik.

Jukyung kembali menoleh saat Sooah tiba-tiba menggoyangkan pundaknya, menunjukkan sesuatu yang diyakini Suho sebagai salah satu anggota boyband kesukaannya. Senyuman Suho berangsur lenyap, sebelum ia kembali meraih ponsel dan mengecek apabila ada pesan masuk dari makhluk bernama Han Seojun itu.

Nihil.

Suho melemparkan ponselnya di atas meja sedikit, kesal.

"Woah! Mobilnya keren sekali!"

"Siapa yang bawa mobil sebagus itu?"

Keterkejutan teman sekelasnya yang sedang berdiri tepat di belakangnya membuat Suho segera menoleh. Posisi mejanya yang memang persis di sebelah jendela mengijinkannya intuk melihat secara langsung sebuah mobil sport yang melaju masuk ke dalam halaman sekolah dengan segala kemegahannya. Seluruh mata memandang, setiap kepala menoleh.

Tentu saja pemandangan itu tidak lazim dilihat oleh murid-murid SMA yang sederhana. Seketika, satu kelas ribut membicarakan identitas pemilik mobil itu.

"Siapa, ya??"

"Memangnya ada yang punya mobil sekeren itu di sekolah ini??"

Semakin banyak anak-anak kelas yang tertarik dengan mobil tersebut, hingga Jukyung dan teman-temannya ikut mengintip untuk melihat.

Suho memicingkan mata.

Mobil itu...

...mobil yang semalam... kan?

Suho ingat betul desain mobil itu—, yang jelas sudah dimodifikasi sesuai keinginan pemiliknya. Warnanya juga mencolok, menarik perhatian. Merknya yang mahal tentu tidak dapat diraih dengan kocek murid SMA. Apa sekolah mereka kedatangan artis papan atas?

Berbagai hipotesa dilayangkan di udara, memenuhi kelas dengan dengungan aneka suara. Sooah-lah yang tiba-tiba menjerit sambil menunjuk ke bawah.

"—ah! Sebentar! Mobil itu!"

Heather's Feather ✔️Where stories live. Discover now